Setelah beberapa hari, akhirnya Mey kembali ke rumah dengan badan yang sangat lelah karena tiga hari berada di alam terbuka dan melakukan kegiatan-kegiatan yang membuat dia kelelahan. Dia melihat handphone nya dan sudah ada beberapa panggilan tak terjawab dari Mew dan juga Gulf.
Dia mengirim pesan kepada Gulf dan mengatakan bahwa dia akan segera ke rumah setelah dia istirahat terlebih dahulu karena rasa kantuknya sudah tidak bisa ia tahan lagi.
"Mey" panggil mamanya dari luar kamar kemudian langsung masuk karena pintu kamar Mey tak ia kunci.
"kenapa ma?" tanya Mey sambil berbaring melihat mamanya.
"dibawah ada kakak kamu" ucap mamanya memberitahunya namun rasanya untuk menuruni anak tangga saja dia sangat malas.
"aku capek, kalo mau ngobrol ntar aja besok" ucapnya dengan mata yang tertutup.
"kemana mobil kamu?" tanya Mew yang langsung masuk ke dalam kamar Mey membuat gadis itu langsung membuka matanya dan berfikir alasan apa yang harus dia pakai.
"di rumah temen" jawab Mey asal untuk meyakinkan Mew namun pria itu tidak mungkin salah dengan penglihatannya karena jelas tiga hari yang lalu dia melihat Gulf lah yang membawa mobil adiknya itu.
"kenapa dipake Gulf?" tanya Mew langsung membuat Mey kaget mengapa kakaknya bisa mengetahui itu sehingga mamanya pun langsung berjalan mendekat dan duduk di tepi kasur Mey.
"Gulf? Mey, cepet kasih tau mama dimana Gulf" ujar mamanya kemudian Mey membenarkan posisinya menjadi duduk dekat mamanya.
"Mey gak tau" jawab Mey terus berpura-pura tidak mengetahui keberadaan Gulf.
"jangan boong Mey" timpal Mew kemudian membuat Mey emosi terlebih lagi dia lelah namun disuguhi dengan pembahasan semacam ini.
"phi Mew gak perlu tau karena kalopun phi Mew tau dimana phi Gulf, phi gak akan pernah buat semuanya kayak semula lagi" ucap Mey sedikit emosi kemudian langsung saja dia berbaring dan menarik selimutnya lalu menutup mata untuk tidur.
"kenapa sampe kasih mobil kamu ke dia tanpa seizin phi?" tanya Mew lagi kemudian dengan malas Mey menghembuskan nafasnya pelan.
"terserah aku" ujar Mey tanpa melihat kakaknya itu.
"TAPI PHI YANG BELI ITU MEY!" bentak Mew membuat Mey langsung emosi kemudian membuka dompetnya dan melempar beberapa kartu atm-nya di hadapan Mew.
"ambil semua uang aku, sisanya aku bayar nanti" ucap Mey.
"phi gak butuh uang kamu" lanjut Mew membuat mamanya yang disana hanya terdiam mendengar kedua anaknya yang sedang bertengkar.
"EMANG YA PHI MEW ITU GILA HARTA!" bentak balik Mey.
"IYA. PHI GILA HARTA DAN PHI GAK MAU NGELIAT MOBIL YANG PHI BELI BUAT KAMU DIPAKE SAMA GULF!" penjelasan Mew sangat membuatnya tertohok sampai Mey tertawa pelan.
"Phi Mew, semua orang pasti ngelakuin kesalahan termasuk phi Gulf juga. Tapi gak seharusnya phi mengkritik apa yang menurut aku bener, iya aku tau mobil itu phi yang beli, phi Mew juga pasti ngabisin banyak uang buat beli mobil itu buat aku. Tapi aku mohon jangan pernah larang aku buat baik sama phi gulf, aku udah dewasa phi aku bisa berfikir dan gak rugi kalo aku kasih mobil itu ke phi Gulf" jelas Mey sambil berjalan dan berhenti di hadapan Mew.
"aku gak perlu izin ke phi Mew karena mobil itu udah jadi milik aku, tapi kalo phi Mew ungkit soal uang karena phi Mew yang beliin itu buat aku, aku ganti phi, aku ganti berapapun yang yang phi abisin buat beli mobil itu" tambahnya kemudian Mew hanya diam dan mamanya mendekat.
"udah Mey, mending kamu istirahat ya kamu capek" ujar mamanya menenangkan Mey.
Mew kemudian pergi menuruni anak tangga dan meninggalkan rumah kedua orang tuanya.
"Mew" panggil mamanya yang langsung mengejar Mew namun Mey yang akan berbaring pun mendengar teriakan mamanya dan langsung melihat bahwa mamanya sudah meringis sebab jatuh dari tangga karena mengejar Mew.
"mama" teriak Mey yang langsung menolong mamanya kemudian mendudukkan mamanya di sofa dengan panik karena mamanya terus saja meringis kesakitan.
Mey dengan cepat langsung mengambil kunci mobil dan memapah mamanya untuk memasuki mobil menuju rumah sakit. Dia sangat panik karena mamanya menangis kesakitan sehingga dia langsung menaikkan kecepatan mobilnya.
"Ma, bentar lagi ya kita nyampe" ujar Mey sambil mengelus lembut tangan mamanya.
Mamanya tidak menjawab karena rasa sakit itu sangat membuatnya tidak bisa untuk menjawab perkataan Mey yang sedang panik.
Setelah tiba, mamanya langsung dibantu oleh beberapa perawat memasuki rumah sakit. Mey mengikutinya sambil sibuk mengeluarkan handphone untuk memberitahu papanya. Setelah itu, kontak Mew terpampang jelas di handphone nya namun dia mengurungkan niatnya dan langsung mencari kontak Gulf lalu menelponnya.
Gulf yang mendapat kabar bahwa mamanya masuk rumah sakit pun langsung pergi menyusul Mey dengan cepat. Sedangkan Mey yang tengah berfikir untuk memberitahu Mew atau tidak langsung menyimpan handphone nya kembali dan tidak memberitahu kakaknya sama sekali.
"Mey" panggil Gulf yang setelah agak lama akhirnya tiba di rumah sakit dan melihat Mey yang duduk di luar ruangan.
"gimana keadaan mama?" tanya Gulf sambil merangkul Mey.
"mama udah baik-baik aja phi, tadi kata dokter kakinya cuma terkilir doang" ucap Mey membuat Gulf tenang.
Mereka pun langsung masuk ke dalam ruangan setelah suster mempersilakan mereka. Gulf berjalan perlahan untuk mendekat ke arah mamanya yang setelah pertengkaran Mew dan juga dirinya itu membuat mereka tidak bertemu lagi.
"ma, ada phi Gulf" ujar Mey kemudian mamanya menoleh dan melihat Gulf lalu tersenyum.
"sini nak, peluk mama" ujar mamanya kemudian Gulf mendekat dan memeluk mamanya dengan lembut dan cukup lama.
"pulang ke rumah ya nak, rumah mama terbuka lebar buat kamu" ucap mamanya di sela pelukan mereka kemudian Gulf melepaskannya dan duduk di samping Mey.
"maaf ma, Gulf gak bisa" jawab Gulf sambil memegang tangan mamanya.
"kamu tinggal dimana? udah makan?" tanya mamanya yang khawatir terhadapnya.
Gulf melihat ke arah Mey kemudian Mey menjelaskan semuanya kepada mamanya mengenai tempat tinggal Gulf.
"Mey" lirih mamanya yang tidak menyangka bahwa anak perempuannya sudah sebesar ini dan menolong Gulf.
"mama" panggil Mew yang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu membuat keduanya kaget.
"Mama, Mey, Gulf pergi dulu ya" ujar Gulf yang langsung pergi meninggalkan ruangan mamanya.
"Gulf, jangan pergi" teriak mamanya setelah Gulf meninggalkannya.
"Mey, ayo kejar Gulf ajak dia kesini lagi Mey ayo kejar dia" tambah mamanya lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"biar Mew aja" timpal Mew kemudian langsung berlari mengejar Gulf.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓
FanfictionSecond story❗ "Terimakasih telah mengajarkan ku apa arti cinta yang sesungguhnya. Aku juga akan selalu mencintaimu, Mr. Suppasit". - Gulf Kanawut Traipipattanapong bxb🌈