Runan terus saja berlari ke arah luar rumah sakit dengan air mata yang tak henti mengalir. Ia tak mampu mengontrol kecemasan dan rasa sedihnya. Memori masa lalu yang buruk seolah bersatu mendobrak pertahanan cowok itu.
Ia berlari tak tentu arah, hingga langkahnya terhenti begitu menabrak seseorang.
"Woy anjir, kalo jalan liat liat dong! " Maki sosok yang tak sengaja ia tabrak.
Runan menatap dua gadis dihadapannya dan berniat meminta maaf. Namun tak sempat karena salah satu gadis itu langsung bicara."Ini Runan?" Tanya Almalika, yang biasanya di panggil Alma, Mali atau Lika, itu tuh yang nge crushin Ajun,
Vita alias Novita, yang masih memandang Runan heran hanya bisa mengangguk untuk menjawab Alma. Dia inilah cewek idaman Runan semasa SMP yang sering digibahkan itu.
"Kog nangis anjir!" Alma tertawa mengejek Runan.
Vita menabok lengan Alma sambil melotot, "Diem anjir!!" Bisiknya lirih.
Alma pun hanya bisa menutup mulutnya.Teringat akan gosip jika Runan menyukai Novi, ia segera bergegas, "Nopitak gue duluan ya, mau liat Ajun, lu ga usah liat Ajun, gue aja ya liat, lu liat Runan aja!" Teriaknya sembari berlari menjauh keduanya.
"Dih sianjir siballl sekyahhh!" Umpat Vita atau Novi intinya sama saja dua nama itu milik satu orang. Dan dua gadis bersahabat ini adalah yang tempo hari pernah mengusir keduabelas bujang Teriasin dari UKS karena teman sekelasnya yang harus kerokan.
Sementara Runan masih diam tak bergeming, ia hanya menatap Novi tanpa suara. Dalam hatinya ia sedikit malu karena menangis di depan kedua gadis tengil di kelasnya itu.
Novi pun berdeham memulai percakapan, "Eherm.. Lo gapapa?" Dia sangat canggung.
"Y-ya," jawab singkat Runan yang tergagap, ia tak tahu kenapa ada suasana yang begitu canggung baginya, biasanya ia juga tak masalah berbicara panjang lebar dengan Novi ataupun berdebat hal sepele.
"Terus lo mau kemana?"
Mulut Runan tercekat untuk bicara lancar, sungguh bodoh. Runan hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Gue ga sanggup liat Ajun, " tuturnya kemudian, terlihat jelas dari raut wajah Runan yang sendu, menandakan bahwa ia sangat merasa sedih.
Novi yang kelakuannya selalu bar bar kali ini bingung sendiri harus bagaimana. Dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Emm gimana kalau kita keluar.. Cari udara seger? Biar lo tenangan dikit.."
Dan Runan hanya mengangguk sebagai jawaban.Akhirnya dua anak manusia itu jalan beriringan meski tak ada percakapan. Apa yang mereka setelahnya lakukan, hanya mereka, Tuhan dan author yang tau.
Juga.. Alma yang tadi pura pura pergi tapi sebenarnya mengintip adegan Runan dan Novi hanya bisa terkekeh geli, "Lucu banget si mereka kalo lagi canggung gitu, " ujarnya di sela-sela menahan tawa.
Lantas Alma melanjutkan niat untuk menjenguk si mas crush tercinta. Alma sudah repot-repot membawa bingkisan buah dan beberapa air mineral. Ia langsung menuju arah ICU, ia tau di mana Ajun berada dan juga kondisi Ajun dari Hamdan, Alma sengaja bertanya pada Hamdan, karena cuma Hamdan yang bisa di percaya mulutnya tidak cablak sepertinya yang lain.
"Duh anjir, deg-degan gue, mana sendiri lagi!"
"Apa ga jadi aja ya?" Tanya Alma pada tembok, "Eh- tapi nanggung! "
Alma hanya bisa maju mundur maju mundur.
"Woy Al! " Panggil seseorang yang Alma kenal. Dia Yogi, yang masih sibuk mencari Runan walau ketinggalan jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERIASIN (END)
Teen FictionUntuk luka yang pernah ada sembuhkanlah dengan tawa. Perihal canda yang menyembuhkan duka, untuk itulah kami berada. Votmen nya juseyooo. #salam hangat Al dan Vii START : 29 APRIL 2022 END : 03 NOVEMBER 2022 🥈#Ajun (12-11-2023) 🥈#Haru (12-11-20...