Hai aing up nih...
Awalnya sih mau gak up dulu soalnya lagi gak enak badan...
Tapi demi para readers aing rela kok up...
Happy reading
.
.
.
.
Sebenarnya Haechan tak mempermasalahkan hal yang terjadi 3 tahun yang lalu, karena itu juga bukan hak nya dia, mau Mark seperti apa di sana itu tergantung Mark sendiri, mau dia sama Uke lain mau dia sama cewek lain itu adalah hak nya Mark bukan dirinya.Dan di sini Haechan hanya orang yang menunggu nya untuk kembali, namun sepertinya Haechan menyerah akan itu saat melihat foto itu, meski sakit Haechan harus terima karena itu semua adalah keputusan Mark
Namun setelah mendengarkan cerita Mark, rasa sakit yang dulu sedikit sembuh namun tak sembuh dengan total.
"Aku minta maaf akan itu semua, aku benar benar tak menyangka itu akan terjadi" ucap Mark menunduk
Haechan yang melihat itu entah mengapa hatinya terasa sangat sakit, "minta maaf? Kayak nya itu gak perlu lu ucapin deh, karena di sini yang salah juga bukan lu" ucap Haechan
Mark mendongak kan kepalanya menatap Haechan yang juga menatap Mark dengan tatapan kosong, entah apa yang ada di pikiran Haechan saat itu
"Aku pikir dengan semua yang telah terjadi ini, bisa membuatku melupakanmu, bahkan aku sudah tak lagi menginginkanmu, namun entah mengapa melihatmu berada di depanku saat ini, membuat hati ku benar benar bahagia rasa sakit yang dulu datang dengan perlahan memudar, entah itu karena penjelasan yang kau ceritakan atau karena dirimu yang ada di hadapanku saat ini" batin Haechan
"Haechan, aku datang ke sini untuk memperbaiki hubungan kita, aku ingin kita seperti dulu lagi" ucap Mark
"Bukannya gw menolak, kita semakin dewasa dan semakin tua tak selamanya kita akan selalu bersama, kembali seperti dulu itu sangatlah sulit bagi ku yang terlanjur senang dengan dunia dewasa" ucap Haechan "kita dapat bersama namun hanya sebatas teman saja, untuk selebihnya gw belum bisa menerimanya" sambung Haechan
"Tapi hae----"
"Waktu istirahat sudah habis, gw bakal kembali bekerja, dan untuk pembicaraan hari ini cukup di sini, permisi" cukup dingin Haechan pergi meninggalkan Mark yang menatap nanar punggung nya
"Hari ini tak ada yang berbeda dari biasanya, membosankan" batin Haechan
Mungkin ini yang terbaik untuk hubungan Haechan dengan Mark saat ini, hanya sebatas teman dan tidak lebih, bagi Haechan mungkin cukup sulit untuk kembali ke dirinya yang dulu
°°°°°°°°°°
Malam ini bulan tidak lagi menampakkan dirinya di langit, terlihat segerombolan awan hitam datang dan menyelimuti angin yang berada di sekitar HaechanDan benar saja hujan deras mengguyur wilayah yang Haechan tempati, cukup deras dan terlihat beberapa kali kilat menyambar kan dirinya
"Hufh... Hujan kenapa kau datang tepat di mana hati ini benar benar lelah?" Tanya Haechan kepada hujan yang
datang mengguyur gelapnya malamHaechan memejamkan matanya sekelebat terlintas di pikiran Haechan, senyuman yang indah dan juga langkah terlukis indah di bibir si empunya yaitu Mark
"Hufh... Kenapa lu datang di waktu gw sudah 95% ngelupain lu?" Ucap Haechan menatap langit langit atap rumah nya
Dengan di iringi suara air hujan yang menenangkan akhirnya Haechan memejamkan matanya dan berlabuh di pulau kapuknya, sungguh hari yang berat bagi Haechan
Sejak Mark kembali dari Kanada entah mengapa otak Haechan tak pernah berhenti untuk memikirkan Mark, selalu dan selalu tentang Mark, bahkan dia sampai mencari sebuah kesibukan agar dirinya dapat melupakan si Mark itu
KAMU SEDANG MEMBACA
My RoomMate
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YGY "Cepet jawab kenapa diam aja!" ucap Mark salah satu senior yang dari tadi diam saja, ntah mengapa dia sangat gemas dengan murid baru satu ini, dan dia tertarik dengan ke santai an Haechan itu "Hmmm alasan saya kuliah di sini...