Gulf menghela nafas ketika dia tiba di rumah, dia beruntung karena hari ini Mew belum pulang dari kantor namun mengingat bahwa dia izin untuk membeli sesuatu kepada mamanya sebelum pergi nyatanya dia tidak membawa sesuatu yang ia beli.
"sial" ujarnya kemudian kembali memarkirkan mobil dan pergi lagi untuk membeli sesuatu.
Dia melajukan mobilnya dengan sedikit cepat karena takut jika Mew akan lebih dulu pulang ke rumah dan dia akan bingung untuk mencari alasan kenapa dia sangat lama.
Gulf memasuki sebuah mall yang dipadati pengunjung namun terlebih dahulu dia pergi ke sebuah toko parfum untuk membeli salah satunya.
Setelah dia menemukan parfum dengan bau yang cocok baginya, dia langsung menyemprotkan nya pada pakaian yang ia kenakan.
"wangi kan pak?" tanya salah satu pegawai toko tersebut kemudian Gulf tersenyum dan mengangguk.
Gulf langsung membayarnya dengan harga yang cukup fantastis untuk satu botol parfum tersebut. Dia lanjut belanja beberapa pakaian tanpa mementingkan harga agar cepat selesai dan bisa pulang.
Dia sudah memperkirakan bahwa Mew akan lebih dulu datang sebelum dia, karena tak terasa hari sudah mulai sore.
"Baru pulang Gulf?" tanya mamanya yang sedang duduk di luar.
"iya ma, mama kenapa diluar?" tanya Gulf.
"sambil nunggu papa kamu pulang" ucapnya kemudian Gulf mengangguk.
"Phi udah pulang?" tanya Gulf.
"udah sayang, baru aja mungkin dia lagi mandi" jawab mamanya kemudian Gulf izin untuk masuk ke dalam rumah dan menghampiri Mew di kamar.
"dari mana aja?" tanya Mew ketus ketika Gulf baru saja membuka pintu kamar.
"belanja" jawab Gul menaruh tas belanjaannya di atas sofa.
"Gulf, berapa kali harus aku bilang? kenapa gak izin dulu? sesibuk apapun aku, kalo kamu telpon aku bisa jawab" jelas Mew yang mengkhawatirkan Gulf.
"maaf" lirih Gulf kemudian memeluk Mew namun Mew tidak membalas pelukannya.
Mew kemudian langsung melepaskan tangan Gulf yang memeluknya. Dia mengernyitkan keningnya seperti merasakan hal aneh dari Gulf, setelah melepaskan pelukan Gulf kemudian Mew langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sambil sedikit berfikir apa yang membuatnya merasa aneh?
Gulf memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa jujur atas perlakuan Kao terhadapnya kepada Mew. Sambil menunggu Mew selesai mandi, otaknya terus merangkai kata untuk dia bisa mengadu kepada Mew.
Setelah akhirnya Mew keluar dari kamar mandi dan memakai pakaiannya, Gulf duduk di tepi kasur memperhatikan Mew.
"phi" panggil Gulf kemudian Mew menoleh.
"aku mau bilang kalo....
"Bentar" sela Mew karena ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk dari seseorang yang mengharuskan dia mengangkat nya terlebih dahulu.
"ini penting phi, aku mohon" ujar Gulf sedikit berbisik ketika Mew sedang mendengarkan si pembicara di balik sambungan telpon tersebut.
"sebentar Gulf, udah ini ya" ucap Mew sedikit menjauhkan handphone nya agar tidak menganggu percakapannya.
Gulf kemudian langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sambil menunggu Mew selesai dengan panggilan telepon tersebut.
Setelah selesai menelpon, Mew yang sudah berpakaian pun melihat beberapa tas belanjaan Gulf yang berisi beberapa pakaian serta parfum.
Dia mengingat bahwa Gulf terasa aneh mungkin wangi Gulf terasa berbeda karena setelah dia mencium parfum tersebut sepertinya Gulf sudah menggunakannya.
"apa yang mau kamu bilang?" tanya Gulf setelah dia melihat Gulf keluar dari kamar mandi dan dirinya tengah duduk di kasur sambil memainkan ponselnya.
Gulf tidak menjawab sedikitpun karena sibuk dengan memilih pakaian yang akan ia pakai tidur.
Dia berdiri di depan Mew setelah dia selesai dengan aktivitas nya dan bersiap untuk menjelaskan kejadian yang ia alami.
Mungkin dengan dia berbicara kepada Mew, akan sangat lebih baik dan Kao itu tidak akan pernah mengganggunya lagi.
Mew mematikan ponselnya dan menatap Gulf dengan serius sebenarnya hal apa yang akan Gulf bicarakan kepadanya.
"Akhiri kerja sama kamu sama Kao" ujar Gulf tiba-tiba.
"kenapa bilang gitu?" tanya Mew tidak mengerti dan langsung berdiri menghadap Gulf.
"Dia bukan...
"Mew, Gulf" Gulf menghembuskan nafasnya kasar ketika mamanya yang membuka pintu kamar memanggil mereka berdua.
"ayo kita makan nak" tambahnya kemudian Mew mengangguk dan mamanya kembali menutup pintu kamar.
"ayo makan dulu" ajak Mew kemudian menggenggam tangan Gulf keluar kamar dan makan bersama dengan anggota keluarganya.
Gulf sungguh tidak tenang jika dia tidak langsung membicarakan hal ini kepada Mew karena dia lebih takut jika Mew tau dari orang lain dan akan membuat Mew marah besar kepadanya.
"makan yang bener Gulf" timpal papanya yang sedari tadi memperhatikan Gulf yang terus saja melamun dan memainkan nasi yang berada di piring tanpa memakannya.
"oh, iya pa" ucap Gulf kemudian menyendok kan nasi dan memakannya.
Mew yang memperhatikan Gulf setelah papanya menegur Gulf pun menjadi sedikit curiga karena tidak biasanya dia melamun seperti itu apalagi jika sedang makan.
"oh iya pah, ma, Mey ada acara kampus mau camping gitu boleh ya" ucap Mey meminta izin.
"pliss" mohon Mey lagi kemudian mamanya tersenyum dan mengangguk.
"yes!" Mey sangat bahagia ketika mamanya mengizinkan dia untuk pergi camping.
"siapa yang izinin kamu?" tanya papanya membuat senyum Mey memudar.
"mama" ucap Mey.
"bukan berarti papa ngizinin" ujar papanya lagi kemudian Mey cemberut dengan raut wajah memohon agar papanya mengizinkan dia.
"ya pa, Mey ikut ya pliss" mohon Mey membuat papanya langsung mengangguk setuju.
"uangnya phi?" tanya Mey ketika Mew sedang minum dan hampir tersedak ketika mendengar perkataan Mey.
"uang aja otak kamu itu Mey" ujar Mew menyimpan gelasnya.
"ayolah Phi, kan Mey gak mungkin bawa dompet kosong emang phi gak kasian sama adek sendiri?" ucap Mey merendahkan dirinya sendiri agar kakaknya itu mau memberinya uang.
"belum juga pergi" ujar Mew kemudian dia berdiri karena makannya telah selesai.
"aaaa phi Mew, minta uang" rengek Mey yang membuat orang tuanya dan juga Gulf tersenyum melihat tingkah laku Mey.
"ya gampang, nanti di transfer" ucap Mew kemudian duduk di sofa untuk menonton Tv sedangkan Gulf membereskan piring-piring kotor untuk ia cuci.
"karena aku lagi bahagia, P'Gulf gak usah cuci piring biar aku yang beresin semuanya oke?" ucap Mey kemudian Gulf menggelengkan kepalanya dan mengangguk lalu mengacak rambut Mey.
"emang udah seharusnya kamu yang beres-beres Mey" sindir Mew kemudian Mey memeletkan lidahnya ke arah Mew sebelum akhirnya dia mencuci piring.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓
FanficSecond story❗ "Terimakasih telah mengajarkan ku apa arti cinta yang sesungguhnya. Aku juga akan selalu mencintaimu, Mr. Suppasit". - Gulf Kanawut Traipipattanapong bxb🌈