Makasih udah mau membaca cerita gabutz ku ya pren...
Dan juga makasih buat yang stay terus baca nih cerita....
Dan makasih buat kalian yang udah vote ini cerita, jangan lupa follow juga ya....
Happy reading
.
.
.
.
.Renjun duduk di depan kamar asramanya dengan isakan tangis yang tak tahankan, dia benar benar tidak tega menceritakan kisah sahabatnya itu,
Sebenarnya Haechan menyuruhnya untuk merahasiakan tentang cerita itu, namun kesabaran Renjun habis saat menghadapi orang yang se RoomMate dengan Haechan itu
Jaemin yang baru datang langsung memeluk Renjun, dia juga baru tentang ini, pasalnya Haechan dan Renjun sudah berteman dari SMP sedangkan dia baru bertemu mereka waktu SMA, Jaemin memang kenal Haechan dari kecil namun dia baru bersahabat dengan Haechan waktu SMA
"Renjun apa yang lu bilang tadi bener?" Tanya Jaemin yang melihat Renjun sesenggukan menangis di pelukannya, Renjun mengangguk dalam pelukannya Jaemin
Guanlie yang melihat sungguh indah persahabatan di depannya itu, dia semakin ingin mengenal persahabatan yang penuh suka duka itu, ntah mengapa hatinya sangat sakit melihat Renjun yang menangis seperti itu, dia kira Renjun sosok yang susah menangis, namun jika menyangkut tentang Haechan dia akan sangat cengeng
*****
Sementara Haechan baru saja sampai di rumah langsung mengetuk pintu rumah nya, mendengar tidak ada sautan dari dalam rumahHaechan pun memilih untuk pergi ke cafe sebelah, cafe tersebut adalah milik mamanya Haechan, yang awalnya hanya warung kopi biasa sekarang menjadi cafe yang sangat terkenal yaitu cafe TaeChan itu lah nama cafe nya
Baru masuk di depan pintu cafe aja Haechan langsung melihat mama nya sedang duduk santai di depan kasir cafe, dengan iseng nya Haechan dia pura pura menjadi pelanggan dan mendekati mama nya
"Permisi mbk saya mau pesan" ucap Haechan menahan tawa dengan suara di buat buat agar tidak mirip suara asli nya
"Iya mau pes____ sayang" ucap mama Haechan langsung keluar dari area kasir dan memeluk Haechan. Haechan pun membalas pelukan dari mama nya itu "sayang aduh maafin mama ya aku kira kamu pelanggan"
"Gak kok ma, Haechan juga yang iseng" ucap Haechan, mama nya pun melepaskan pelukan nya dengan Haechan
"Haechan kenapa pulang? Emang kuliahnya udah libur atau gimana?"
"Kuliah emang udah libur sih tapi cuma satu Minggu doang, dan juga Haechan kan kangen sama mama, masa gak boleh pulang sih" ucap Haechan sambil tersenyum manis ke mama nya itu
"Bener pulang karena kangen sama mama" goda mama Haechan
"Bener kangen sama mama" ucap Haechan "dan juga ngehindar dari makhluk yang berinisial M ma" batin Haechan
"Ya udah kalau gitu kamu istirahat aja di dalam mama masih kerja soal nya" ucap mama
"Kenapa gak pelayan nya aja sih ma yang kerja, kok mama ikut kerja, nanti capek gimana?" Haechan sangat posesif akan kesehatan ibunda nya itu
"Orang mama cuma duduk duduk di kasir doang apa nya yang capek, udah kamu istirahat di dalem aja" ucap mama
"Gak ah Haechan mau bantu mama aja, Haechan bakal bantu anterin makanan ke meja pelayan" ucap Haechan
"Gak usah kamu nanti capek sayang" ucap mama namun bukannya menurut Haechan menaruh tas nya dan mengambil makanan dari pelayan
"Kak ini di antar di mana?" Ucap Haechan nampan yang berisikan dua piring berisi pasta carbonara
"Loh biar saya aja kak, nanti di marahin Bu bos loh" ucap pelayan tersebut
"Gak pp gak bakal di marahin Bu bos kok, kan Bu bos?" Ucap Haechan mama nya hanya tersenyum dan mengiyakan nya saja "tuh kan mbk gak pp kata Bu bos, jadi di taro di mana?"
"Itu di meja nomer empat, makasih ya kak" ucap pelayan itu
"Iya sama sama, jangan panggil kak panggil Haechan aja" ucap Haechan lalu menuju meja nomer 4 yang di tunjukan pelayan itu
Setelah mengantarkan ke meja nomer empat Haechan kembali ke tempat mama nya dan duduk di samping mama nya yang sedang mencatat kebutuhan cafe
Dan tak lama kemudian manik mata Haechan jatuh ke tempat salah satu meja nomer satu yang berisi kan empat orang, dan terlihat mereka adalah ayah, ibu dan dua anak lainnya
Haechan yang menatapnya tersenyum kecut, di dalam lubuk hati yang paling dalam, dia ingin merasakan hal seperti itu, dia ingin merasakan seperti apa kasih sayang seorang ayah, apa kah sama dengan kasih sayang yang selama ini ibu nya berikan kepadanya atau berbeda
Sangking fokus nya melihat keluarga kecil itu, Haechan tidak sadar jika mama nya melihatnya dan mengikuti arah pandangannya
Haechan yang tanpa sadar mengeluarkan bulir putih dari matanya, mama nya yang melihat itu pun khawatir kepadanya
"Sayang kok nangis?" Tanya mama sembari mengusap air mata yang menerobos keluar dari mata Haechan itu
"Ahhh gak papa kok ma, kelilipan matanya, aduh" alasan Haechan "Haechan pulang dulu ya ma, Haechan mau istirahat" setelah mengucapkan itu Haechan keluar dari cafe dan masuk kedalam rumah
Segitu dulu ceritanya
Jangan lupa vote and comen
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
My RoomMate
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YGY "Cepet jawab kenapa diam aja!" ucap Mark salah satu senior yang dari tadi diam saja, ntah mengapa dia sangat gemas dengan murid baru satu ini, dan dia tertarik dengan ke santai an Haechan itu "Hmmm alasan saya kuliah di sini...