10

1.5K 135 2
                                    

Setelah berhari-hari Mew istirahat untuk kesembuhannya di rumah, kini akhirnya dia sudah bisa melakukan aktifitas seperti biasanya. Sesuai rencana yang sudah ia atur dari jauh-jauh hari, dia ingin mengajak Gulf untuk berlibur dan menikmati waktu berdua.

"Mau kemana?" tanya Mew dan langsung duduk di samping Gulf yang tengah menonton tv malam ini.

"Apanya?" tanya Gulf yang masih fokus dengan tontonannya sehingga tidak sedikitpun ia menoleh kepada Mew.

"mau liburan kemana?" tanya Mew lagi setelah menghembuskan nafas kasar karena merasa di abaikan oleh Gulf.

"terserah aja" ucap Gulf masih tidak menoleh kepada Mew membuat dia sedikit kesal di abaikan oleh istinya itu.

Mew berdecak kesal kemudian beranjak dari sofa dan berjalan gontai memasuki kamar dengan keras dia menutup pintu membuat Gulf langsung menoleh kemudian menggelengkan kepalanya karena sudah dapat di pastikan bahwa Mew nya itu marah.

Mau tidak mau, dia harus merelakan serial tv kesayangannya dan membujuk Mew yang marah karena di abaikan olehnya. Gulf masuk ke dalam kamar dan melihat Mew sudah berbaring menutup mata namun dia tau bahwa Mew pura-pura tertidur.

"Phi" panggil Gulf pelan setelah menutup pintu dan berjalan mendekat ke arah Mew lalu memeluk Mew.

Mew tidak menjawab sepatah kata pun karena dia masih marah kepada Gulf dan tidak peduli apa yang Gulf lakukan demi membujuknya agar bisa berbaikan.

"Phi Mew" panggil Gulf lagi namun tidak ada jawaban dari Mew.

Gulf memikirkan ide sejenak kemudian tersenyum setelah berhasil menemukan cara agar Mew tidak marah lagi kepadanya.

"Ah gerahnya" ujar Gulf sedikit menggoda Mew sambil berdiri mengibaskan baju tidur yang ia pakai.

Mew mengernyitkan kening mendengar itu dan penasaran apa yang dilakukan Gulf dibelakangnya. Namun dia sedang marah dan tidak ingin melihat Gulf sekalipun dan memilih untuk memejamkan matanya saja.

"kayaknya harus mandi lagi" ujar Gulf lagi sambil membuka satu persatu kancing baju yang dipakainya kemudian melemparkan bajunya ke sembarang arah.

"ahhh" Gulf sedikit mendesah membuat pendengaran Mew sudah tidak enak karena dia yakin Gulf sedang menggodanya.

Gulf kemudian berjalan setengah telanjang ke depan pintu kamar mandi di kamarnya dan membuka celananya disana. Mew mengintip sedikit apa yang Gulf lakukan dan itu membuatnya ingin sekali bangun karena kepemilikannya menegang melihat Gulf yang sudah telanjang bulat.

"mmhh" desah Gulf lagi sambil membuka pintu kamar mandi dan dengan cepat Mew bangun kemudian langsung menarik tangan Gulf lalu melemparnya ke tempat tidur.

"apa maksud kamu?" tanya Mew sambil menindih tubuh Gulf sambil memegang kedua tangannya.

"apa phi mau ini?" tanya Gulf menggoda sambil menggigit bibir bawahnya dengan penuh nafsu.

"atau phi mau ini?" tanya Gulf lagi sambil menggelinjang kan tubuhnya membuat dada bidang itu mengalihkan pandangan Mew yang sudah tergoda.

"kamu harus dihukum Kana" ujar Mew kemudian langsung mencium bibir Gulf dengan penuh nafsu. Lidah Mew berhasil menelusuri setiap inci di dalam mulut Gulf.

Mew menahan dada bidang Gulf ketika dia mencium lehernya sampai meninggalkan beberapa tanda kemerahan. Dia sudah tidak bisa menahan diri seperti ini dan langsung melucuti pakaiannya dengan cepat.

Mew langsung membuka laci dan mengoleskan pelumas lalu membuka kaki Gulf agar dia bisa memasuki lubang tersebut. Dengan sekali hentakan miliknya langsung masuk ke dalam sana dan dia mulai memaju mundurkan hingga membuat Gulf menggeliat merasakan kenikmatan tersebut.

Dengan cepat ketika Gulf akan bangun dari tidurnya, dia langsung menindihnya lagi tanpa menghentikan aktifitas di bawah sana. Mew menghisap nipple milik Gulf yang langsung membuat Gulf mendesah.

Gulf mencengkram sprei ketika Mew menghisapnya secara bergantian. Sampai Mew mengeluarkan cairan di dalam sana membuat Gulf merasa penuh. Dia menarik kepala Mew dan mencium bibirnya serta membiarkan kedua tangan Mew yang memainkan kepunyaannya sampai mengeluarkan cairan yang langsung Mew oleskan di perutnya.

Gulf menarik tangan Mew untuk meraba dada bidangnya sedangkan dia belum puas melumat bibir Mew tersebut.

"Mau coba masuk?" tanya Mew berbisik setelah melepaskan ciumannya.

Gulf diam namun kemudian dia mengangguk. Mew naik ke atas kasur kemudian membenarkan milik Gulf yang sudah berlumuran cairan itu memasuki dirinya. Mew menggerakan tubuhnya setelah milik Gulf memasuki dirinya.

"gak bisa" ujar Gulf kemudian membiarkan Mew melepaskan miliknya dan tanpa aba-aba, Mew langsung memasukkan kejantanannya pada lubang Gulf lagi dan menggerakkannya lebih cepat dari sebelumnya.

Bahkan Mew membalikkan tubuh Gulf agar menungging dan menggerakkannya lagi sampai mereka terlihat berkeringat. Setelah dirasa lelah, Mew melepaskan miliknya kemudian mengajak Gulf untuk membersihkan tubuhnya sebelum tidur.

Ciuman itu kembali mereka rasakan setelah selesai membersihkan tubuhnya dan berbaring di tempat tidur tanpa mengenakan pakaian sedikitpun. Bibir Gulf adalah candu bagi Mew dan membuat dia ingin terus menerus menciumnya.

"mmhh" ujar Gulf kemudian Mew melepaskan ciumannya.

Dia meraba perut Gulf sampai pada kepunyaan Gulf berhasil ia genggam dan memainkannya membuat Gulf memejamkan mata sambil menikmatinya.

Tangan Mew menjalar meraba lubang milik Gulf dan memasukan dua jari miliknya dan memaju mundurkannya setelah itu Mew menambah jarinya menjadi tiga yang memasuki lubang Gulf tersebut.

"ahh phi Mew" ucap Gulf mendesah kemudian memeluk tubuh Mew sambil memejamkan matanya.

Tangan Mew mampu membuat dia tidak bisa tidur dengan memainkan miliknya dan memasuki lubangnya tersebut dan Gulf hanya bisa menikmatinya saja.

Sampai pada akhirnya Gulf tertidur dipelukan Mew yang masih terjaga menatap semestanya yang sangat ia cintai itu.

"I love you Kana" ujar Mew kemudian mengecup bibir Gulf yang sudah tertidur.


•••

2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang