Suasana rumah malam itu sangat terasa canggung karena tidak ada percakapan maupun candaan yang menyelimuti mereka ketika makan malam ini. Mey menghembuskan nafas pelan sebelum dia menyendok kan nasi dan kemudian memakannya.
"besok aku camping" ucap Mey berusaha mencairkan suasana.
"tapi phi Mew belum transfer" tambahnya cemberut namun Mew bahkan orang tuanya tidak menjawabnya atau mereka tidak peduli kepadanya.
Mey yang merasa sudah tidak ada cara untuk mencairkan suasana keluarganya kemudian menghentikan makannya dan pergi begitu saja ke kamar setelag sebelumnya dia minum air putih terlebih dahulu.
Hanya karena masalah seperti ini saja cukup membuat keharmonisan keluarganya luntur dalam sekejap mata, Mey berandai-andai jika saja masalah ini tidak ada mungkin Gulf masih berada di rumahnya dan dia bisa bercanda dengan phi nya itu.
"Mew? kamu gak kasian sama Gulf? dia pasti gak punya tempat tinggal sekarang, apa kamu gak mikirin sampe kesitu?" tanya papanya setelah menyelesaikan makan malamnya.
"aku gak peduli" ujar Mew kemudian dia minum segelas air putih sampai habis kemudian pergi menaiki anak tangga menuju ke kamar nya.
Dia sedang berfikir sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumahnya lagi dan meninggalkan rumah kedua orang tuanya malam ini.
Tanpa berpamitan kepada kedua orang tuanya, Mew langsung saja membawa beberapa barang yang ia butuhkan saja untuk dibawa kembali ke rumahnya. Setelah masuk ke dalam mobil, dia melihat jok di sampingnya yang kosong dan hanya ia simpan tas disana.
Biasanya jika bersama Gulf, di perjalanan pun tidak akan se sepi sekarang ini karena bercandaan Gulf yang sangat bisa membuatnya tertawa. Dia jadi teringat ketika Gulf bertanya perihal nama anak mereka yang beberapa bulan lagi akan melihat dunia.
Sungguh dia merindukan anaknya namun rasa kecewanya terhadap Gulf tidak bisa ia ubah hanya karena itu. Bahkan dia tidak tau kemana Gulf pergi atau kemungkinan besar dia tidak akan pernah bertemu dengan Gulf lagi.
Mew membawa tasnya memasuki rumah yang dulu ia tinggali bersama dengan Gulf. Dia melihat beberapa fotonya bersama Gulf yang terpajang di dinding dan meja yang berada di ruang tamunya.
Dia teringat bahwa Gulf lah yang mendekor semuanya agar lebih tertata rapi. Mew meraba foto pernikahannya bersama Gulf namun setelah itu dia menelungkupkannya agar tidak terus mengingatkan kenangan indah saat mereka bersama.
Mew masuk ke dalam kamarnya dan Gulf yang sudah lama tidak ia tempati karena pindah ke rumah orang tuanya. Rasanya masih sama, bayangan Gulf di kamar tersebut tidak pernah hilang bahkan setelah Mew berusaha menyingkirkan nya dalam otaknya.
Dia langsung menggelengkan kepalanya dan menepuk pipinya untuk sekedar membuatnya sadar bahwa dia tidak bersama Gulf lagi. Mew langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk tidur.
Di sisi lain juga Gulf merasakan hal yang sama, melamun sambil mengenang momen yang indah bersama Mew. Dia melihat percakapan terakhir di handphone nya dan beberapa foto mereka berdua.
Namun bentakan keras Mew menjadi pemenang dalam otaknya karena di samping dia merindukan Mew, hatinya sakit ketika suara keras Mew terngiang jelas dan mengubah kerinduan dirinya.
"papa akan besarin kamu sendiri" Ucap Gulf sambil mengelus lembut perutnya yang besar.
"papa janji papa gak akan buat kamu kekurangan apapun" tambahnya kemudian menghembuskan nafas pelan lalu membenarkan posisi yang nyaman untuk tidurnya malam ini.
Suara bel menyadarkannya membuat dia langsung pergi mengecek ke depan dan melihat siapa yang datang ke rumahnya malam-malam seperti ini. Gulf rasa Mey namun Mey membunyai kunci rumah sehingga bisa masuk kapan saja.
"P'Mew?" Gulf kaget setelah dia membuka pintu yang menampilkan Mew dengan wajah yang terlihat sedih.
"Aku gak bisa hidup tanpa kamu Gulf" ujar Mew kemudian langsung memeluk erat Gulf di ambang pintu.
Gulf diam tanpa membalas pelukan Mew atau bahkan menjawab pernyataan Mew yang justru hanya membuatnya sakit hati setelah apa yang Mew katakan kepadanya setelah dia tau video tersebut.
Dia langsung melepas paksa pelukan Mew sehingga membuat pria itu bingung dengan sikap Gulf.
"kamu mau kan pulang ke rumah kita lagi?" tanya Mew berusaha menggenggam tangan Gulf namun tetap Gulf menepis pelan tangan Mew.
"maaf, aku gak bisa" jawab Gulf menunduk pasrah.
"Gulf, aku mohon. Kita besarin anak kita berdua ya ayo kita hidup sampai tua nanti" mohon Mew namun Gulf menggelengkan kepalanya.
"aku mohon, kamu pergi dari rumah ini sekarang juga" ucap Gulf kemudian dia membalikkan badannya tanpa ingin melihat Mew.
"Apa kamu gak sayang sama anak kita? gak bisakah kamu kasih aku satu kesempatan lagi?" tanya Mew dan Gulf langsung membalikkan badannya menghadap Mew ke arah Mew.
"phi Mew mending pergi, aku bisa besarin anak ini dan bahagiain dia tanpa kamu. Aku gak butuh phi Mew buat ngurus anak aku" ujar Gulf.
"ANAK KITA GULF!" teriak Mew emosi karena bagaimanapun juga anak yabg dikandung oleh Gulf merupakan anaknya juga.
"AKU GAK PEDULI! PERGI DARI SINI PHI!" bentak Gulf yang langsung menghembuskan nafas pelan kemudian meringis kesakitan pada area perutnya yang langsung ia pegang dan terduduk di lantai.
"GULF" panggil Mew yang refleks menolong Gulf.
"arghh, phi Mew" teriak Gulf yang terlihat tidak bisa menahan rasa sakitnya. keringat di keningnya bercucuran membuat Mew panik.
Gulf terus saja berteriak dan langsung membuka mata dari mimpi buruknya dengan keringat yang sudah membasahi kening dan lehernya. Nafasnya terengah-engah dan dia langsung terduduk kemudian meminum air yang berada di atas meja.
Pertengkarannya dengan Mew itu masuk ke dalam mimpinya, dia berfikir mengapa dalam mimpi itu perutnya sangat terasa sakit sekali dan dia tidak bisa menahannya.
Gulf melihat jam di handphone nya yang menunjukkan pukul 2 dini hari namun karena mimpi buruknya itu dia terbangun sampai tidak bisa tidur lagi memikirkan rasa sakit yang ia rasakan pada mimpi yang dia anggap buruk tersebut.
Dia mengusap lembut perutnya memastikan bahwa janinnya akan baik-baik saja namun dia harus benar-benar pergi ke dokter yang menanganinya untuk meyakinkan diri bahwa tidak ada yang terjadi pada bayinya tersebut.
•••
bentar lagi end guys jadi aku bakal sering up terus, ditunggu ya 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓
Fiksi PenggemarSecond story❗ "Terimakasih telah mengajarkan ku apa arti cinta yang sesungguhnya. Aku juga akan selalu mencintaimu, Mr. Suppasit". - Gulf Kanawut Traipipattanapong bxb🌈