20

1.5K 129 4
                                    

Pagi ini Gulf sudah bersiap untuk pergi ke dokter sendirian karena sebelumnya dia sudah menelpon Mey untuk menemaninya namun Mey berkata bahwa dia sudah pergi camping alhasil Gulf harus pergi sendiri mengingat bahwa hubungannya dan Mew sedang tidak baik-baik saja.

Dia masuk ke dalam mobil kemudian tanpa berbasa basi lagi langsung melakukannya dengan kecepatan di bawah rata-rata karena dia fikir dia harus berhati-hati.

"loh pak Mew nya kemana? tumben sendirian aja" tanya Dokter yang sudah selesai memeriksa Gulf.

"d-dia ada kerjaan yang mendadak banget dok jadi gak bisa anter saya" jawab Gulf sedikit gugup namun dapat meyakinkan sang dokter.

"perkembangannya sangat baik, tidak ada masalah sedikitpun. Persiapkan aja ya untuk dua bulan kedepan, jangan stress, makan yang teratur juga ya" ujar Dokter tersebut kemudian Gulf mengangguk dan lega karena kondisi bayinya baik-baik saja.

"iya dok, terimakasih sebelumnya" ucap Gulf yang bersiap untuk pergi.

"lain kali jangan sendiri lagi ya, ajak pak Mew nya" timpal Dokter sambil tertawa menggoda Gulf.

Namun Gulf hanya tersenyum dan mengangguk saja tanpa menjawab ucapan Dokter tersebut. Setelah lega dengan hasil pemeriksaan nya, Gulf langsung melajukan mobilnya dan berniat untuk pergi ke sebuah restoran karena dia sangat lapar.

Dia memasuki restoran yang lumayan ramai siang ini, dia duduk sambil menunggu makanannya datang, dengan pakaian yang sangat oversize membuat perutnya tidak begitu terlihat.

Dia melihat sekeliling restoran yang cukup luas ini dan seorang pria mampu mencuri pandangannya. Terlihat Mew yang tengah makan sendirian di ujung sana membuat Gulf sedikit panik dan memalingkan wajahnya ke arah lain agar Mew tidak melihatnya.

"pak, makanannya" ucap pelayan yang mengantarkan makanan ke mejanya namun hal yang tak diinginkanpun terjadi sebab ketika pelayan perempuan tersebut menaruh minuman di mejanya, tak sengaja tangannya menyenggol gelas tersebut dan membuat suara pecahan sangat keras.

Fokus pengunjung pun langsung mengarah melihat Gulf yang langsung jongkok dengan pelan membantu pelayan tersebut.

"Tidak apa-apa pak, biar saya yang bereskan nanti saya buatkan lagi" ucapnya kemudian Gulf langsung kembali duduk dan pelayan tersebut membereskan pecahan kaca dari gelas yang tak sengaja ia senggol sampai pecah.

Di sisi lain, Mew melihat seorang pengunjung restoran yang ia kunjungi itu sepertinya tidak sengaja membuat gelas pecah dan membuat aktivitas makannya terhenti. Namun dia kaget saat pengunjung itu duduk kembali karena wajah itu ia lihat kembali dengan jelas.

Dia langsung meminta bill pembayaran dan tidak menghabiskan makanannya. Setelah itu, Mew dengan cepat langsung beranjak dari kursinya dan keluar dari restoran tersebut tanpa melihat Gulf sama sekali sehingga membuat Gulf cukup tenang karena dia berfikir bahwa Mew tidak sadar dengan kehadirannya.

Mew mengernyitkan keningnya saat mobil dengan plat nomor yang sangat ia kenal itu berada tepat di samping mobilnya. Dia langsung tau bahwa mobil itu milik Mey dan sudah dapat dipastikan Gulf lah yang membawa mobil itu karena dia tau hari ini Mey pergi camping.

Apa sebenarnya ini?

Mengapa Mey memberikan mobil itu kepada Gulf?

Mew melihat Gulf yang sedang makan dari jendela besar restoran itu dengan perasaan hang bingung dan terus bertanya-tanya mengapa Gulf memiliki mobil Mey?

Mew kemudian langsung masuk ke dalam mobilnya namun belum melajukan mobilnya karena rasa penasarannya dan ingin memastikan apakah benar Gulf yang membawa mobil Mey?

Setelah agak lama, Gulf pun keluar dari restoran tersebut dan Mew langsung melajukan mobilnya sedikit jauh dari sana agar tidak terlihat oleh Gulf dan benar saja dugaannya bahwa Gulf lah yang membawa mobil Mey.

Mew mengeluarkan handphone nya dan berulang kali memanggil Mey namun gadis itu tidak mengangkatnya karena mungkin sedang sibuk dengan acara yang diselenggarakan oleh kampusnya.

Dia melihat kontak Gulf di handphone nya dan ingin bertanya namun ketikannya itu ia hapus kembali karena Mew merasa bahwa itu tidak penting bagi dirinya terlebih lagi mengurus kehidupan Gulf yang sudah jauh darinya.

Tanpa basa-basi lagi, Mew langsung melajukan mobilnya untuk pergi ke kantor setelah cukup lama dia melihat Gulf melajukan mobilnya entah pergi kemana.

"untung aja phi Mew gak liat aku" ucap Gulf kepada dirinya sendiri ketika dia sudah menjauhi restoran itu dan menuju jalan pulang ke rumah.

"maaf nak, kita gak bisa ketemu sama Daddy kamu" tambahnya lagi sambil mengusap lembut perutnya sambil fokus menyetir dengan kecepatan rata-rata.

"nanti main bola ya sama papa" ucap Gulf malam itu ketika mereka sebelum tidur sambil mengelus-elus perutnya yang besar.

"shopping sama ayah aja ya nak" timpal Mew setelah memakai baju tidur dan duduk di samping Gulf kemudian memegang perut Gulf.

"kok Ayah?" tanya Gulf menatap Mew.

"terus apa?" tanya Mew kembali dan Gulf langsung berfikir.

"Daddy" ucap Gulf sambil tersenyum membuat Mew tertawa pelan mendengarnya.

"kita ulang kalo gitu, nanti shopping sama Daddy ya nak" ucap Mew mengulang perkataannya dengan mengganti kata 'ayah' menjadi 'daddy' sesuai apa yang Gulf usulkan.

"nah gitu dong" ucap Gulf kemudian Mew mengecup pipi Gulf.

"adek nya iri, pengen di cium juga katanya" timpal Gulf sambil menunjuk perutnya kemudian Mew mengecup perutnya berkali-kali membuat Gulf tertawa bahagia.

"apa kata adeknya?" tanya Mew setelah membenarkan kembali posisi duduknya.

"dia bilang gini 'papa, masa aku gak dicium sama Daddy' lucu banget phi suaranya" ucap Gulf mempraktekan suara anak kecil yang membuat Mew gemas sendiri dibuatnya.

"bisa aja kamu, yaudah bilangin sama adeknya cepet-cepet keluar biar bisa Daddy cium tiap hari" ucap Mew kemudian Gulf langsung mengelus perutnya sambil mengajak ngobrol anaknya yang masih berada di dalam perutnya tersebut.

"apa katanya?" tanya Mew kembali penasaran.

"katanya dia ngantuk mau tidur" jawab Gulf.

"itu kamu sayang, bukan anaknya" ujar Mew membuat mereka tertawa.

Malam-malam seperti itu lagi yang terbayang di otak Gulf sekarang, dia sangat merindukan percakapan random seperti itu di setiap malam sebelum tidur.

Dia tersenyum saat sudah tiba di depan rumah setelah sepanjang perjalanan membayangkan kebersamaannya dengan Mew. Tidak seperti sekarang karena malam sebelum tidurnya hanya diisi oleh keheningan malam dan kesepian yang ia rasakan sendiri.

•••

2. Thank You My Dear | Mewgulf ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang