11

1.5K 149 1
                                    

"Pak Mew, saya sudah menemukan pelaku penembakan bapak" ujar salah satu karyawan pemilik gedung yang dipakai untuk pernikahan Mew dan Gulf.

Mew menghubungi pemilik gedung tiga hari yang lalu kemudian salah satu karyawan tersebut mendatangi kantor Mew untuk memberikan rekaman cctv yang dimiliki di gedung tersebut.

Dua orang wanita yang ia kenal itu membuatnya kaget apalagi saat wanita tersebut menodongkan pistol yang faktanya mengenai dirinya dan mengharuskan dia terbaring lemah di rumah sakit.

"terimakasih" ujar Mew kemudian pria itu mengangguk.

"baik pak, kalo begitu saya pamit" ucapnya kemudian Mew menyetujui dan pria itupun keluar meninggalkan ruangan Mew.

Mew langsung bersiap dan memakai jas nya menuju ke kantor polisi. Dia akan menindak lanjuti kasus penembakan dirinya dan memastikan bahwa pelaku tersebut mendapat hukuman yang adil dari pihak kepolisian.

Namun saat dia masuk ke dalam mobil, ponselnya berdering menandakan panggilan masuk yang ternyata dari Gulf dan dia langsung mengangkatnya.

"p-phi Mew" panggil Gulf dalam sambungan telpon dengan nada yang membuat Mew khawatir karena Gulf meringis kesakitan.

"tunggu disana, phi pulang sekarang" ujar Mew kemudian menutup panggilan telponnya serta mengurungkan niatnya yang akan ke kantor polisi menuju ke rumah.

Dia melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata sebab Gulf terdengar sedang kesakitan dan membutuhkannya. Mew harus cepat sampai di rumah dan menolong Gulf.

Setibanya di rumah, Mew langsung ke kamar dan melihat Gulf sudah terduduk lemas kemudian dia langsung menggendongnya untuk membawa Gulf ke rumah sakit.

"pelan-pelan aja Phi bawa mobilnya" ujar Gulf.

"kamu lagi sakit sayang, phi khawatir" ucap Mew yang fokus menyetir.

"HAMIL?!" ujar Mew yang kaget ketika dokter mengatakan bahwa Gulf sedang mengandung anaknya.

Ini sulit dipercaya oleh Mew namun penjelasan dokter yang mengatakan pria bisa mengandung cukup membuatnya faham. Mew melihat Gulf yang tengah memasang wajah cemas pun langsung ia peluk dan tidak peduli dokter wanita tersebut melihat mereka.

Awalnya Gulf mengatakan bahwa dia tidak enak badan dan mual, mendengar itu Mew langsung membawa Gulf ke dokter untuk memeriksakan Gulf.

Namun dokter mengatakan bahwa Gulf harus dibawa ke dokter kandungan dan terungkaplah bahwa dia sedang mengandung.

Kandungannya masih berusia 1 bulan dan dokter mengatakan bahwa Gulf harus sangat berhati-hati karena usia kandungan yang masih kecil serta fakta bahwa Gulf laki-laki sangat rentan. Maka dari itu, dokter mengatakan kepada Mew harus lebih ketat lagi menjaga Gulf.

Mew merangkul Gulf keluar dari rumah sakit dan dia berniat menuju ke rumah mamanya karena Mew berfikir Gulf akan aman jika tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga Mey.

"selama kamu hamil, tinggal sama mama ya" ucap Mew yang sedang menyetir.

"kenapa kita gak tinggal di rumah aja?" tanya Gulf lagi karena dia merasa dia bisa menjaga dirinya sendiri.

"ngga sayang, kamu gak bisa sendiri di rumah" ucap Mew kemudian Gulf hanya diam dan tidak mengatakan apapun.

"mama sama Mey bisa jagain kamu, phi kerja Gulf gak seharian bareng kamu ya" Jelas Mew lagi kemudian Gulf mengangguk setuju untuk tinggal di rumah orang tuanya.

"mau beli sesuatu?" tanya Mew dan Gulf terlihat berfikir.

"gak mau" jawabnya dan Mew langsung mengangguk dan kemudian sedikit menambah kecepatan mobilnya.

"h-hamil? m-maksud kamu Gulf hamil?" tanya mamanya yang gugup setelah Mew tiba dan menjelaskan bahwa Gulf tengah mengandung anaknya.

Sedangkan Mey yang memang mahasiswa kedokteran tau bahwa pria bisa mengandung kemudian dia menjelaskan kepada mamanya.

"yaudah, mulai sekarang tinggal disini ya mama sama Mey bakal jagain kamu sayang" ujar Mamanya kemudian memeluk Gulf.

"Gulf mau makan nak?" tanya mamanya kemudian Gulf melihat ke arah Mew.

"sama phi" ujar Gulf sambil memegang tangan Mew.

"phi mau balik ke kantor, makan ditemenin Mey ya sama mama" ucap Mew kemudian Gulf memalingkan wajah dan menggelengkan kepalanya.

Gulf ingin makan jika itu bersama Mew kemudian dengan cepat mamanya memberi kode untuk menyetujui permintaan Gulf sehingga mereka makan terlebih dahulu sebelum Mew kembali lagi ke kantor.

Mew menyuapi Gulf yang tengah memainkan ponselnya, entah kenapa Gulf semanja ini sampai harus makan bersamanya namun mamanya berkata hal itu wajar karena Gulf sedang mengandung.

"ma, Mew ke kantor dulu" ujar Mew pamit kemudian mamanya melepaskan pelukan dan mengangguk.

Setelah selesai makan, Mew kemudian pamit untuk segera pergi ke kantor karena pekerjaannya sangat banyak hari ini dan kemungkinan dia akan pulang terlambat sehingga membuat Gulf memanyunkan bibirnya.

"kamu usahain dong, pulang lebih awal ya" ucap mamanya sambil merangkul Gulf yang duduk di sofa tepat di sebelahnya. Mew mengangguk kemudian mencium tangan mamanya sebelum dia pergi ke kantor.

"phi ke kantor ya, kalo mau sesuatu bilang sama mama sama Mey juga" pamit Mew kepada Gulf kemudian dia mencium kening Gulf dan pergi meninggalkan rumah orang tuanya.

Mew cukup lega dan beruntung memiliki kedua orang tua dan adiknya karena bisa menjaga Gulf yang tengah mengandung anaknya. Walaupun dia sedikit kaget namun di sisi lain dia sangat bahagia mendapat fakta bahwa Gulf tengah mengandung anaknya.

Mew semakin tidak sabar sambil membayangkan pertumbuhan perut Gulf yang akan semakin besar sampai tiba saatnya mereka menggendong bayi.

Kembali pada kasusnya tersebut, Mew memutuskan untuk menangani sendiri karena bagaimanapun juga mama kandung Gulf termasuk pelaku penambakan dirinya.

Untuk mengatakan hal tersebut kepada Gulf sepertinya bukan hal yang baik karena Gulf harus menjaga kandungannya sehingga Mew harus menangani hal itu sendiri. Mungkin dia akan mengatakan semuanya kepada orangtuanya dan juga Mey dengan syarat tidak boleh Gulf tau tentang semua ini karena kandungan Gulf sangat rentan.

Di dalam perjalanan menuju kantor polisi, Mew memikirkan mengapa Jessi sangat begitu berani untuk menembaknya dan dengan alasan apa Jessi melakukan hal keji tersebut. Mereka fikir Mew tidak akan melaporkan kejahatan tersebut kepada pihak kepolisian namun sebaliknya Mew akan tetap melaporkannya.

Sudah tidak ada kata untuk mengkasihani Jessi karena perbuatan itu sudah cukup membuatnya menderita dan dia yakin jika dengan menjerumuskan Jessi dan mamanya Gulf ke penjara adalah hal terbaik.

•••

2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang