14

1.4K 127 7
                                    

"Mau ikut?" tanya Mew ketika dia sedang bersiap untuk pergi.

Sore ini Mew akan bertemu dengan partner bisnisnya karena Kao menerima kerja samanya. Mereka akan merayakannya bersama para karyawannya karena tempat sudah ia booking.

"Boleh gak?" Gulf balik bertanya karena takut Mew tidak memperbolehkan nya.

"boleh sayang" ucap Mew kemudian Gulf dengan semangat langsung mengganti bajunya dan bersiap-siap untuk ikut bersama Mew.

Setelah pamit kepada kedua orang tuanya, mereka langsung memasuki mobil dan Mew melajukannya dengan kecepatan dibawah rata-rata karena dia sedang bersama Gulf.

Setelah tiba di tempat tersebut, Mew menggenggam tangan Gulf dan masuk ke dalam untuk menemui Kao yang merupakan rekan bisnisnya.

"Kao, ini Gulf" ucap Mew memperkenalkan Gulf kepada Kao kemudian mereka berjabat tangan dengan sopan lalu duduk. Kao tau bahwa Mew sudah menikah dengan Gulf bahkan dia juga tau Gulf sedang mengandung.

Mereka berbincang dengan sedikit santai dan menikmati acara perayaan yang semakin seru karena pertunjukan-pertunjukan dari para karyawan mereka berdua.

"aku ke toilet sebentar" izin Gulf sedikit berbisik kepada Mew karena suara musik yang cukup keras.

"mau dianter?" tawar Mew namun Gulf melambaikan tangan bahwa Mew tidak harus mengantarnya.

"hati-hati" tambah Mew kemudian Gulf mengangguk dan pergi ke kamar mandi.

"pak, bisa kasih sambutan?" tanya sekretaris pribadinya setelah dia melihat Kao yang turun dari panggung kecil itu untuk memberi sambutan dan kini giliran dia untuk memberi sepatah dua patah kata untuk semua yang hadir di acara tersebut.

Mew mengangguk kemudian dia langsung berdiri dan membenarkan jas yang ia pakai kemudian mengikuti sekretaris nya dan menaiki panggung.

Setelah selesai, Gulf mencuci tangannya dan bercermin membenarkan rambutnya. Dia mengernyit melihat Kao di cermin tersebut kemudian dengan cepat Gulf membalikkan badannya menatap Kao yang juga sedang menatapnya serius.

Kao yang berada dekat dengan pintu toilet tersebut langsung menutup dan menguncinya agar tidak ada orang yang masuk ke dalam. Dia melangkah pelan sambil tersenyum menatap Gulf, sampai Gulf berjalan mundur lalu dia tidak bisa pergi kemana pun setelah punggungnya menabrak tembok.

"aw" ringis Gulf ketika Kao mencengkram pergelangan tangannya.

"secinta apa kamu sama Mew?" tanya Kao to the point membuat Gulf bingung sambil wajahnya yang tengah menahan sakit.

"menurut kamu?" Dengan sedikit berani Gulf harus terlihat santai berbicara dengan lawan bicaranya saat ini dan dia tidak ingin terluka.

"apa kamu mau berkorban untuk suami tercinta mu itu?" tanya Kao lagi dengan senyum smirk nya.

"apa yang kamu mau?" Gulf bertanya sambil berusaha melepaskan tangan Kao yang sangat keras mencengkeram pergelangan tangannya.

Kao membelai lembut rambut Gulf sampai pada wajahnya dan tangannya berhenti kemudian menekan dadanya.

"layani aku jika kamu tidak ingin suamimu menderita" tawar Kao kamudian dengan cepat Gulf berhasil menepis tangan Kao dan berdiri tegak menatapnya.

"GILA! aku gak akan pernah mau berhubungan denganmu!" bentak Gulf dengan wajah yang memerah menahan amarah.

"fikirkan baik-baik, kalo kamu berubah pikiran temui aku di tempat ini" ucap Kao kemudian memberi kartu yang berisikan alamat untuk mereka bertemu. Dengan cepat, Gulf langsung merobek kartu tersebut membuat Kao tersenyum jahat.

"oke, nanti akan aku kirim lagi alamatnya" ujar Kao kemudian dia membenarkan jasnya dan membalikkan badan untuk pergi dari toilet tersebut namun langkahnya terhenti dan membalikkan tubuhnya lagi mendekat ke arah Gulf.

"oh satu lagi, selama kamu mau melayani aku akan aku pastikan bayi di perut kamu baik-baik aja" tambah Kao sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan Gulf sendirian.

Gulf menghembuskan nafasnya pelan kemudian mencuci mukanya dan akhirnya keluar dari toilet dan kembali ke tempat duduknya yang disana sudah ada Mew dan... Kao.

"aku mau pulang" bisik Gulf kemudian Mew mengernyitkan kening menatap Gulf.

"kamu ngantuk?" tanya Mew kemudian Gulf mengangguk.

"Kao, gw cabut duluan ya have fun bro" pamit Mew kemudian Kao menganggukkan kepalanya dan melihat Mew serta Gulf menjauh keluar dari tempat tersebut.

Kao melihat kepergian Mew dan juga Gulf sambil menampilkan senyum jahatnya apalagi matanya yang terus saja melihat Gulf yang tangannya digenggam oleh Mew.

Setelah masuk ke dalam mobil, Gulf hanya diam karena otaknya sekarang diisi oleh kata-kata ancaman yang dilontarkan Kao kepadanya.

"Gulf" panggil Mew karena sedari tadi Gulf hanya diam melihat ke arah jendela.

Gulf menoleh kemudian menyenderkan kepalanya di pundak Mew membuat Mew sedikit khawatir akan Gulf yang tidak seperti biasanya.

"ngantuk banget?" tanya Mew kemudian Gulf mengangguk.

Mew yakin mungkin Gulf lelah dan dia juga merasa bersalah karena sudah mengajak Gulf ikut bersamanya padahal Gulf harus istirahat di rumah.

"maaf, aku bikin aku capek" ujar Mew kemudian Gulf membenarkan posisi duduknya dan menatap Mew ketika dia sedang fokus menyetir.

"gakpapa, aku gak capek" jawab Gulf kemudian tersenyum melihat Mew dan akhirnya setelah beberapa saat mereka pun tiba di rumah.

"mau aku gendong?" tanya Mew ketika Mew membukakan pintu mobil untuknya.

Gulf tersenyum kemudian mengangguk lalu Mew dengan cepat langsung menggendong Gulf ala bridal style memasuki rumahnya yang disana sudah ada mamanya yang sedang duduk menonton tv.

"Mew, Gulf kenapa?" tanya mamanya yang langsung berdiri dan panik karena melihat Mew menggendong Gulf sebab dia takut jika terjadi sesuatu dengan Gulf.

"dia ngantuk katanya ma" ucap Mew sedikit membuat mamanya lega karena Gulf baik-baik saja.

"yaudah sana ke kamar" titah mamanya kemudian Mew langsung menaiki anak tangga untuk memasuki kamarnya.

Mew menidurkan Gulf dengan pelan kemudian melepas sepatu Gulf dan menyelimutinya. Dia melihat Gulf kemudian tersenyum lalu beranjak untuk pergi ke kamar mandi namun tangan Gulf dengan cepat menggenggam nya mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar mandi.

"jangan pergi" ucap Gulf setelah membuka matanya.

"ke kamar mandi sebentar ya" bujuk Mew namun Gulf dengan gemasnya menggelengkan kepalanya tidak mau ditinggalkan kemanapun oleh Mew.

"yaudah-yaudah, kamu tidur ya" ucap Mew lagi kemudian Gulf menggelengkan kepalanya lagi.

"kalo tidur, ntar phi ninggalin aku" ucap Gulf membuat Mew gemas melihatnya.

"nggak sayang" Mew sambil mengelus lembut rambut Gulf.

"janji?" tanya Gulf sambil menyodorkan jari kelingkingnya.

Mew mengangguk dan menautkan kelingkingnya menyepakati janjinya dengan Gulf. Setelah itu, Gulf langsung menutup matanya sambil tangannya menggenggam tangan Mew agar tidak pergi kemanapun.

cup...

Mew mengecup bibir Gulf yang sudah tertidur kemudian melepaskan tangan Gulf pelan agar tidak membangunkannya lalu diapun pergi ke kamar mandi, membersihkan badannya lalu tidur bersama dengan Gulf.


•••

2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang