Bentar bentar, sebelum baca nih cerita gak jelas, alangkah baiknya kita berdoa dulu, ehh kok berdoa sih, alangkah baiknya kalian beri bintang dulu biar adem gitu, makasih buta yang udah kasih bintang
.
.
.
.
.
.
Hari ini adalah hari kelima Haechan kembali ke asrama, dan juga hari kelima bagi Guanlie kagak bisa tidur karena sekamar sama MarkSebenernya Renjun kasihan sama Guanlie, setiap Guanlie datang ke kamar Renjun pasti matanya ada kantung panda dan juga datang dengan badan yang sangat lemas
Haechan yang melihat itu pun kasihan juga namun dia harus menuruti ego nya, dia masih belum siap kalau harus sekamar lagi sama Mark, meski waktu dia tidur di kamar Renjun dua hari lagi,
Dia akan gunain waktu dua hari itu buat nyiapin mental nya, dia sudah siapa siap kalau harus ngelawan Mark saat kembali nanti,
Guanlie yang tak bisa tidur pun langsung pergi ke kamar Renjun, dan berharap banget Haechan udah pergi ke kampus
sesuai keinginan Guanlie, Haechan sudah ke kampus duluan karena ada kls pagi
"Hallo" sapa Guanlie yang sudah masuk ke kamar Renjun, Renjun yang melihat Guanlie masuk dengan mata panda nya hanya bisa tertawa
"Tak bisa kah kau datang lalu menyapaku dengan senyuman yang hangat, bukan malah datang membawa mata panda mu itu" ucap Renjun yang sedang membereskan bekas makanan nya Haechan
"Tunggulah dua hari lagi aku akan memberimu senyuman yang mungkin akan membuatmu mual setiap hari" ucap Guanlie, sembari menghempas tubuhnya ke kasur Renjun, melihat Guanlie seperti itu ada rasa iba di benak Renjun
Tapi bagaimana lagi, kalau Haechan sudah berkata dia juga tidak akan pernah bisa membantah nya, Renjun hanya bisa pasrah untuk kedepannya
"Ouh ya, kak Mark kayaknya sakit deh, semalam dia gak tidur dan kek menggigil gitu, aku udah coba tawarin teh hangat, tapi dia nya nolak" ucap Guanlie dengan mata terpejam nya
"Kak Mark sakit?" Pikir Renjun dengan senyuman licik nya itu, dia pasti berfikir membuat Haechan pindah dari kamarnya dengan alasan tersebut
*********
Sore hari Haechan baru saja pulang dari kampus nya, Haechan benar benar lelah karena kelas hari ini full dan gak ada waktu buat istirahat sama sekali
Dia pun masuk ke kamar nya atau asrama Renjun lebih tepat nya, sesampai di dalam Haechan melihat Renjun sedang memasak sesuatu di atas kompor
Tanpa memperdulikan itu Haechan langsung masuk ke kamar mandi buat membersihkan dirinya, setelah mandi dia keluar dari kamar mandi dan melihat Renjun mengangkat makanan yang tadi dia masak
"Bubur? Buat apa bubur? Lu sakit?" Tanya Haechan yang melihat Renjun memindahkan bubur dari panci ke mangkok
"Yee siapa juga yang sakit, lu gak lihat gw sehat bugar kek gini" ucap Renjun
"Terus buat siapa kalau bukan lu?"
"Buat kak Mark" ucap Renjun dengan senyuman miring terukir di bibir nya lebih tepatnya smirk
"Kak Mark? Kenapa kak Mark?" Tanya Haechan yang belum mengerti ke adaan
"Kak Mark demam, gw iba sama dia jadi gw buatin dia bubur, kasihan demam nya tinggi banget" ucap Renjun dengan di buat buat, Mark memang demam tinggi tapi kalau di bilang tinggi banget sih gak
"Mark demam?" Gumam Haechan. Melihat Haechan sedang berfikir pasti dia sedang bergelud dengan pikirannya, antar khawatir dan gengsi
Tanpa memperdulikan Renjun, Haechan memilih untuk duduk di meja belajarnya mengerjakan tugas yang belum selesai tadi siang, namun bukannya memikirkan jawaban dari soal soal yang ada
Pikiran Haechan terus terusan tertuju pada orang yang sedang sakit, siapa lagi kalau bukan Mark Lee yang sekarang sedang demam tinggi
Tak lama kemudian Guanlin datang untuk menanyakan apakah Renjun punya kompres instan, yang langsung bisa menempel di dahi Mark
"Jun punya kompres yang langsung nempel di jidat gak?" Tanya Guanlin
"Kompres? Kek nya gak punya deh gw Lin, mungkin Haechan punya" ucap Renjun sambil menunjuk Haechan yang ada di meja belajar, Haechan yang mendengar namanya di sebut langsung pura pura mengerjakan soal soal nya
Guanlin pun mendekati Haechan dan bertanya "Chan lu punya kompres gak?" Dan di jawab Haechan dengan gelengan saja, namun bukan Guanlin namanya kalau gak gunain mata
Di dalam laci meja belajar Haechan terdapat sebuah kompres instan yang sangat banyak, dia bisa lihat dengan jelas karena laci meja nya terbuka
"Ya udah kalau gitu, gw duluan" ucap Guanlin "Jun gw pergi dulu ya mau beli kompres ke mart dulu" sambung Guanlin sambil mengode ngode ke Renjun, Renjun yang paham pun langsung mengiyakannya
Setelah Guanlin keluar dari asrama Renjun, suasana di kamar Renjun sangat sepi, Haechan yang sedang duduk di meja belajar nya entah itu sedang belajar atau melakukan seorang Mark yang sedang sakit
"Chan gw harus ke asrama kak Mark buat anter bubur lu ikut gak?" Tanya Renjun
"Gak" ucap Haechan
"Ya udah jaga kamar" ucap Renjun lalu pergi keluar dari asrama, melihat Renjun sudah keluar dari asrama membuat Haechan lega, dia sudah tidak tahan untuk diam saja di meja belajarnya itu
Haechan berdiri dari tempat duduk nya, lalu berjalan bolak balik, ingin dia menemui Mark namun rasa gengsi nya lebih besar dari pada keberaniannya
Saat sedang berbolak balik, tiba tiba Renjun kembali lagi masuk kamar tanpa permisi, Haechan yang melihat pun kaget, dan berpura pura menuju ke arah dapur dengan wajah yang kaku
Renjun yang melihat itu hanya terkekeh kecil, sebenarnya Renjun belum pergi dia dari tadi berada di depan pintu asrama dan mendengar suara langkah kaki Haechan yang sedari tadi tak henti hentinya berjalan
Dengan iseng nya dia mencoba untuk mengintip, dan benar saja Haechan sedang bolak balik dengan wajah khawatirnya, dan kemudian dia langsung membuka pintu nya dan menemukan Haechan pura pura berjalan ke arah dapur
|•sekian dari aing, sorry banget kalau kurang feel nya, and makasih yang masih stay di sini jangan lupa vote dan komen khamsahamida•|
KAMU SEDANG MEMBACA
My RoomMate
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YGY "Cepet jawab kenapa diam aja!" ucap Mark salah satu senior yang dari tadi diam saja, ntah mengapa dia sangat gemas dengan murid baru satu ini, dan dia tertarik dengan ke santai an Haechan itu "Hmmm alasan saya kuliah di sini...