Pagi ini Gulf bangun awal dan langsung mandi kemudian bersiap-siap dengan pakaian yang rapi. Gulf menggelengkan kepala melihat Mew yang masih tertidur pulas kemudian mendekat dan duduk di tepi kasur berniat membangunkan Mew.
"Phi" panggil Gulf lembut dengan sedikit menggoyangkan lengan Mew menggunakan tangannya agar Mew bangun karena jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi.
"Phi Mew" panggil Gulf lagi namun Mew sangat susah dibangunkan dan dia berusaha berfikir dengan cara apa membangunkan Mew.
Gulf mendekatkan wajahnya dan kemudian mencium bibir Mew namun tidak ia mainkan hanya dibiarkan menempel saja.
Mew yang memang sudah sedikit bangun ketika Gulf pergi ke kamar mandi pun tersenyum karena Gulf menciumnya pagi ini namun dia tidak sama sekali membuka matanya.
Gulf yang merasa bahwa bibir Mew bergerak pun langsung melepaskan ciumannya dan melihat Mew yang sedang tersenyum lebar.
"Hahahaha" Mew tertawa melihat wajah Gulf yang kesal setelah membuka matanya.
"Sini kiss lagi" ujar Mew menarik tangan Gulf namun dia hanya diam dan memalingkan wajahnya.
"Gamau, sama mandi" titah Gulf kemudian Mew bangun dan melingkarkan tangannya di pinggang Gulf kemudian menariknya ke pangkuan Mew.
"Phi Mew, nanti baju aku kusut lagi" rengek Gulf namun Mew sama sekali tidak mendengarkannya malah mencium leher Gulf yang sangat wangi menurutnya sampai dia membuat kissmark.
Terlihat leher Gulf yang ada lebih dari satu tanda ciuman Mew yang membuat dia sedikit kesal kepada pria itu.
"Phi Mew" ujar Gulf kemudian melepaskan tangan Mew dari perutnya dan berdiri melangkah ke arah cermin.
Apa yang harus ia gunakan untuk menutupi bekas ciuman ini?
"Gak usah ditutup, orang rumah udah pada tau juga" sindir Mew kemudian tersenyum melihat Gulf yang sedang bercermin.
"PHI MEW..... UDAH SANA MANDI" teriak Gulf kemudian Mew berlari pergi ke kamar mandi sedangkan Gulf sibuk membereskan tempat tidur dan membuka gorden serta jendela dan membiarkan udara pagi ini masuk.
Setelah dirasa semuanya selesai, Gulf pergi ke dapur dan mamanya terlihat sudah menyajikan beberapa makanan yang ia simpan di meja makan.
"Eh Gulf, ayo sini nak makan" ajak mamanya kemudian Gulf tersenyum dan duduk.
"Bentar, mama mau panggil Mey sama papa dulu ya" ujarnya kemudian Gulf mengangguk.
Tak lama dari itu, Mew tiba dengan pakaian kerjanya dan duduk di samping Gulf yang terlihat sedang memainkan ponselnya.
"Makan duluan aja" ujar Mew kemudian hendak menyendok nasi namun Gulf memukul pelan tangan Mew sehingga menyimpan kembali sendok nasi tersebut.
"Tunggu yang lain" ucap Gulf kemudian Mew tersenyum dengan wajah tanpa dosa nya.
"Nah udah lengkap, ayo makan" ujar mamanya yang diikuti Mey dan juga papanya.
"Jadi kapan kalian nikah?" Tanya papanya tiba-tiba yang langsung membuat Gulf batuk ketika sedang makan.
Mew yang menoleh langsung memberi Gulf minum dan menenangkannya. Dia tidak menyangka papanya akan berbicara seperti itu, pernikahan bukanlah hal yang mudah bagi dirinya.
"Phi Gulf, Mey lupa ngasih tau semalem" ujar Mey membuat semuanya penasaran.
"Kalo nyamuk di kamar phi Mew itu besar-besar terus ganas lagi, sampe merah gitu kan ya" sindir Mey yang melihat beberapa kemerahan di leher Gulf.
"Mey" panggil Mew dengan tatapan yang intens kemudian Mey tersenyum dan menjulurkan lidahnya sedangkan mama dan papanya hanya menggelengkan kepala saja.
"Mew mau secepatnya pah" jawab Mew kemudian dia menatap Gulf yang terlihat tidak begitu menanggapi dan sibuk dengan makanannya.
"Yasudah, dari sekarang kalian harus siapin semuanya kalo ada apa-apa bilang sama mama atau papa" tambah mamanya yang dibalas anggukan Mew.
Setelah selesai sarapan, Mew dan Gulf kemudian pergi meninggalkan rumah orang tuanya menuju ke kantor. Selama perjalanan Gulf hanya diam terlebih lagi dia memikirkan rencana pernikahan yang mew inginkan.
"Gulf, kenapa hm?" Tanya Mew yang menyadari Gulf hanya diam menatap ke arah jendela mobil.
Mew menepikan mobilnya dan berhenti kemudian Gulf langsung memeluk Mew tanpa alasan dengan wajah yang sedih membuat Mew bingung.
"Kenapa hm?" Tanya Mew lagi.
"Maaf" ujar Gulf dan Mew semakin bingung mengapa Gulf meminta maaf disaat dia tidak membuat kesalahan sedikit pun?
Mew langsung mengelus lembut punggung Gulf dan menenangkannya. Seharusnya Gulf tidak seperti ini, dia harus menerima keputusan Mew untuk menikahinya.
"Aku egois" ujar Gulf lagi, Mew kemudian melepaskan pelukannya dan memegang tangan Gulf sambil menatap matanya.
"Tentang pernikahan itu, aku cuma mikirin perasaan aku aja. Aku takut respon orang lain gak kayak respon keluarga phi kalo kita nikah nanti" jelas Gulf dan Mew tersenyum mengelus lembut pipi Gulf.
"Gulf, dengerin phi. Adakalanya kita gak perlu dengerin apa kata orang lain, semua orang punya caranya masing-masing buat bahagia sayang" ujar Mew yang sedang berusaha menenangkan Gulf.
"Gulf bukan gak mau nikah sama phi kan?" Tanya Mew membuat Gulf sedikit kaget.
"Enggak phi, Gulf mau tapi takut" jawab Gulf.
"Gak ada yang perlu ditakutin, phi selalu sama kamu terus ya jangan pernah mikir kayak gitu lagi, phi pasti terus jagain kamu, nemenin kamu, turutin apa mau kamu, phi juga terus sayang sama kamu" ucap Mew membuat Gulf sedikit lebih tenang.
"I love you" ujar Mew kemudian mengecup kening Gulf dan memeluknya.
"I love you too phi" jawab Gulf kemudian Mew tersenyum atas jawaban Gulf.
Dia kemudian kembali melajukan mobilnya dengan kepala Gulf yang menyender pada pundaknya.
Mew selalu saja mampu membuatnya tenang dan yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja karena kita tidak tahu apa rintangan yang perlu kita hadapi di masa depan nanti. Gulf menghela nafas pelan dan melihat jari manis nya yang sudah terisi cincin lamaran dari Mew waktu itu.
"Mau ikut ke kantor atau pulang ke apart hm?" tanya Mew
"Mau ikut" ujar Gulf kemudian Mew tersenyum dan melakukan mobilnya sedikit lebih cepat menuju ke kantor.
Setelah sampai, Mew dan Gulf berjalan bersama dan menyapa para karyawan yang ada disana. Mereka tersenyum melihat karyawan-karyawan nya yang menyambut hangat Mew dan juga Gulf.
"Phi Mew aku disini aja" ujar Gulf berbisik setelah salah satu karyawan mengajaknya bergabung.
"Yaudah, phi ke ruangan ya" ujar Mew kemudian mengelus rambut Gulf dan tersenyum.
Gulf bergabung dengan beberapa karyawan disana dan Mew yang melihatnya pun merasa tenang dan bahagia kemudian dia langsung masuk ke dalam ruangannya untuk bekerja.
"Gulf Gulf kalo kamu sama pak Mew bingung cari gedung buat pernikahan aku ada rekomendasi nih" ujar salah satu karyawan perempuan kemudian memperlihatkan beberapa gedung mewah yang biasa dipakai untuk pernikahan.
Gulf tersenyum dan mengangguk berfikir sepertinya bagus jika mereka menikah di tempat yang super mewah tersebut.
"Mana lagi" ujar Gulf kemudian beberapa karyawan tersebut merekomendasikan lebih banyak gedung, catering, baju dan masih banyak lagi.
"Aku ke ruangan phi Mew dulu" bisik Gulf kemudian dia berlari kecil memasuki ruangan Mew.
"Phi Mew phi Mew, liat deh" ujar Gulf memperlihatkan semua yang direkomendasikan tadi.
"Pilih apapun yang kamu suka sayang, untuk biaya gak perlu difikirin ya" ujar Mew kemudian Gulf mengangguk setuju dan dia terlihat kegirangan.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓
FanfictionSecond story❗ "Terimakasih telah mengajarkan ku apa arti cinta yang sesungguhnya. Aku juga akan selalu mencintaimu, Mr. Suppasit". - Gulf Kanawut Traipipattanapong bxb🌈