"Ajun!" Teriak Anjani dari dapur membuyarkan lamunan cowok itu.
"Iya bun?" Tanya Ajun yang sudah melesat dari kamarnya, hingga sekarang tepat di belakang sang bunda.
"Ini punya siapa??" Anjani mengangkat kotak makan berbentuk koala yang ia temukan di atas meja dapur.
Ajun segera menyambar Kotak makan itu dan lari, "Punya Ajun bun!"
"Perasaan bunda baru liat.." Anjani tampak berpikir sekaligus heran melihat kelakuan putra tunggalnya yang tiba-tiba aneh.
Sekarang Ajun sudah berada di kamarnya dan mendekap kotak makan itu dengan nafas tak beraturan karena berlari menaiki tangga.
"Eh Jun itu belom bunda cuci lohhh!" Suara bunda nya menggema dari lantai bawah.
"Biar Ajun yang cuci Bun!"
Mereka berteriak di dalam rumah dan membuat Runan yang ingin mengetuk pintu mengurungkan niatnya.
"Yaudah sihhh gausah heboh Jun!!" Sahutan Anjani yang terakhir terdengar.
Setelah memastikan percakapan ibu dan anak itu selesai, alih-alih mengetuk pintu Runan langsung membunyikan bel rumah. Biar simple.
DING DONG!!
"Bundaa!"
"Ajunn!!"
"Maennn yokkk!"
Panggilnya seperti bocil komplek.
"Suara biadab siapa itu??" Batin Art Ajun yang kaget saat sedang mengepel di ruang tamu.
Karena tak mendapat jawaban anak laknat itu segera membuka pintu untuk dirinya sendiri.
"Assalamu'alaikum?? Bundaaaaa!! Ajunnnn!"
"Runan in da house yoo!!"
"Astaghfirullah mak e!"
Lagi-lagi pembantu baru di rumah Ajun di buat kaget dengan teriakan yang semakin nyaring dari sosok tak di undang itu.Runan terkekeh lalu nyengir tanpa rasa dosa, "Halo biiii... Ajun ada?"
"Eh iya mas, den Ajun nya ada di kamar, " jawab wanita berusia tiga puluhan itu malu malu.
Runan menepuk bahu Bi Uut sambil tersenyum buaya, "Oke bi, makasih!"
Bi Uut yang yang baru pertama kalinya di beri senyuman oleh mas-mas ganteng refleks merasa lemas.
Tapi seketika, dia sadar diri kalau sudah hampir jompo. Mungkin lebih baik mendekati bapaknya Runan saja?
Tak menghiraukan Bi Uut yang bengong Runan melenggang santai menuju kamar Ajun. Tanpa permisi bocah itu langsung membuka pintu dan menyembulkan kepalanya ke dalam.
"Anyeonghaseyoo!!"
Ajun yang masih yang menimang-menimang kotak bekal koalanya terperanjat. Buru-buru ia sembunyikan di belakang punggung.
"Kenapa lo? Kaget amat," tanya Runan menyadari reaksi Ajun."Ya lo ngapain tiba-tiba buka pintu?"
"Lo nyembunyiin apa??" Wajah runan penuh selidik.
"Engga, bukan apa-apa."
"Boonggg.. coba liatt! "
"Jangan, ntar lo bintitan" Ancam Ajun mempertahankan kotak bekalnya agar tetap tersembunyi.
"Coba liat woy pelit amat!!" Runan mulai ngegas karena hasrat keponya belum terpuaskan.
"Jangan jangan kancut spiderman??"
Ajun melotot, "Jingan, otak lo kapan waras si??"
"Bukan apa-apa ini, cuma bayi koala aja," tambah Ajun ngawur.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERIASIN (END)
Teen FictionUntuk luka yang pernah ada sembuhkanlah dengan tawa. Perihal canda yang menyembuhkan duka, untuk itulah kami berada. Votmen nya juseyooo. #salam hangat Al dan Vii START : 29 APRIL 2022 END : 03 NOVEMBER 2022 🥈#Ajun (12-11-2023) 🥈#Haru (12-11-20...