Masih di tempat yang sama saat ini Mark sudah duduk di samping ranjang Haechan dan menatap Haechan dengan tatapan yang sangat sendu."Kenapa kakek lu maksa lu buat menikah?" Tanya Haechan
"Ayah ku sudah meninggal, dan belum ada yang menggantikan posisi ayah di perusahaan, kakek meminta ku untuk menikah agar gw bisa menggantikan posisi itu dan ada juga yang merawat ku dan ibu" ucap Mark
"Emang harus menikah dulu ya baru bisa mengambil posisi itu?"
"Tentu tidak, hanya saja kakek ingin ada orang lain menjaga ibu selagi gw sibuk dengan pekerjaan" ujar Mark
Mendengar itu Haechan mengangguk paham, setelah itu keadaan benar benar sangat Canggung tidak ada yang berbicara dari kedua insan itu, sampai kak Taeyong yang baru datang dengan mama memecahkan keheningan itu
"Yeey akhirnya Haechan boleh pulang" ucap kak Taeyong yang baru saja tiba, dengan bantuan Mark yang membereskan semua baju Haechan memudahkan mereka untuk pulang lebih cepat jelasnya
Sekarang mama, Taeyong dan Haechan tak lupa Mark sudah berada di mobil perjalanan menuju ke rumah Haechan, mama dan Taeyong berada di depan dengan Taeyong yang menyetir, sedangkan Mark dan Haechan di belakang dengan ke adaan yang canggung
Melihat kedua orang yang di belakang saling diam, entah mengapa itu membuat Taeyong ingin tertawa, namun dia urungkan takut nanti sampai rumah Haechan nya marah sama dia
"Ini kenapa diem diem aja?" Tanya mama yang sangat mewakili perasaan Taeyong
"Ahhh gak papa kok Tan" ucap Mark tertawa canggung
"Eh kakak denger Mark mau kuliah ke luar negri ya, wahh selamat ya Mark kamu hebat banget" ucap Taeyong
"Biasa aja kok kak, aku ke sana juga karena suatu masalah jadi mau tak mau harus pergi" ucap Mark menatap Haechan yang sedang melihat senja yang akan berubah jadi malam
"Haechan pasti sangat kesepian jika kau tinggal, secara dia dari dulu selalu menunggumu dan membicarakan mu" ucap Taeyong yang dengan sengaja memancing Haechan untuk berbicara
Haechan yang mendengar ucapan Taeyong dengan cepat memukul pundak Taeyong yang saat itu sedang menyetir
"Ehh jangan di pukul sakit, nanti kalau oleng gimana salah kamu ya?" Taeyong memang paling senang kalau menganggu adek nya apalagi kalau urusan Mark, secara dari dulu Haechan selalu menceritakan tentang kehebatan sosok Mark yang di kenal seluruh sekolah waktu SMA dulu.
Bahkan tak segan segan Haechan mencandid Mark lalu mencuci foto itu setelah itu memajangnya di setiap Diding kamar nya, dengan di bawahnya tertulis harapan harapan Haechan yang ingin di lakukan bersama Mark
"Salah sendiri" ucap Haechan lalu menyenderkan kepalanya di kaca mobil, tiba tiba terasa sangat jelas tangan kecil nya sedang di genggam erat dengan Mark, Haechan yang menyadari itu ingin menariknya namun Mark dengan kuatnya menahan, lalu menatap Haechan dengan ekspresi memohon.
Lantas Haechan yang melihati itu hanya bisa pasrah mungkin dia juga menginginkan itu, namun secara gengsi dia tidak ingin melakukan atau mengungkapkan, entah mengapa hati nya malam ini benar benar tenang hingga tidak sadar dia tertidur selama perjalanan pulang, dan saat dia bangun dia sudah berada di kamarnya dan Mark yang mungkin sudah pulang
°°°°°°°
Hari yang sudah mulai pagi mewajibkan seorang Haechan harus bangun dari tidurnya, meski masih belum di perbolehkan untuk jalan Haechan pasti akan bangun pagi karena sudah terbiasa dengan hal tersebut"Haechan sudah bangun" ucap mama dari luar kamar Haechan
"Sudah ma" saut Haechan dari dalam dengan suara khas baru bangun tidur, mendapat jawaban dari Haechan mama pun membuka pintu kamarnya, namun siapa sangka kalau mama nya itu tidak sendirian melainkan bersama Mark yang berada di belakang nya dengan senampan makanan dan obat-obatan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
My RoomMate
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YGY "Cepet jawab kenapa diam aja!" ucap Mark salah satu senior yang dari tadi diam saja, ntah mengapa dia sangat gemas dengan murid baru satu ini, dan dia tertarik dengan ke santai an Haechan itu "Hmmm alasan saya kuliah di sini...