Setelah beberapa Minggu akhirnya kasus penembakan yang terjadi kepada Mew sudah sedikit selesai karena Jessi dan mamanya Gulf sudah berada di tangan polisi.
Namun, Gulf masih belum mengetahui hal tersebut dan Mew juga tidak mungkin mengatakannya dengan mudah kepada Gulf.
Hari libur ini membuat Mew bermalas malasan di tempat tidur walaupun jam sudah menunjukkan pukul 1 siang namun dia enggan untuk bangun sedangkan Gulf hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku suaminya.
"Gulf..." panggil Mew dengan mata yang masih tertutup.
"hm..." jawab Gulf yang tengah duduk dekat jendela sambil membaca buku kemudian menoleh ke arah Mew.
Mew menepuk kasur memberi kode kepada Gulf agar dia bisa duduk di sebelahnya lalu Gulf yang mengerti pun langsung menghampiri Mew dan duduk di sebelah Mew yang langsung menjadikan paha Gulf sebagai bantalnya.
"gak mau mandi?" tanya Gulf sambil mengelus pelan rambut Mew.
Mew menggeleng.
Setelah cukup lama, akhirnya Mew tertidur dan membuat Gulf harus sedikit membenarkan posisinya agar terlihat lebih nyaman.
Gulf terlihat bersiap-siap kemudian mengambil dompet serta handphone nya, tidak lupa juga ia mengambil kunci mobil untuk pergi.
Dia melihat-lihat sekeliling rumah yang terlihat sepi entah sedang pergi kemana lalu dia keluar rumah dan menuju garasi untuk mengeluarkan mobil.
"phi Gulf? mau kemana?" Mey yang sedang duduk di taman pun melihat Gulf yang berjalan menuju garasi.
"ada yang perlu phi beli" Ujar Gulf kemudian Mey mengangguk dan membiarkan Gulf pergi begitu saja. Gulf bernafas lega setelah masuk ke dalam mobil kemudian melajukannya.
Mew mengerjapkan matanya kemudian melihat ke arah jendela dan melihat bahwa hari sudah sore. Dia mengumpulkan nyawa setelah bangun dari tidurnya dan sadar bahwa hari liburnya hanya dia habiskan untuk tidur saja. Dia melihat sekeliling kamarnya dan menyadari bahwa Gulf tidak ada disana.
"Gulf" panggil Mew namun tidak ada sahutan sama sekali.
Setelah Mew benar-benar bangun dia langsung turun ke bawah untuk mencari Gulf namun rumah terlihat sangat sepi dan membuat dia bingung.
"phi Mew?" panggil Mey yang melihat Mew sedang celingak-celinguk entah mencari apa.
"Mey kamu liat Gulf?" tanya Mew.
"tadi dia keluar katanya mau beli sesuatu" ujar Mey jujur.
"bawa mobil?" tanya Mew lagi kemudian Mey mengangguk.
"astaga Mey kenapa kamu gak larang dia" Mew sedikit marah kemudian mengacak rambutnya sendiri.
Mey tidak menjawabnya kemudian dia merasa cemas ketika melihat ekspresi wajah kakaknya itu yang sedang khawatir. Tanpa basa-basi lagi, Mew langsung mengambil kunci mobil untuk mencari Gulf.
"loh loh, Mew mau kemana kamu?" mama dan papa nya yang baru saja memasuki rumah melihat Mew yang berlari keluar rumah tanpa menjawab mamanya.
"mau kemana kakak mu itu Mey?" tanya mamanya sambil berjalan mendekat ke arah Mey.
"cari phi Gulf" jawab Mey.
"memangnya Gulf kemana?" papanya bertanya.
"gaktau, tadi phi Gulf bilang dia mau pergi beli sesuatu" jelas Mey.
"astaga Gulf Gulf" mamanya kemudian langsung mengambil handphone yang berada di dalam tas untuk mencoba menghubungi Gulf namun Gulf sama sekali tidak menjawab dan bahkan tidak mengangkat panggilan telponnya.
Mew melajukan mobilnya di atas rata-rata dengan perasaan cemas. Dia mencari Gulf hampir ke semua tempat yang sering mereka kunjungi namun Gulf sama sekali tidak ia temukan.
Dia pulang dengan tidak membuahkan hasil kemudian dengan perasaan sedih dia langsung kembali lagi ke rumah dan berharap Gulf sudah berada di rumah.
"Gulf! Darimana aja kamu?" Mew sedikit membentak Gulf ketika dia masuk ke dalam rumah dan menemukan Gulf sedang berdiri dan mengobrol dengan mama, papa dan juga Mey.
"Nih" Gulf memperhatikan kantong belanjaannya kepada Mew.
Mew menggelengkan kepalanya kemudian merebut kantong belanjaan yang Gulf bawa dan menaruh sembarangan di atas meja. Dia menarik pelan Gulf sedikit menjauh dari anggota keluarga mereka.
"Mew pelan-pelan jangan marah-marah sama Gulf" ucap mamanya mengingatkan.
"mau kemana mana itu bilang, jangan langsung pergi aja Gulf" ucap Mew sambil memegang tangan Gulf.
"aku cuma beli makanan doang" jawab Gulf.
"apapun yang kamu mau pasti aku turutin, jangan gini lagi ya aku khawatir" ujar Mew kemudian dia memeluk Gulf.
"kalo mau sesuatu bilang ya" tambahnya kemudian dia melepaskan pelukan Gulf. Mew mengelus lembut perut Gulf dan tersenyum.
"ingat ini ya, jaga baik-baik" Mew kemudian berjongkok dan mencium perut Gulf. Gulf tersenyum kemudian menarik tangan Mew untuk berdiri.
"I love u" ucap Gulf kemudian mengecup bibir Mew membuat Mew tersenyum.
"I love u too" jawab Mew dan membalas mengecup bibir Gulf.
"ngapain kalian? sana di kamar" sindir mamanya yang akan pergi ke dapur dan memasak untuk makan malam mereka.
Gulf tersenyum malu dan menepuk tangan Mew pelan. Mew kemudian mengelus pipi Gulf lalu pergi ke kamar untuk membersihkan tubuhnya.
"Gulf bantuin ya ma" tawar Gulf sambil berjalan mendekat dan berniat untuk membantunya memasak.
"Gulf" teriak Mew memanggil Gulf.
"tuh dipanggil, udah sana samperin dulu" ujar mamanya kemudian tersenyum melihat ekspresi wajah Gulf. Gulf mengangguk kemudian pergi ke kamar menghampiri Mew yang berteriak memanggilnya.
"aku lupa ambil handuk" ujar Mew di ambang pintu kamar mandi.
Gulf kemudian mengambil handuk dan memberikannya kepada Mew. Dia langsung menyiapkan baju selagi menunggu Mew mandi. Gulf menggelengkan kepala dan menghembuskan nafas pelan. Dia mengelus perutnya kemudian tersenyum.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓
FanfictionSecond story❗ "Terimakasih telah mengajarkan ku apa arti cinta yang sesungguhnya. Aku juga akan selalu mencintaimu, Mr. Suppasit". - Gulf Kanawut Traipipattanapong bxb🌈