01

2.5K 206 1
                                    

Gulf mengerjapkan matanya dan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul delapan pagi. Dia bangun dan melihat handphone nya sudah ada di atas meja kemudian mengambilnya dan melihat satu pesan yang belum ia baca.

P'Mew :
Phi berangkat ke kantor, jangan lupa sarapan.

Tanpa membalasnya, Gulf langsung menyimpan handphone dan pergi ke kamar dan ternyata kamar tersebut sudah rapi mungkin Mew membersihkannya terlebih dahulu sebelum pergi ke kantor.

Gulf kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya dan berniat untuk pergi ke rumah orang tua Mew yang sudah dia anggap seperti orang tuanya sendiri.

Awalnya dia akan ikut ke kantor bersama Mew namun karena kejadian semalam, dia sangat malas dengan Mew bahkan untuk berbincang saja dia enggan.

Di sisi lain, Mew yang tengah duduk di ruangan kerjanya melamun memikirkan Gulf serta melihat bahwa Gulf hanya membaca pesannya tanpa berniat membalas.

"Pak Mew" panggil sekretaris nya yang tiba-tiba saja sudah ada di depannya membuat Mew sedikit kaget.

"Ah iya?" Jawab Mew menanggapi.

"Apa bapak sudah siap buat meeting hari ini?" Tanya sekretaris nya karena ruangan yang akan di pakai sudah siap hanya tinggal menunggu Mew saja.

"Iya, saya ke kamar mandi dulu nanti langsung pergi. Kamu duluan aja" ujar Mew kemudian sekretaris nya tersenyum dan pergi meninggalkan ruangan Mew.

Mew menggelengkan kepalanya dan berusaha fokus sebab tidak biasanya dia seperti ini apalagi jika akan meeting pasti dia selalu bersemangat dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Gulf yang baru saja tiba di rumah orang tua Mew langsung disambut oleh mamanya dan juga Mey sedangkan ayahnya sudah berangkat ke kantor.

"Phi udah nangis ya?" Tanya Mey yang melihat mata Gulf sedikit sembab setelah mereka duduk di sofa.

"Nangis? Siapa yang nangis Mey?" Tanya mamanya kemudian Mey menunjuk Gulf.

"Mana mana? Siapa yang buat kamu nangis? Bilang sama mama ayo sekarang" ujar mamanya yang sudah menyajikan minuman kemudian duduk di samping Gulf sambil melihat liat wajah Gulf khususnya pada bagian mata.

Gulf hanya tersenyum tanpa menjawab apapun. Dia malu jika harus mengatakan yang sebenarnya apalagi mereka adalah keluarga Mew, walaupun dia sudah dianggap seperti keluarga mereka sendiri namun tetap saja Gulf belum bisa seterbuka itu kepada keluarga Mew.

"Jangan sungkan, ayo bilang. Tumben juga kamu kesini gak sama Mew pasti ada yang mau diceritain kan?" Tanya mamanya sambil mengelus lembut rambut Gulf  dengan diikuti suasana yang tiba-tiba sedih membuat hatinya merasa sesak lagi mengingat bahwa semalam Mew memarahinya.

Gulf mengangguk dan langsung meneteskan air matanya. Mey langsung mendekat dan cemas sebenarnya apa yang terjadi dengan Gulf sampai menangis seperti ini.

"Mew buat kamu nangis?" Tanya mamanya khawatir melihat Gulf menangis seperti itu.

"Phi Gulf ayo bilang, Mey khawatir sama phi" timpal Mey kemudian Gulf menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

Mamanya dengan cepat menarik tangan Gulf dan mengarahkan wajahnya yang sudah penuh dengan air mata di pipi kanan dan kiri nya.

2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang