"Assalamu'alaikum??!" Suara Runan menggema di emperan rumah Novi. Dia sudah berpenampilan kece dengan kemeja flanel navy terbuka dan memakai iner kaos hitam.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab lelaki membuka pintu, "Kurir ya?"
Runan cengoh seketika. Adakah kurir yang penampilannya seperti ini?
"Bukan om, saya temennya Novi.""Oh temennya Nopi, ya udah masuk, biar gue panggilin nopi," Lelaki itu kemudian masuk dan memanggil Novi dengan suara seperti toa masjid, "Nop pacarmu nih!"
Runan melotot kaget dengan tingkah om om di hadapannya ini. Sementara gadis yang dipanggil masih tertidur lelap di kamar.
"Nop!!" Teriaknya sekali lagi.
"Punya adek satu aja kog budek," dumel lelaki itu yang tak lain dan tak bukan adalah Arsen, kakaknya Novi. Arsen nyelonong masuk ke kamar Novi dan menyibak selimut adiknya itu, "Bangun ada Haruto noh!!"
Novi yang setengah nyawanya masih jalan-jalan di alam mimpi langsung melek, "Woah mana mana?" Girangnya, "Mana haruto nya???"
"Noh di bawah. Makanya jangan kebo!"
Novi yang polos, bloon, bego dan halu itu langsung lari keluar kamar dan menuruni tangga, "Mana jodoh guaaa??!!"Runan yang masih berdiri di depan pintu sedikit trauma melihat Novi yang berlari dengan rambut acak-acakan dan penampilan super absurdnya.
Novi mengerjapkan matanya begitu melihat sosok laki-laki yang menurut nya tak asing, "Haruto kok giginya tonggos?!!" Ia lalu mengucek matanya.
"Si anjir! Pakek ngatain gue tonggos!" Runan berseru kesal, penampilan ganteng begitu di bilang tonggos?
"Abanggggggggg!!!!!!!" Teriakan menggelegar hampir mengguncangkan jagat raya pagi itu.
"Dek jangan teriak! Ini di rumah bukan hutan!" Jawab Arsen yang berada di kamarnya dengan teriakan yang tak kalah menggelegar.
Singkat cerita Novi akhirnya cuci muka sambil ngomel ngomel, lalu mempersilahkan Runan duduk di ruang tamu.
"Jadi lo mau ngapain kesini?!"
"Gue butuh bantuan lo" jawab Runan yang sudah nyemil kue lebaran di meja.
"Apaan?!!" Seperti biasa Novi langsung ngegas
"Ajun pengen minta maaf ke Alma soal yang dia ngga sengaja pukul Alma, tapi dia ngga tau caranya, gue kasih ide buat ajak jalan, cuma Ajunnya masih ragu Alma mau apa engga, nah maka dari itu gue minta tolong sama lo buat ajak Alma keluar, terus nanti gue ajak Ajun keluar, terus kita pertemuin mereka nanti, gimana mau ga lo?"
Runan langsung to the point dan menjelaskan panjang lebar, "Please mau dong, lo tau kan Ajun lagi amnesia, kalo engga mana mungkin dia pukul Alma." tambahnya."Ya tapi gue gedeg ama temen lo itu! Bisa bisa nya nonjok bestie gue.. Yang boleh nyakitin dia cuma gue!" Dengan watadosnya Novi ngomel ke Runan.
"Si mali juga dah bilang mau uncrush Ajun, kalo lu berdua cuma main-main gue cekik ampe mati ya kalian!"
"Hah!?"
"Masa Mali mau uncrush in Ajun?" Runan ngegas sampe kue dalam mulutnya muncrat."Gausah teriak juga monyet! Ampas lu keluar tau! Asal lo tau ya perkara ini tuh akarnya si Salsa cabe itu!"
"Ya maap muncrat kan kaget," Ucap Runan mengelap mulutnya yang sedikit belepotan, "Kalo biangnya si salsa mah gue ngga heran lagi."
"Tapi gimana ceritanya? Gue baru denger cerita dari Ajun, belum tau sepenuhnya," Lanjut cowok itu mengais info sambil terus memakan kue yang kini sisa setengah toples.
"Salsa tuh pura pura jatoh pas di dorong Alma, lagi juga dia yang mulai duluan ngejambak! Terus sok paling tersakiti! Emang dasar aja tuh jalang!"
Novi rehat sejenak dan meneguk air putih di mejanya, "Salsa tuh emang gatel! Dia sengaja mau manfaatin Ajun soalnya Ajun kaya! Abis dia dapet yang dia mau pasti cari mangsa baru! Bangsat betul tuh cewek body janda!!"Runan mengepalkan tangannya kuat, "Anjing! Ga bakal gue biarin tuh si jalang manfaatin Ajun."
"Gue juga ga bakal biarin salsa lonte itu macem-macem sama temen gueee!!"
"Ya udah kalo gitu lo harus bantuin gue buat Alma ngga uncrush in Ajun, dan gue bakal bantu Ajun inget siapa Alma."
Novi menyambut uluran tangan Runan dan membuat persetujuan, "Oke deal.""Ya udah hayuk berangkat!"
Novi beranjak dari kursinya, "Gue mandi dulu lah!""Ngga mandi juga udah cantik," Guman Runan lirih.
"Hah apee?" Novi mendengar Runan bicara namun tidak bisa menangkap kalimat nya. Suaranya lebih pelan dari semut.
"Nggak, dah sono mandi, bau lo!"
"Yeee gue sleding juga lo!" Gadis itu memasang kuda-kudanya.
"Cepet mandi, apa gue mandiin!" Ujar Runan tanpa sadar dengan kata-katanya membuat Novi melotot, bersiap melempar bantal di sofa ruang tamu nya.
***
Kurang lebih setengah jam gadis itu bersiap kini ia sudah tampil dengan dress dibawah lutut dan sweater abu abu nya. Runan yang melihatnya sedikit cengo lalu ia menepis pikiran nya yang sudah melambung tinggi.
"Sekarang gue anter lo ke tempat Alma, biar gue susul Ajun kerumahnya."
"Tapi beliin gue es krim.."
"Es krim mulu gigi Lo bolong Jan salahin gue," Dengus Runan.
"Kornetoo 2!" Novi nyengir seperti bocah yang minta sesuatu ke bapaknya.
"Ya dah ya, mau sama penjualnya juga ga papa," pasrah Runan.
Tanpa banyak omong lagi mereka segera berangkat ke rumah Alma. Runan membawa motornya tak kira-kira. Sama seperti ia membonceng teman cowoknya.
Plak!!
Novi menabok helm Runan, "Pelan pelan anjeng gue mo terbang!!"
"Makanya pegangan!" Teriak Runan di balik helm.
Novi bingung sendiri caranya. Alhasil dia berpegangan pada ujung kemeja Runan yang sedari tadi berkibar karena angin.
Tangan kiri Runan bergegas menarik tangan Novi. Melingkarkannya di perutnya, "Pegangan sini, baju gue jangan di kucelin!"
"Heh! Kok?"
"Udah diem daripada ntar lo kebawa angin, gue yang repot!"
Dengan wajah cemberut Novi pun menurut. Tapi kalau dipikir pikir.. Enak juga pegangan begitu.
Sepuluh menit perjalanan mereka sudah sampai di depan rumah Alma.
"Sono buruan masuk! Gue nyamper Ajun dulu.""Iye bawell!" Sahut Novi melotot. Setelahnya ia segera masuk kedalam rumah Alma dan Runan yang bergegas ke rumah Ajun.
"Samlekum mali!!!!"
Ting tunggggg
DING donggg
DING DONG
Novi memainkan bel.
"Waalaikumsalam, eh mba Novi, masuk mba, non Alma nya di kamar," jawab Bi Sarti pembantu di rumah Alma yang sebenarnya agak gedeg juga dengan kelakuan random Novi.
"Makasih bibi cantikkkk!!" Dia langsung nyelonong ke kamar Alma dengan semangat.
Sementara yang punya kamar masih nangis sesenggukan dan kaget pintu kamarnya tiba-tiba terbuka.
"Lu kenapa nyettt?!" Novi tercengang melihat penampilan Alma.
Hayolo kenapa tuh si Mali mewek mewek...
#salam hangat Al dan Vii
KAMU SEDANG MEMBACA
TERIASIN (END)
Teen FictionUntuk luka yang pernah ada sembuhkanlah dengan tawa. Perihal canda yang menyembuhkan duka, untuk itulah kami berada. Votmen nya juseyooo. #salam hangat Al dan Vii START : 29 APRIL 2022 END : 03 NOVEMBER 2022 🥈#Ajun (12-11-2023) 🥈#Haru (12-11-20...