Setelah dokter mengizinkan masuk ke dalam ruangan, Gulf masuk bersama kedua orang tua Mew dan juga Mey. Mereka semua khawatir melihat Mew yang hanya bisa terbaring di tempat tidur dan belum sadarkan diri. Gulf duduk di kursi sebelah ranjang Mew kemudian menggenggam tangan Mew dan meneteskan air mata sambil melihat Mew.
Baru saja mereka melewati hari spesial mereka namun kejadian tak terduga malah menghancurkannya. Gulf sangat marah mengingat suara tembakan yang entah siapa orang dibalik semua itu. Hari yang seharusnya dia habiskan bersama Mew harus pupus begitu saja karena selama beberapa hari kedepan Gulf harus menemani Mew di rumah sakit seperti ini.
"Gakpapa sayang, Mew gakpapa" ujar mamanya yang melihat Gulf yang meneteskan air mata melihat Mew. Dia langsung menoleh kemudian memeluk mamanya Mew.
"pa pa, Phi Mew" ujar Mey panik yang membuat semua orang yang berada disana langsung menoleh kepadanya yang sedang memperhatikan kakaknya tersebut.
"tangan phi gerak" tambah Mey lagi kemudian Gulf melepaskan pelukannya dan kembali memegang tangan Mew lalu tak lama kemudian Mew membuka matanya dan terlihat wajah yang kebingungan dan sedikit menahan sakit.
Mama dan Papanya langsung mendekat ke arah Mew kemudian Mew melihat satu persatu wajah yang dia sayangi itu. Mew tersenyum ke arah Gulf yang masih meneteskan air mata untuknya.
"a-air" ujar Mew meminta minum kepada Gulf dengan suara yang sangat serak karena tenggorokannya terasa kering kemudian Gulf yang sadar langsung mengambilkan sebotol air dan memberinya minum.
Mey langsung memanggil dokter yang langsung datang kesana dan mengecek keadaan Mew setelah itu karena Mew sudah lebih baik dari sebelumnya, dan dokter hanya memintanya tidak boleh melakukan pekerjaan yang berat terlebih dahulu.
"Gulf, Mey kalian pulang dulu sana ganti baju. Mew biar mama yang jagain sama papa" titah mamanya kemudian Mey mengangguk namun tidak dengan Gulf yang ditahan oleh Mew karena Mew hanya ingin ditemani oleh Gulf saja.
"Mew, Gulf harus pulang dulu" ujar papanya namun Mew belum juga melepaskan tangan Gulf dari genggamannya.
"Mew sayang, kan Gulf harus mandi dulu nanti dia kesini lagi jagain kamu" bujuk mamanya lagi dan Mew menggelengkan kepalanya.
Papanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya yang sangat tidak bisa ditinggal oleh Gulf. Mamanya kemudian mengelus rambut Mew sambil berusaha membujuknya namun percuma karena Mew keras kepala dan tidak mau ditinggal oleh Gulf.
"yaudah yaudah gini, biar aku, mama sama papa yang pulang nanti aku bawain baju buat phi Gulf pas kita kesini lagi ya" ucap Mey mengusulkan kemudian Mew mengangguk dan semuanya setuju.
Setelah semuanya pergi, Mew tidak melepas tangan Gulf sedikit pun. Dia terus saja menatap Gulf sampai Gulf bingung dengan tingkah laku suaminya ini.
"Phi kenapa? muka aku ada yang aneh?" tanya Gulf bingung kemudian Mew menggeleng.
"kamu cantik" jawab Mew kemudian tersenyum.
"ngga phi, aku jelek nangis terus" ujar Gulf lagi kemudian Mew merentangkan sedikit tangannya kemudian Gulf yang tau pun memeluk Mew dengan hati-hati takut jika terkena bekas operasi Mew.
"maaf sayang" ucap Mew tiba-tiba yang membuat Gulf langsung melepaskan pelukannya dan menetap Mew.
"maaf?" tanya balik Gulf.
"maaf karena phi, kita jadi gak bisa langsung pergi honeymoon" jelas Mew. Dia merasa bersalah karena setelah pernikahan, seharusnya mereka langsung pergi namun apalah daya karena takdir sudah berkata lain bahkan pesta pernikahan yang akan dilaksanakan esok hari pun harus batal dan di undur sampai Mew sembuh total.
"gakpapa phi, yang penting sekarang bukan honeymoon tapi kesehatan phi. aku gak masalah gak honeymoon asal phi sehat aja aku udah bahagia." jawab Gulf yang tulus. Dia tidak mengharapkan honeymoon karena baginya bisa bersama dengan Mew saja sudah cukup.
"ngga sayang, phi janji bawa kamu ke suatu tempat dan phi harus nempatin itu. Nanti, setelah phi sembuh kita langsung pergi ya" timpal Mew kemudian Gulf mengangguk dan tersenyum.
"Gulf sayang sama phi Mew" ucap Gulf kemudian memeluk Mew perlahan.
"phi jauh lebih sayang sama kamu" ujar Mew.
"jangan pernah tinggalin Gulf ya phi, I love you" ucap Gulf lagi kemudian Mew mengelus punggung Gulf kemudian melepaskan pelukannya.
"I love you so much" ujar Mew sambil menatap mata indah Gulf.
"phi makan dulu ya aku suapin" timpal Gulf kemudian dia mengambil makanan setelah Mew setuju untuk makan dengan Gulf yang menyuapi dirinya.
Mew terlihat lahap membuat Gulf tersenyum melihatnya, dan setelah selesai Gulf mencium kening Mew yang kemudian membuat Mew tersenyum lebar.
Suara ketukan pintu ruangan membuat Gulf keluar untuk melihatnya yang ternyata adalah sebagian karyawan Mew yang datang menjenguk sambil membawa beberapa buah dan makanan untuk bos mereka.
Ucapan selamat menempuh hidup baru dan juga doa-doa untuk kesembuhan Mew terucap dari mulut mereka. Mereka terlihat sedih ketika melihat Mew yang terbaring disana, walaupun bibir Mew tersenyum namun otaknya sedang berfikir dan hatinya sedang tidak baik-baik saja sekerang.
Mew sebenarnya ingin cepat sembuh agar bisa menghabiskan waktunya bersama Gulf, bukan malah berbaring di rumah sakit dengan Gulf yang menjaganya dan takut istrinya itu kelelahan karena harus menjaganya sampai dia pulih nanti.
"eh ternyata banyak orang" sapa mamanya Mew yang datang bersama papanya dan Juga Mey yang tidak lupa untuk membawa pakaian Gulf.
"halo tante, om" sapa para karyawan Mew dengan ramah.
"gulf sayang, mandi dulu sana" titah mamanya kemudian Gulf mengangguk dan berjalan ke kamar mandi.
"nah kan enak banyak orang gini ya ada yang nemenin Mew" ujar mamanya sambil berbasa basi.
"emm, tante om kita gak akan lama. Pamit dulu" ujar salah satu karyawan perempuan yang mewakili.
"eh kenapa sebentar banget" tegur mama Mew
"udah disini dulu aja, main" timpal papanya namun mereka merasa tidak enak dan memutuskan untuk pamit pulang saja.
"Mew, udah makan" tanya papanya kemudian Mew mengangguk.
"yaudah bagus kan kalo gini mama jadi tenang" ucap mamanya sambil membereskan beberapa makanan dan juga bucket bunga dari para karyawan Mew yang menjenguk.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓
FanfictionSecond story❗ "Terimakasih telah mengajarkan ku apa arti cinta yang sesungguhnya. Aku juga akan selalu mencintaimu, Mr. Suppasit". - Gulf Kanawut Traipipattanapong bxb🌈