Anak Pembawa Sial

1.4K 98 4
                                    

Makasih udah mau membaca cerita gabutz ku ya pren...
Dan juga makasih buat yang stay terus baca nih cerita....
Happy reading
.
.
.
.
.

Haechan berlari memasuki rumah dan menaiki tangga memasuki kamarnya, setelah berada di kamarnya Haechan langsung terduduk lemas, dia benar benar tak bisa menahannya kali ini

"Huaaaa" tangis Haechan mulai pecah dia benar benar tidak bisa menahan nya "kenapa kenapa air mata ini keluar kenapa?" Ucap Haechan sembari menangis dengan keras nya

"Pa, mengingatmu merupakan suatu hal yang mudah, dan aku telah melakukannya setiap hari. Merindukanmu adalah hal yang tersulit karena rasa sakit ini tidak pernah pergi, aku ingin melihatmu, ingin menggegam mu, ingin memelukmu aku juga ingin merasakan kasih sayang mu, seperti anak lain lakukan, tapi kenapa? Kenapa engkau pergi tanpa melihat ku terlebih dahulu melihatku tumbuh dewasa dan kita bahagia bersama, Aku sudah berusaha tegar di depan mama, berusaha tersenyum dan tertawa untuk nya, agar kamu selalu tahu, bahwa hati ini tidak sakit, namun berusaha tegar membuat ku tidak tahan dan ingin menangis sekencang kencangnya, sungguh aku ingin merasakan kasih sayang seorang ayah yang sebenarnya" ucap Haechan di dalam kamar nya itu

Tanpa dia sadari ternyata mama nya sudah menangis tidak karuan di depan kamar nya, dia mendengar semua ucapan yang Haechan ucapkan, dia sangat tidak tega melihat anak nya tersiksa karna kerinduan itu,

Dengan langkah gontai mama Haechan pergi ke kamarnya untuk menenangkan diri nya, dia sudah tidak kuat jika mendengar ucapan anak nya itu

"Maafin mama Haechan, maafin mama andai dulu mama bisa mencegah papa mu, mungkin semua ini tidak akan terjadi maafin mama nak" ucap mama Haechan, apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu?

FlashbackOn!!!


Hari ini merupakan hari yang di tunggu tunggu oleh keluarga Lee, karna putra kedua nya akan lahir di dunia ini

"Pa, doain mama semoga proses kelahirannya lancar ya" ucap mama kepada papa

"Iya," ucap papa

Para perawat dan dokter pun membawa mama kedalam ruang persalinan, selang beberapa saat terdengar suara tangisan bayi yang sangat nyaring di telinga

Mama dengan bahagianya menyambut anaknya itu dan mencium pipi gembul yang mengembang seperti ba'pau  itu, setelah di bersihkan oleh perawat di situ, papa langsung mengambil bayi gembul nya itu, papa tak henti hentinya mencium bayi laki laki yang cantik itu, melihat itu ada rasa bahagia dan sedikit rasa gelisah di hati mama

Entah apa yang membuat nya gelisah padahal ini adalah hari yang membahagiakan bagi nya dan suami nya

"Pa nama nya siapa pa?" Tanya mama

"Ehhh siapa ya? Ahhh iya papa tau Haechan, Lee Haechan" ucap papa sembari mencium pipi bayi yang baru di beri nama Haechan itu

"Wahh nama yang bagus, kelak nanti saat dia besar dia kan bersinar seperti namanya" ucap mama dan di angguki oleh papa,

Tak berselang lama ponsel papa bergetar tanda ada telpon masuk, dengan segera dia mengangkat telpon yang masuk

"Hallo?"

"…"

"Hah? Yang benar saja, terus gimana keadaan nya?"

"…"

"Baik baik aku akan ke sana, dan jangan lupa bawa dia ke rumah sakit"

"…"

Panggilan pun berakhir, mama yang melihat raut papa cemas pun bertanya apa yang sebenarnya terjadi

"Kantor papa ada yang bobol ma, kang Asep mengejar malingnya tapi dia malah kenal luka tembak, kayak nya papa harus ke kantor deh ma" ucap papa

"Ngapain sih papa ke kantor, nanti kalau papa kenak tembakan juga gimana?"

"Gak kok, papa sudah panggil polisi juga, polisi sudah dalam pengejaran perampok itu, papa hanya melihat kondisi saja habis itu langsung pulang"

"Tapi papa kan bisa tanya sama karyawan papa yang di sana, papa gak perlu pergi ke sana"

"Mama, papa ini bos nya mereka loh, masa iya papa gak ngurus mereka, apa lagi kantor aku abis kebobolan" ucap papa sembari mengelus puncak rambut mama

"Tapi pa___"

"Cuma sebentar kok cuma ngecek abis itu langsung pulang, lagian papa juga gak mau ninggalin Haechan lama lama" ucap papa

"Ya udah hati hati ya" ucap mama, papa pun keluar dari ruang persalinan menuju tempat parkir lalu menancapkan gas melaju ke arah kantor

Entah mengapa hati mama sangat lah gelisah, dia sangat tidak tenang di tambah lagi Haechan yang menangis tak henti henti nya

Setelah beberapa saat, telpon mama berdering melihat nama yang tertera di situ mama langsung mengangkatnya

"Halo papa, papa di mana kok belum balik ke RS?"

"Maaf apa anda istri dari bapak ini" ucap seseorang yang suara bukan papa

"Iya saya istrinya, anda siapa dan dimana suami saya?"

"Maaf Bu suami ibu mengalami kecelakaan tunggal, sedangkan nyawa suami ibu tidak tertolong karena luka yang serius di bagian kepala dan dada" ucap seseorang itu

Seketika telpon yang berada di tangannya jatuh bersamaan dengan air mata yang tak bisa di tahan, apakah ini kegelisahan yang dari kemaren dia rasakan, sungguh dia tidak tau akan terjadi duka di balik suka yang dia rasakan

Papa di makam kan di kediaman orang tuanya, sedangkan orang tua dari papa menyalahkan Haechan dan mengecap Haechan sebagai anak pembawa sial, hanya karena meninggalnya papa bertepatan saat Haechan lahir, keluarga papa menjuluki Haechan sebagai pembawa sial, dan mengusir Haechan serta mama nya dan tak lupa kakak nya juga

FlashbackOff!!!


Segitu dulu ya guys, sorry banget kalau ceritanya kurang bagus, aku udah melakukan sebisa mungkin meski membosankan

Makasih buat yang udah baca, satu vote dan comen dari kalian sangat berharga buatku

My RoomMateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang