Uwu

2.3K 167 7
                                    

Haechan sudah keluar dari kamar mandi dan juga sudah memakai baju santai, namun rambut nya masih basah, itu sudah jadi kebiasaan Haechan jika habis mandi

Mark yang melihat itu pun menyuruh Haechan untuk mengeringkan rambutnya, namun bukannya di lakukan Mark malah mendapat penolakan dari Haechan

"Haechan keringkan rambut mu terlebih dahulu sebelum terbaring di kasur" ucap Mark sambil melihat Haechan yang akan tidur

"Tidak mau" tolak Haechan

"Nanti kasurku bisa basah jika tidak di keringkan rambutmu" ucap Mark

"Bodo amat"

Karna kesal Mark pun langsung mengambil handuk kecil dan berdiri di depan Haechan lalu menyeka rambut Haechan dengan handuk kering tersebut

Haechan yang kaget dengan tingkah Mark, dia langsung menatap Mark dengan tatapan susah di artikan seperti ingin menekan mangsa yang berada di depannya

Dengan sekuat tenaga Haechan menahan niat nya itu, namun Haechan tetaplah Haechan orang nafsu an yang sama sekali tidak bisa menahan nafsunya sendiri

Haechan pun langsung menarik pinggang Mark untuk duduk di atas pangkuannya, posisi Mark berada di depan Haechan dengan posisi menghadap Haechan dan tangan Haechan menahan pinggang Mark agar Mark tidak jatuh

Mark yang kaget dengan pergerakan Haechan yang mengakibatkan dirinya berada di pangkuan Haechan, hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa apa

"Mark!" Panggil Haechan kalem dengan kepala menunduk tanpa melihat Mark.

"Hmmm" jawab Mark dengan nada agak bergetar

"Boleh kan aku melakukan itu?" Tanya Haechan yang masih menundukkan kepalanya, Mark yang sudah paham maksud Haechan bertanya seolah olah dia tidak tau maksud dari omongan Haechan

"Maksudnya?" Tanya Mark posisi tangan berada di pundak Haechan menahan dirinya agar tidak terlalu dekat dengan Haechan

"Kiss" ucap Haechan singkat padan dan jelas

"Gimana ya, ok tapi…" ucap Mark menggantung. Haechan yang mendengar Mark menjawab ok pun langsung ingin menciumnya namun karna ada tapi Haechan menghentikan pergerakannya

"Tapi apa?" Tanya Haechan yang sudah tidak sabar ingin melakukannya

"Haechan harus menceritakan semua tentang masa lalu Haechan waktu masih SMA" ucap Mark dan di angguki gampang oleh Haechan

Haechan pun langsung melancarkan aksinya, bibir Mark dan Haechan pun saling bersentuhan, Mark yang gugup memejamkan matanya dan tidak melihat wajah Haechan yang sedang menikmati bibir manisnya itu

Haechan mengecup perlahan setiap sudut bibir Mark, tidak ada perlawanan dari Mark karna memang dia tidak tau cara membalas nya dan gugup untuk menghadapinya

Haechan menghisap masuk bibir bawah Mark, sedangkan tangannya mendorong tengkuk Mark agar memperdalam ciumannya, karna kesal tidak mendapat balasan dari Mark bahkan bibirnya tertutup rapat,

Haechan yang kesal pun mengigit bibir bawah Mark yang otomatis Mark akan kesakitan dan membuka mulutnya, Haechan pun langsung menerobos kan lidah nya masuk kedalam mulut nya mark dan menelusuri seluruh isi mulut Mark, membelai lidah Mark dengan sangat lembut

Tanpa Mark sadari ternyata dia juga menikmati permainan licik yang di mainkan Haechan itu, sampai Mark kehabisan nafas memukul mukul punggung Haechan

Haechan yang juga mulai kehabisan nafas pun melepaskan mulutnya dari mulut Mark. Melihat ada saliva yang mengalir dari mulut Mark, Haechan langsung mengusapnya dan membisikkan sesuatu di kuping Mark yang membuat Mark memerah seperti kepiting rebus

"Bibir mu sangat manis aku harap aku bisa memakannya setiap hari dengan pemilik bibir itu sekalian" bisik Haechan.

Mark yang tersadar dengan posisi nya langsung berdiri dan mengusap bekas Saliva yang tadi mengalir, dan berbalik membelakangi Haechan lalu pergi ke arah kasurnya dan menidurkan dirinya ke ranjangnya membelakangi Haechan 

Wajah Mark masih sangat merah, dia tidak pernah merasakan seperti ini selama ini, kiss, dia bahkan tidak pernah tau rasanya kiss ternyata seenak ini

"Bego ngapain gua malah mikir gini sih" ucap Mark sambil memukul mukul kepalanya, dan itu di lihat Haechan dia hanya terkekeh melihat tingkah Mark

"Gak jadi cerita nih?" Tanya Haechan

"Besok aja, gua dah ngantuk" ucap Mark tanpa memandang sosok Haechan yang telah membangunkan rasa nikmat di dalam dirinya

My RoomMateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang