tragedi dompet 2

148 28 0
                                    

"Gantung!" Protes Hito.

"siapa yang gantung? Jadi medi dong?" Tanya Dyo antusias.

"Omongan nya si Ihan anj!" Hito ngegas sampai es tehnya yang disedot nyiprat ke muka Jeordi.

"Cocok banget lu ngedukun" sarkas Jeo sambil mengelap mukanya pakek lap meja.

Hito cuma nyegir sambil ngomong, "Soriiii~~~"

"btw muka lu bau terasi" ujar Hamdan pada Jeordi tanpa intonasi.

"Pasti skincare nya pake varian rasa terasi awkakwok" Hujat Chandra sambil ketawa.

"Skincare ala dapur mama dong" sahut Wawan.

"Eh es gue abis boleh nambah ga?" Dyo melirik Jeordi.

"nambah aja sepuasnya, mau sama kulkas nya lu ambil juga ga apa" jawab Jeo santai.

"Tumben duit lu banyak," Komen Chandra sambil manggut-manggut.

"byasalah rezeki anak soleh" jawabnya mantap,
Chandra merasa bangga dengan bocah yang biasanya diajak ke kantin, tapi kerjanya cuma minta jajan temen,sekarang dia malah mentraktir semuanya.

"gue boleh nambah es teh anget ga?" Tanya Ajun sambil menyedot es teh terakhirnya.

"Silahkan sepuasnya ahahahahahh" Ungkap Jeo bahagia.

"pak Bejo, es teh anget limaa!" Teriak Ajun antusias.

"Wokeee!!!" Sahut pak Bejo.

Sementara Ihan melotot, "Gak beser lo anj??"

"mau gue buat sesuatu" sahut Ajun misterius.

Dan Ihan memutar bola matanya "Mii gii biit sisiiti~"

"emiwiwiwi, lu kalo monyong gitu kek burung beo" balas Ajun mengejek.

Ihan pun tetap dengan pertahanannya untuk membalas, "Daripada lu kek bayi bekantan baru lahiran wlek"

"bayi baru lahir lebih imut, dari pada lu, spek kakek kakek" balas Ajun tak mau kalah.

"Uuuuuuuuu~~~~" Ihan meniru gaya Ajun menyanyikan lagu better nya Justin Bieber saat pensi, hal itu sukses membuat Ajun kesal.

Dan yang lain tertawa puas.

Ajun yang kesal hanya diam dan merengut.

Hamdan yang selalu stay cool itu akhirnya meraih sebungkus kacang bawang di sudut meja kemudian melirik Jeordi, "boleh kan?"

"ambil aja" jawab Jeordi santai.

"Berkah untuk mu anak sholeh," Ujar Jaenal.

"yang mau nambah lagi, nambah aja" tambahnya lagi dengan bangga.

Chandra mulai heran, "Bapak lu abis menang undian sabun apa gimana dah??"

"di bilang rezeki anak soleh, rezeki gue nih" jawabannya menahan tawa.

"Tapi lo kan jarang ibadah" ujar Jaenal penuh selidik.

"Yee ngatain bayar ndiri lu" jawabnya.

"Astaghfirullah malaikat udah nyatet pahala lu nraktir gue masa mau diambil lagi"

"lu di baikin ngelunjak sih"

"Ya maap," Jae nyengir, "btw gue mau basreng dong man!"

"ambil aja" jawabnya sambil menyeruput tehnya.

"Wah cakeppppp!!!!" Si Jaenal tertawa puas.

Di sisi lain Ajun sedang sibuk membagikan es teh angetnya pada ke lima anak kecil di pinggir jalan yang tak sengaja ia lihat.

TERIASIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang