salsa

79 17 0
                                    

Di sore hari yang cerah Alma dengan langkah ringannya ingin segera pulang, menuruni tangga dengan bersenandung kecil.

"Noel saranghae"

"darararararari neol bogo isseum eumagi Babe, neoreul wihan mellodi mellodi Yeah
nega myujeunikka jal deureobwa Play it"
Hingga langkahnya terhenti bersamaan dengan senandungnya yang tertunda,
Dia menatap pemandangan yang cukup menyebalkan di hadapannya.

"itu jalang kecot ngapain si!" Gregetnya pada Salsa, gadis yang akhir akhir ini menempel pada Ajun sedang cari perhatian.

"Nih jaket lo yang kemarin.. Makasih ya Jun.." Salsa menyodorkan paper bag biru kelabu yang didalamnya terdapat jaket Ajun.

Ajun menerimanya dengan sedikit senyuman,
Melihat itu Alma panas dingin
Ia meremat ujung rok nya sembari ngedumel, "Ih sumpah gatel banget itu cabe!"

Kini terlihat Ajun yang sedikit menjauh dari Salsa  "Eh gue ke toilet sebentar, lo kalo mau pulang duluan, pulang aja" pamit Ajun pada Salsa.

"Eh, Jun??" Salsa menahan lengan Ajun.
Cowok itupun menghentikan langkahnya.

"Gue boleh pulang sama lo lagi ga? Supir gue gabisa di telfon.."

"em oke, tapi gue masih mau ke toilet"

"Gapapa.. Gue tunggu disini ya" Tanpa menjawabnya Ajun segera bergegas.

Alma yang sudah panas dingin memilih melanjutkan perjalanannya untuk pulang,
Dia menyusuri koridor dan anak tangga yang sedikit melelahkan.

Alma pun hanya tertunduk lesu,
Hingga jaraknya dengan Salsa yang menghancurkan moodnya semakin dekat.

Ia sebenarnya tak peduli dengan Salsa, ia hanya ingin cepat pulang dan tidur.

"Hai Alma" Sapa gadis caper itu tiba-tiba,
Salsa berjalan mendekati Alma yang sudah sangat malas untuk sekedar menatap muka kakak kelasnya itu.

"ya kak? Ada apa ya?" Tanyanya malas.

"Dih yang sopan dong sama kakel! Disapa sombong amat"

"iya Kakak Salsa, ada apa ya, Kakak memanggil saya" jawab Alma dengan senyum palsunya.

"Lo temen sekelasnya Ajun kan?"

"iya kak, ada apa ya?"

"ini jalang kecot ngapain si pakek nanya kalo udah tau jawabannya" batin Alma kesal.

"Ajun ganteng ya.. Baik, terus kaya lagi. Cocok buat gue cicipin," Diujung kalimatnya Salsa menyeringai.

"cih jalang" batin Alma

"iya kak, Ajun emang ganteng dan baik, dia juga tau mana yang baik dan engga buat dia, karena dia punya otak dan hati nurani buat mikir" Sarkas Alma.

"oh ya satu lagi, biasanya dia paling jijik sama yang namanya penggoda" tambahnya dengan smriknya.

Salsa maju mendorong Alma, "apa maksud lo?!"

"apa si kak? Gue kan cuma bilang kalo Ajun itu ngga suka cewe penggoda, kenapa kakak marah?" Ujar santai Alma.

"Yang lo maksud penggoda itu siapa? Gue??"Salsa bersungut geram.

"engga tuh, emang Kakak merasa ya?" Alma masih menjawab dengan santainya.

Frontal, Salsa menarik rambut Alma yang tergerai "Berani lo ama gue anjing?!"

"kenapa engga? Cih cewek penggoda" Alma mendorong bahu Salsa pelan, salsa sedikit terhuyung, namun tepat setelah itu Ajun datang, melihat itu Salsa langsung berpura pura Jatuh.

TERIASIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang