Setelah Mew mendapat teguran keras dari orang tuanya karena membuat Gulf menangis, dia langsung mengajak Gulf keluar karena ada hal yang perlu Mew bicarakan dengan Gulf.
"Aku gak mau phi" ujar Gulf menolak dan berusaha melepaskan cekalan tangan Mew.
"Mew udah jangan dipaksa, sini Gulf" ujar mamanya kemudian Gulf menyerah dan membiarkan Gulf duduk bersama mamanya. Dia hanya bisa menghela nafas melihat mamanya yang sangat menyayangi Gulf.
"Mampus phi Gulf marah wlee" ujar Mey mengejek kemudian Mew yang geram langsung menggendong Mey secara paksa dan menurunkannya di luar kemudian Mew langsung menutup pintu dan menguncinya sehingga Mey berteriak membuat gaduh.
"PHI MEW! MAMA, PAPA, PHI GULF TOLONGIN MEY" teriak Mey dari luar sambil menggedor-gedor pintu. Mew yang mendengarnya hanya tertawa puas dan melihat dari kaca jendela.
"Mew kasian adek kamu" ujar papanya yang baru saja keluar dari kamar karena teriakan Mey.
"Biar Gulf bukain" ucap Gulf kemudian langsung membuka kunci pintu dan Mey langsung memeluk Gulf dengan erat.
"Apa liat-liat?" Tanya Mey sedikit keras pada Mew.
Mey yang geram kemudian sedikit melompat dan berhasil ada di gendongan Gulf. Mey memeluk Gulf sambil memanas manasi Mew kemudian dengan cepat Mew langsung melepas paksa Mey dari gendongan Gulf.
"Udah udah, Mew Gulf masuk kamar sana tidur" titah mamanya yang sedikit kesal kemudian Mey menjulurkan lidahnya ke arah Mew.
"Mey, kamu juga" tambah mamanya kemudian Mew tertawa puas dan langsung menggendong Gulf dengan ala bridal style yang membuat Gulf sangat malu.
"Phi lepasin aku" bisik Gulf sambil berontak namun Mew tetap berjalan melewati kedua orang tuanya dan pergi ke kamar membawa Gulf.
"Mau turun?" Tanya Mew setelah mereka tiba di kamar dan Gulf mengangguk.
"Maafin phi dulu" rayu Mew kemudian Gulf hanya diam dan memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Dimaafin gak?" Tanya Mew lagi kemudian Gulf terlihat berfikir.
"Hm" ujar Gulf tidak ikhlas.
"Apa?" Tanya Mew memastikan.
"Iya" ujar Gulf lagi kemudian Mew menidurkannya sambil tersenyum jahat.
"P-phi mau apa?" Tanya Gulf gugup saat Mew sudah menidurkannya dan yang membuat Gulf kaget tangan Mew langsung bergerak ke bagian paha nya dan mengelusnya.
"Syuutt" ujar Mew memberi tanda kepada Gulf untuk diam kemudian Gulf menelan ludahnya dan melihat pergerakan tangan Mew yang menjalar ke dadanya.
Mew mendekatkan wajahnya kemudian dengan refleks, Gulf menutup matanya dan benar saja ciuman Mew tidak pernah gagal dan mampu membuat Gulf merasa tenang. Lumatan demi lumatan yang Mew lakukan terhadapnya cukup membuat dia luluh kembali seperti tidak ada masalah sebelumnya.
"Gak disini phi" ucap Gulf setelah Mew melepaskan tautan bibirnya dan hendak membuka kancing baju yang Gulf pakai.
"Ayo" ajak Mew kemudian menarik tangan Gulf dan mereka masuk ke dalam kamar mandi.
Mew dengan cepat membuka bajunya dan melemparkannya asal kemudian setelah mereka masuk ke dalam kamar mandi, Gulf yang sudah tergoda pun melepaskan semua pakaiannya sampai dia tidak memakai sehelai benangpun.
"Good boy" bisik Mew tepat di telinga Gulf kemudian dia mengangkat Gulf dan mendudukkannya di bathtub.
Mew duduk disana setelah dia melepas celananya dan menyuruh Gulf duduk di pangkuannya dengan membelakanginya.
"Arghh phi, i-ini susah" ujar Gulf sambil menahan sakit ketika ujung kejantanan Mew yang berusaha masuk ke dalam lubangnya karena Mew tidak menggunakan gel pelumas terlebih dahulu.
"Pelan-pelan sayang" besik Mew menggoda kemudian sambil Gulf berusaha, dia memainkan nipple milik Gulf agar Gulf semakin terangsang.
Tak lupa salah satu tangan Mew juga mengelus kepunyaan Gulf dengan lembut dan membuat tubuh Gulf menggeliat. Dia masih berusaha dengan apa yang belum masuk di dalam sana.
"Sedikit lagi" ujar Mew meremas kedua dada Gulf.
"ARGHH" Teriak Gulf setelah dia berusaha keras dan akhirnya milik Mew berhasil masuk dengan sempurna walaupun dengan mengorbankan rasa sakit yang dapat ia rasakan sendiri.
Gulf menoleh dan Mew langsung peka kemudian ciuman itu kembali menguasai Gulf sampai lupa akan rasa sakitnya.
Dia sedikit mulai menggerakkan tubuhnya untuk mencapai kenikmatan yang ia harapkan.
Tak selang beberapa lama, Mew langsung membalikkan tubuh Gulf dan menunggingkannya tanpa mencabut kepunyaan nya yang sudah tertanam di dalam sana.
Mew memaju mundurkan tubuhnya pelan, bahkan sangat pelan sambil tangannya yang terus meremas dada Gulf dan sesekali bermain dengan kejantanan Gulf.
Setelah Mew merasa Gulf lelah, dia melepaskan miliknya kemudian kembali berbaring di bathtub dan menyuruh Gulf duduk di atasnya dengan menghadap ke arahnya.
Gulf kembali berusaha memasukkan milik Mew kedalam sana dan tangannya sibuk memainkan nipple Mew. Setelah berhasil masuk kemudian Gulf mencium bibir Mew dan sedikit menggigit nya fikirnya adalah sebagai balasan karena Mew membuatnya menangis.
Mew melepaskan tautan bibirnya dan memeluk Gulf dengan posisi kepalanya yang tertanam di dada bidangnya yang langsung Mew manfaatkan untuk mencium nipple Gulf dan memainkannya di dalam sana serta sesekali ia gigit karena gemas.
Gulf mendesah sambil meremas rambut Mew yang sudah acak-acakan. Dia menggerakkan tubuhnya dan Mew masih memainkan nipple milik Gulf dengan mulutnya.
Gulf terasa penuh kemudian Mew berpindah mencium leher jenjang Gulf dengan meninggalkan kissmark disana. Setelah cukup puas, mereka pun membersihkan tubuh masing-masing dan keluar dari kamar mandi.
"Oh iya phi, aku gak bawa baju ganti" ujar Gulf ketika sudah keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk yang dilingkarkan di pinggangnya.
Sedangkan Mew sedang memakai baju tidur dan langsung membuka lemari memilihkan baju mana yang pas dikenakan oleh Gulf.
"Nih" ujar Mew menyodorkan baju tidur miliknya untuk dikenakan oleh Gulf.
Gulf kemudian sedikit berlari kecil ke arah Mew dan akan mengambil baju yang ada di tangan pria itu. Namun Mew bermain main dengan nya dan tidak membiarkan baju tersebut berada di tangan Gulf.
"Phi Mew sini bajunya aku dingin" ujar Gulf namun Mew hanya tertawa.
"Kiss dulu" tawar Mew kemudian Gulf menghela nafas kasar dan mengecup bibir Mew dan sesuai dengan itu Mew pun langsung memberikan bajunya kepada Gulf.
Hari sudah malam dan mereka berencana untuk menginap di rumah kedua orag tuanya sebab mamanya yang menginginkan mereka untuk tidur disini malam ini.
"Mew, Gulf" panggil mamanya di balik pintu sambil mengetuknya.
Mamanya langsung membuka pintu yang tak dikunci kemudian menghampiri Mew yang sedang menatap layar laptopnya sedangkan Gulf yang terlihat sudah tertidur pulas.
"Loh? Gulf udah tidur?" Tanya mamanya yang melihat Gulf sudah tertidur dan Mew mengangguk setelah melihat Gulf.
"Padahal mama mau ngajak kalian makan, yaudah kamu aja" ujar mamanya kemudian Mew menggelengkan kepala tidak mau karena dia hanya ingin bersama Gulf.
"Gulf lagi tidur Mew, gak usah diganggu. ayo pokoknya kamu harus makan" tambah mamanya lagi kemudian menarik tangan Mew dan mau tidak mau dia harus menuruti apa yang mamanya katakan dan pergi ke ruang makan untuk makan bersama papanya dan juga Mey.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓
FanficSecond story❗ "Terimakasih telah mengajarkan ku apa arti cinta yang sesungguhnya. Aku juga akan selalu mencintaimu, Mr. Suppasit". - Gulf Kanawut Traipipattanapong bxb🌈