**

65 15 0
                                    

11:12

Runan memerhatikan gadis disebelahnya yang sedang menikmati es krim dengan lahap,
Kedua tangannya sama sama menggenggam es krim rasa cokelat. Favorite nya.

"lo kek emak emak ngidam tau ngga" celetuk Runan.

Novi tak menggubris ejekan Runan. Malah makin rakus menikmati imbalan yang tadi Runan janjikan itu. Dia sampai geleng-geleng saking enaknya.

Runan yang melihatnya, mengeluarkan sesuatu di dari sakunya.
Sebuah sapu tangan berwarna biru muda dan terdapat sebuah ukiran namanya di bagian pinggir.
Runan berdiri menghadap Novi
Mengelap sudut bibir Novi yang terkena es krim "dasar bocil"

"Lo..ngapain??"
Novi menatap Runan lurus dan menemukan wajah cowok itu tersorot matahari. Entah halusinasi atau apa kini dia terlihat dua kali lipat lebih ganteng.

"mungutin batu" jawab Runan lalu menoyor kepala Novi,
"makannya kaya bocil banget si"
Tambahnya mengejek.

"Ihhh apasiii!" Novi mendengus sebal dan memalingkan pandangannya, ia lalu merubah cara makan jadi sedikit kalem.
"Sialan betul nih orang padahal udah baper," Batinnya

Kemudian Runan mengacak rambut Novi pelan "nah gitu kalem, kan makin cantik" Runan berucap lirih di akhir kalimat.

Novi manyun pura pura tak dengar. Tapi tentu saja tak bisa menyembunyikan pipinya yang memerah.

"ga usah manyun manyun, gue cium mampus lu"

"Uhuk uhuk!!" Novi melotot seketika, "Sejak kapan lo jadi cucu sugiono?!"

"Sugiono siapa anjir" Runan menyeritkan dahinya, maklum dia mah kudet.

"Kakek kakek mesum!!"

"Lu cowo macam apa gatau kakek sugiono??"

"lah lo cewek macam apa yang tau kakek kakek mesum, langganannya lo"

"Sembarangan lo ya harun!!"
Rambut pendek Runan ditarik cukup kuat dan kepalanya di ombang ambingkan.

"heh anjir lepas"

"sakit bangkek"

"Mampussss!!"
Runan menarik Novi kedalaman dekapannya,"lepas apa gue cium"
Ancam Runan.

Dan hanya dijawab oleh detak jantung Novi yang tak karuan. Mulut nya seperti terkunci dan gadis itu tak bisa melakukan perlawanan seperti sebelumnya. Ia terlanjur meleyot.

Runan melepas dekapannya "kog diem, kesurupan Lo?"
Runan mengibaskan tangannya di depan wajah Novi yang memerah.

Dengan cepat Novi mendorong Runan agar melepaskannya, "A-apaan sih lo?"

Ia memasang wajah sok santai dan kembali makan es krim.
Runan hanya tersenyum miring, melihat ekspresi Novi yang sepertinya salah tingkah adalah hal yang menyenangkan menurutnya.

"Muka lo nyebelin banget anjir! Minggat sono"

"dih ngusir, ntar lo di culik kakek sugi mampus"

"Lu sugiono!!"

"Dih apaan ganteng gini di katain kakek sugi"

"Jelek jelek jelek harun jelekkkk!!"
Novi tertawa puas dengan ejekannya.
Dan bersiap kabur
"jelek tapi yang suka banyak" Runan ikut tertawa,
Menggagalkan aksi kabur novi
Dia menarik kerah belakang baju gadis itu seperti anak kucing "lari aja kalo bisa"

"Awas ya setannn kalo gue dah tinggi mampus luuu!!"

"dih, kapan lo bakal tinggi, kalo udah di akhirat kali ya"Lagi lagi Runan tertawa mengejek Novi.

"Luuuu aja duluannn!"
Gadis itu berusaha berontak tapi sia-sia. Tangan Runan terlalu kekar untuk dilawan.
"dasar bocil"

"Dasar kakek kakek!"
"Jelek!"

TERIASIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang