22

2.8K 182 34
                                    

"Gulf" panggil Mew menahan Gulf dengan menarik tangannya membuat Gulf tidak bisa melanjutkan langkahnya.

"bisa kita bicara sebentar?" tanya Mew lagi kemudian Gulf menepis kasar tangan Mew yang menggenggam pergelangan tangannya.

"jangan pernah muncul di hadapan aku lagi" ucap Gulf menekan setiap katanya.

"dengerin aku dulu Gulf" ujar Mew namun Gulf menggelengkan kepala dan langsung memalingkan wajah nya meninggalkan Mew sendiri.

Mew terus saja mengikuti Gulf sampai pada tempat dimana dia memarkirkan mobilnya karena bagaimanapun juga Mew memikirkan mamanya yang ingin sekali bersama Gulf.

"kita bicara sebentar Gulf" mohon Mew sebelum Gulf memasuki mobilnya.

"gak ada hal yang perlu kita bicarakan lagi karena semuanya selesai" ucap Gulf namun Mew langsung menarik tubuhnya ke dalam pelukannya.

"lepasin aku phi" ucap Gulf sambil berusaha melepaskan pelukan Mew dan melihat bahwa orang di sekeliling mereka memperhatikannya.

"LEPASIN AKU PHI!" bentak Gulf dengan suara keras membuat orang-orang menengok ke arah mereka dan berhasil melepaskan tubuhnya dari pelukan Mew.

"apa kata-kata aku kurang jelas? aku ulang sekali lagi kalo aku gak mau ketemu sama phi Mew lagi bahkan ngobrol sekalipun" jelas Gulf yang cukup membuat Mew sedikit kesal.

"oke kalo itu mau kamu, pergi dan jangan pernah ketemu sama keluarga ku lagi! Jelas?!" bentak Mew kemudian Gulf langsung masuk ke dalam mobilnya begitupun Mew yang kembali masuk ke dalam rumah sakit.

"Mew mana Gulf?" tanya mamanya setelah Mew kembali masuk ke dalam ruangannya yang sudah ada papanya disana.

"dia pergi" ucap Mew kemudian duduk di sofa tepat di samping papanya.

"Mey, gimana bisa Gulf pergi sana kejar dia lagi ajak lagi kesini" ucap mamanya sambil menggoyangkan tangan Mey di sebelahnya.

"Mey coba ya" ujar Mey hendak beranjak dari kursi untuk menuruti keinginan mamanya.

"percuma. Dia gak mau lagi ketemu sama kita, dia udah pergi" ujar Mew kemudian Mey langsung duduk kembali dan melihat raut wajah mamanya yang sedih.

"ma, udah biarin ya. Pasti nanti Gulf balik lagi ya sekarang tenang aja dulu" ucap papanya menenangkannya namun tetap saja Mey tidak tega melihat mamanya sedih seperti itu ditambah lagi Mey tau Gulf sangat disayang oleh mamanya sehingga dia tidak bisa membiarkan Gulf pergi begitu saja.

Mey pamit untuk pulang terlebih dahulu dan setelah itu dia berniat untuk pergi ke rumah Gulf dan berbicara berdua dengan pria itu.

"Phi Gulf" panggil Mey setelah dia tiba dan masuk ke dalam rumah.

Tidak ada sahutan dari seorang pun dan membuat dia mencari ke sekeliling rumah dan juga kamar yang ditempati Gulf. Namun kamarnya terlihat kosong bahkan tidak ada barang Gulf satu pun akan tetapi jika Gulf pergi pun pasti memakai mobilnya sedangkan malam itu mobilnya terparkir di halaman rumahnya.

'Terimakasih Mey kamu sudah banyak membantu, phi Gulf pergi ya ini kunci mobil dan kunci rumah phi simpen disini karena Phi yakin kamu pasti akan kesini. Jangan pernah cari phi Gulf ya, phi baik-baik aja dan maaf phi gak bisa jadi kakak yang baik buat kamu. Suatu saat nanti jika tuhan menakdirkan pasti kita akan bertemu lagi'

-Gulf.

Mey membaca sepucuk surat yang Gulf letakkan di kamar tersebut lengkap dengan kunci mobil dan juga rumah yang sempat ia berikan.

Gulf berfikir bahwa dengan ia pergi semuanya akan jauh lebih baik karena bagaimanapun juga hubungannya dan Mew sudah tidak bisa ia perbaiki lagi.

Mey langsung panik dan berulang kali menelpon Gulf namun sepertinya Gulf sudah mengganti nomor sehingga Mey tidak dapat menghubunginya lagi.

Sejauh apapun Gulf pergi, Mey berharap dia akan bertemu lagi dengan Gulf suatu saat nanti dengan keadaan yang sehat. Setengah hatinya cukup tidak ikhlas karena Gulf pergi secepat itu entah kemana. Namun di sisi lain dia menghargai keputusan Gulf yang mungkin sudah muak dengan semua keadaannya.

Dua bulan cepat berlalu dengan keadaan Gulf yang tengah bersiap untuk proses operasinya di rumah sakit dan dengan dokter yang selama kehamilan ini menanganinya. Gulf sudah cukup siap bagaimanapun hasilnya nanti karena yang terpenting bayinya bisa sehat ketika melihat dunia.

"apa tidak ada seorang pun yang menemani bapak?" tanya seorang suster yang memasuki ruangannya.

"tidak sus, saya sendiri" jawab Gulf kemudian suster tersebut mengangguk faham.

"apa pak Gulf sudah siap?" tanya suster tersebut ketika mereka akan bersiap untuk menjemput Gulf dan pergi ke ruang operasi.

Gulf menghembuskan nafasnya pelan dan mengangguk sebagai jawaban suster tersebut kemudian datang satu orang perawat laki-laki yang membantu mendorong kursi roda yang Gulf duduki.

Dia terus saja mengusap lembut perutnya membayangkan bagaimana jika dia tidak selamat dan siapa yang akan merawat bayinya? Pikiran-pikiran negatifnya terus saja muncul ketika menuju ruang operasi dan hatinya sungguh tidak bisa tenang sampai sekarang.

Setelah satu jam dokter melakukan operasi tersebut, akhirnya bayi yang berjenis kelamin laki-laki nya itu keluar dengan selamat dan langsung dokter simpan di dada Gulf sedangkan dokter tersebut menjahit kembali sayatan bekas mengeluarkan sang bayi. Dia tersenyum haru melihat bayi mungilnya yang sedang menangis itu. Namun sayang, bayinya harus ia urus seorang diri tanpa melihat wajah Mew ketika dia melihat dunia ini.

"saya izin membersihkannya dulu ya pak" ucap suster yang membantu operasi yang berjalan lancar tersebut kemudian Gulf mengangguk dan suster membawa bayinya untuk dibersihkan.

Setelah operasi tersebut selesai, dia dipindahkan ke ruang rawat dan suster memberinya obat pereda nyeri pada bagian perutnya. Dia akan di rawat selama beberapa hari sampai pulih dan bisa pulang dengan anaknya.

"Selamat ya pak, anaknya ganteng kayak papanya" ucap suster yang membantu menggendong anaknya tersebut.

"kalo boleh tau, namanya siapa pak?" tanya suster tersebut penasaran.

"ALEXANDER JONGCHEVEEVAT" ucap Gulf sambil tersenyum mengingat bahwa dia sudah mempersiapkan nama anak laki-laki nya itu dengan nama Mew dibelakangnya.



~END~
Rencananya aku mau bikin kelanjutannya di cerita Alexander, pada setuju ga gimana caranya Alex mempersatukan Mewgulf lagi?

2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang