17

1.3K 119 3
                                    

Setelah malam itu, Gulf sama sekali tidak membahas mengenai Kao lagi kepada Mew dia hanya akan menunggu waktu yang tepat untuk dia jujur dan membiarkan kerja sama mereka berhasil terlebih dahulu.

Sudah beberapa bulan ini dan kandungannya sudah menginjak pada usia tujuh bulan namun Gulf belum juga membicarakan hal yang sempat ia tunda beberapa bulan ke belakang.

Terlebih lagi, Mew sudah berhasil dan sukses dengan kerja sama yang dia lakukan bersama Kao sialan itu. Gulf sama sekali tidak pernah melupakan kejadian tersebut ketika dia dipaksa melayani Kao.

Hari ini Mew sudah bersiap untuk mengantarkannya ke dokter dan melihat perkembangan bayi mereka. Gulf sangat excited dan mengelus perutnya yang sudah membesar di usia kehamilan ini.

"kalo bayi kita cowok, phi mau kasih nama apa?" tanya Gulf ketika mereka sudah berada di dalam mobil menuju ke rumah sakit.

"apapun yang menurut kamu bagus" ucap Mew kemudian satu tangannya mengelus lembut perut Gulf. Dia berfikir sambil melihat jalanan yang dipadati para pengendara dan memikirkan nama yang cocok untuk anak mereka.

Dokter mengatakan bahwa kandungan Gulf perkembangan bayi dalam kandungan Gulf sedikit menurun mungkin karena Gulf seorang laki-laki dan biasanya laki-laki yang dapat mengandung seperti yang Gulf alami ini tidak akan kuat sampai usia kandungan sebesar ini.

"harus tetap hati-hati ya, dijaga baik-baik sampai nanti waktunya tiba. Untuk Gulf jangan banyak berfikir, jangan sampai kamu stress karena memikirkan banyak hal" ucap Dokter tersebut kemudian Gulf mengangguk.

Setelah keluar dari rumah sakit dan kembali ke dalam mobil, Mew tidak langsung melajukan mobilnya karena dia ingin mengetahui apa yang Gulf pikirkan saat ini.

"apa yang buat kamu stress?" tanya Mew dan Gulf menggelengkan kepalanya.

"uang untuk belanja mu kurang?" tanya Mew lagi dan Gulf menggeleng lagi.

"gak ada yang buat aku stress" ujar Gulf.

"atau ada yang kamu sembunyikan dari aku?" Gulf memalingkan wajahnya dan jantungnya sedikit berdetak lebih cepat.

"ayo kita pulang phi" ujar Gulf tidak menjawab pertanyaan Mew sama sekali kemudian Mew menurut dan melajukan mobilnya untuk pulang ke rumah.

"p'mew mau ke kantor?" tanya Gulf ditengah perjalanan mereka.

"setelah nganter kamu pulang" jawab Mew kemudian Gulf mengangguk dan diam kembali memperhatikan jalanan kembali.

Mew dengan tergesa-gesa masuk ke kantor sambil membenarkan jas nya setelah mengantar Gulf ke dokter dan dia kembali bekerja.

"Pak Mew" panggil sekretaris pribadinya sedikit berlari menghadap Mew yang berhenti melangkah.

"Di dalam sudah ada Pak Kao" ucapnya kemudian Mew mengernyitkan kening.

"baik terimakasih ya, saya masuk ke dalam" ujar Mew dan dia langsung memasuki ruangannya yang menampilkan Kao tengah duduk sambil menikmati secangkir kopi.

"maaf Kao, saya sedikit telat" ucap Mew kemudian duduk di samping Kao setelah sebelumnya mereka berjabat tangan terlebih dahulu.

"tidak apa-apa Mew" ujar Kao kemudian tersenyum.

"saya abis nganter Gulf ke rumah sakit, jadi sedikit lama" jelas Mew dan Kao hanya mengangguk faham.

"oh iya, tujuan saya kesini untuk membicarakan beberapa hasil dari kontrak kerja sama yang kita" ucap Kao sambil menyerahkan beberapa map dan mengeluarkan laptop miliknya.

"Saya senang bisa bekerja sama dengan perusahaan anda, karena hasil kerja sama yang kita sepakati sangat berkembang pesat dan membuahkan hasil yang cukup besar selama beberapa bulan ini serta projek ini sangat menguntungkan untuk perusahaan kita. Bisa dilihat?" ucap Kao menjelaskan yang sudah tertera di layar laptopnya.

Mew tersenyum melihatnya karena memang benar hasil dari kerja sama mereka menguntungkan hasil yang sangat fantastis. Namun handphone Kao berdering dan meminta waktu untuk mengangkatnya terlebih dahulu.

Setelah Kao keluar ruangan untuk mengangkat telponnya, Mew melihat beberapa hasil projek mereka di layar laptop milik Kao. Mew memainkannya dan melihat beberapa foto serta vidio yang berada di laptop milik Kao.

Selain beberapa foto Kao sendiri, salah satu Vidio mencuri perhatiannya. Mew melihat bahwa Kao sedang sibuk berbicara dengan orang di telpon lalu dia langsung memutar vidio tersebut.

"G-gulf?!" pekiknya ketika dia kaget melihat Kao yang sedang berhubungan intim dengan Gulf.

Mew dengan cepat langsung merekam beberapa menit dan langsung menyimpan handphone nya kemudian berdiri dengan kepalan tangan dan emosi yang tengah menggebu.

Tonjokan keras tepat pada rahang Kao berhasil mendarat tepat sasaran ketika pria itu masuk kembali ke dalam ruangannya. Mew menarik kerah kemeja Kao kemudian menonjok dengan puas membuat kau tersungkur dengan sudut bibir dan pelipisnya yang berdarah karena tergores pada sudut meja akibat dorongan Mew.

"BERANI-BERANINYA ANDA MELAKUKAN HAL SEPERTI ITU KAO!" teriak Mew membuat beberapa karyawan masuk ke dalam ruangan Mew dan memisahkan Mew dengan Kao.

"KENAPA ANDA BERANI MELAKUKANNYA?!" bentak Mew emosi.

Kao kemudian berdiri sambil menampilkan smirk pun mendekat ke arah Mew dan menepuk pundaknya.

"Tanyakan itu kepada istri anda sendiri Mew" ucap Kao kemudian dengan cepat dia mengambil laptop serta tasnya dan keluar dari ruangan Mew.

"KAO! SIALAN!" Mew berniat mengejar Kao namun beberapa karyawannya menahan dia.

"tenang pak, duduk dulu" ucap karyawan laki-laki tersebut dan Mew duduk menundukkan kepalanya serta matanya meneteskan air mata mengingat bahwa Kao sudah melakukan hal yang sangat tidak ia percayai.

Mew mengusap wajahnya dan berdiri mengambil handphone serta tasnya.

"saya mau pulang" ucap Mew kemudian dia langsung keluar begitu saja membuat beberapa orang yang melihat kejadian tersebut bingung dan kaget atas masalah apa yang membuat Mew dan Kao sampai ribut seperti itu.

Mew melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata karena dia tidak bisa menahan emosinya bisa-bisanya Gulf dan Kao berani melakukan hal semacam itu ditambah lagi Gulf yang pandai menyembunyikannya setelah beberapa bulan ini.

Dia tidak menyangka dan bingung untuk alasan apa Gulf berani melakukannya tanpa sepengetahuan dia. Beribu pertanyaan hinggap di otaknya memikirkan mengapa Gulf sampai tidak mengatakan hal tersebut kepada Mew.

Dia sungguh kecewa.

Lelaki mana yang tidak marah melihat orang yang dicintainya berhubungan intim dengan lelaki lain?

Dimana otakmu Gulf?

•••

2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang