"eh eh eh mau kemana kamu?" tanya mamanya saat Gulf terlihat menuruni anak tangga.
"mau bantuin mama masak" ucap Gulf kemudian menghampiri mamanya yang sedang di dapur.
"gak perlu" ujar mamanya dengan sedikit menegaskan kata-katanya.
"udah gakpapa ma, biar Gulf bantuin" ucap Gulf lagi kemudian mamanya dengan cepat membantunya berjalan dan duduk di sofa.
"udah disini sambil nonton tv, mama gak perlu bantuan kamu" tambah mamanya lagi sambil memberikan remote tv kepada Gulf serta membuka beberapa toples yang berisi makanan.
"Mey kemana ma?" tanya Gulf karena dia tidak melihat Mey sedari tadi.
"Mey lagi main sayang sama temen-temennya, paling nanti malem dia pulang" ujar mamanya sambil membawa segelas air putih dan disimpan di meja tepat di depan Gulf.
Gulf mengangguk kemudian mamanya langsung kembali ke dapur dan memasak untuk makan malam karena sebentar lagi suami dan Mew akan pulang dari kantor.
"oh iya Gulf, tolong kamu kasih tau Mey pulangnya jangan kemaleman ya biar bisa makan malem bareng dulu" ucap mamanya kemudian Gulf mengangguk dan mengambil ponsel yang berada di dalam saku celananya untuk mengirimkan pesan kepada Mey.
"eh Gulf" papanya yang baru saja tiba di rumah melihat Gulf yang sedang menonton tv kemudian Gulf yang melihat papanya itu berdiri kemudian mencium tangan dengan sopan.
"papa mandi dulu sana" ucap mamanya kemudian papanya mengangguk dan pergi ke kamar untuk membersihkan tubuhnya.
"Mew belum pulang juga Gulf?" tanya mamanya.
"belum ma" jawabnya kemudian dia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 6 sore dan Mew belum kembali dari kantor.
"coba tanyain lagi dimana" timpal mamanya lagi kemudian Gulf menurut dan mengirimkan pesan kepada Mew dan menanyakan dimana dia sekarang.
"katanya bentar lagi pulang ma, sambil mau jemput Mey dulu katanya" ujar Gulf karena Mew membalas pesannya dengan cepat.
"Gulf ,tumben gak ikut ke kantor sama Mew" papanya yang telah selesai mandi langsung duduk di samping Gulf dan menonton tv bersama sambil menunggu istrinya yang sedang memasak.
"papa belum tau?" tanya mamanya yang langsung menimpali pertanyaan suaminya itu.
"apa yang papa gak tau?" tanya balik suaminya penasaran kepada apa yang akan dibahas oleh istrinya.
Dia menjelaskan bahwa Gulf tengah mengandung dan Mew memutuskan untuk tinggal di rumah mereka karena Gulf butuh istirahat yang cukup demi menjaga buah hatinya bersama Mew.
"really?" tanya papanya kemudian mamanya mengangguk. Dia kemudian tersenyum dan merangkul Gulf sambil menepuk pelan bahu Gulf.
"papa ngapain itu?" dengan tiba-tiba Mew memergoki papanya yang tengah merangkul Gulf.
"apa kamu ini Mew" ujar papanya kemudian melepaskan rangkulannya ketika melihat Mew dan Mey tiba di rumah.
"eh mandi dulu" ujar mamanya yang melihat Mew hendak memeluk Gulf.
"nah sana mandi dulu, biar Gulf sama papa" timpal papanya yang kembali merangkul Gulf.
"hih dasar bucin" ujar Mey sambil menyenggol lengan Mew kemudian berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Mew kemudian langsung pergi ke kamar untuk membersihkan diri membuat mamanya tersenyum dan menggelengkan kepala melihat tingkah laku Mew.
"nah ayo kita makan" ajak mamanya setelah menyajikan hasil masakannya dan mengajak Gulf dan suaminya untuk ke ruang makan sambil menunggu Mew dan juga Mey yang tengah membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.
"enak nih kayaknya" timpal Mey yang kembali dari kamar kemudian bergabung dengan mereka untuk makan malam.
"masakan mama gak pernah gagal Mey" ujar mamanya menyombongkan diri.
"gak baik ma berprilaku sombong" ucap papanya kemudian Mey mengangguk setuju.
"Gulf" teriak Mew dari tangga dengan hanya menggunakan handuk yang dilingkarkan di pinggangnya saja. Gulf mengadah dan melihat Mew menunggu suaminya itu berbicara.
"kaos putih phi dimana?" tanya Mew yang ternyata sedang mencari baju yang ingin dikenakannya.
"di tas phi, belum aku masukkin ke lemari" ujarnya kemudian Mew mengangguk dan kembali masuk ke kamar untuk mengenakan pakaian.
Setelah beberapa saat, Mew kemudian bergabung untuk makan malam bersama dan duduk di samping Gulf.
"Mew kamu ini harus mandiri dikit dong, masa apa-apa sama Gulf" tegur mamanya sambil makan.
"gakpapa ma" ucap Gulf kemudian mengambil satu gelas air untuk Mew.
"bukan gakpapa nya sayang, tapi kan kamu takutnya kecapean" jawab mamanya lagi yang khawatir jika anaknya hanya membebani Gulf.
"baju yang masih di dalam tas, beresin sama kamu Mew" timpal papanya kemudian Mew mengangguk pasrah.
"jangan cuma ngangguk doang" Mey juga ikut memarahi Mew.
"besok gak ada uang jajan ya Mey" Mew mengancam karena terlanjur kesal kepada adiknya itu.
"bodo, mau minta sama papa wlee" ucap Mey kemudian menjulurkan lidahnya mengejek Mew bahwa dia masih memiliki papanya yang akan memberinya uang.
"selesai makan, mama liat ya kalo kamu yang beresin baju" ucap mamanya lagi kemudian Mew mengangguk dan kemudian tidak ada lagi percakapan karena mereka sangat menikmati makan malam bersamanya.
"mau phi gendong?" tanya Mew ketika mereka akan pergi ke kamar.
"nggak phi, aku bisa sendiri" ujar Gulf menolak dan melihat bahwa orang tuanya dan Mey sedang duduk di sofa dan otomatis mereka akan melihat.
Dengan gerak cepat, Mew langsung mengangkat tubuh Gulf menuju ke kamar yang langsung diikuti oleh mamanya yang akan melihat bahwa siapa yang membereskan baju.
"aku yang beresin ma, tenang aja masa mama gak percaya sama Mew" timpal Mew yang setelah menurunkan Gulf ke kasur kemudian dia langsung memasukkan baju ke dalam lemari.
"nih liat" tambah Mew lagi ketika mamanya masih melihat pekerjaan Mew.
"baguslah, yaudah mama tinggal ya" ujar mamanya kemudian menutup pintu dan kembali ke bawah.
"besok aja ah" ujar Mew kemudian membiarkan baju-baju mereka berserakan di lantai dan dia langsung berbaring dengan paha Gulf yang dijadikan bantal.
"besok kerja" ujar Gulf kemudian dia langsung turun dari kasur dan menyingkirkan kepala Mew yang berada di pahanya.
Gulf langsung melipat dan menggantung baju serta memasukkan semuanya ke dalam lemari dengan sangat rapih. Dia sudah yakin bahwa Mew tidak akan pernah bisa membereskan semua ini dan alhasil dialah yang harus menyelesaikan pekerjaan yang Mew lakukan karena perintah mamanya.
"sini tidur" ucap Mew mengajak Gulf kemudian dia langsung berbaring dengan tangan Mew yang dijadikan bantal agar dia bisa memeluk Mew.
"ada yang lupa" ujar Mew membuat Gulf membuka matanya dan menatap Mew.
Mew mendekatkan wajah kepada Gulf dan dengan refleks dan tau bahwa Mew akan menciumnya dia langsung menutup mata dan membiarkan bibir Mew menelusuri mulutnya yang langsung Gulf balas ciumannya.
Mew sedikit menggigit bibir Gulf seperti biasa dan meninggalkan tanda merah di bibir bawahnya. Gulf yang tidak tinggal diam pun langsung menggigit bibir atas Mew yang dengan cepat Mew langsung melepaskan ciumannya.
"nakal si, makanya gak usah gigit" ujar Gulf yang melihat Mew meraba bibirnya yang kesakitan.
"tidur" tambah Gulf lagi kemudian dia langsung memeluk tubuh Mew dan menutup matanya berusaha untuk tidur lalu Mew langsung mengikuti Gulf menutup matanya.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓
FanfictionSecond story❗ "Terimakasih telah mengajarkan ku apa arti cinta yang sesungguhnya. Aku juga akan selalu mencintaimu, Mr. Suppasit". - Gulf Kanawut Traipipattanapong bxb🌈