PART 30. Dasar Bucin!

2.6K 330 7
                                    

Good morning!
Apa kabar kalian?
Jaga kesehatan yaa!
Jangan sampai sakit😉

-Happy Reading-

"Gue bawa istri lo tiga hari!" Athala yang baru saja sampai dirumah Alana langsung berujar demikian.

Dean yang mendengar itu melototkan matanya tidak percaya. "Nggak! Lo bawa kemana!?"

Athala menghela nafas pelan. Pasti Alana tidak menceritakan apa-apa pada cowok ini. Terkadang Athala kasihan karena Dean punya istri yang pemikirannya kekanak-kanakan seperti Alana. Walaupun ini masalah utang keluarganya, Dean juga berhak diberi tau.

"Gue bawa ke Jogja." jawab Athala dengan santainya.

Dean menggelengkan kepala. "Oh tidak bisa, Mujidin! Kalau Alana pergi gue juga harus pergi!"

Athala mendengus sebal, lalu menjitak kepala bapak satu anak itu dengan tenaga kuat sampai Dean meringis keskitan. Athala terlanjur merasa kesal karena secara tidak langsung Dean menghalangi niat mulianya menebus rumah Farhan.

"Dasar bucin!" dengus Athala.

"Biarin! Lebih mending gue ada yang dibucinin. Lah elo--"

"Lo lanjutin ngomong, gue tonjok muka lo pakai katana!" potong Athala dengan pelototan maut.

Dean langsung bungkam. Pakai katana? Itu namanya ditusuk, bukan ditonjok. Lagi pula Dean masih ingin hidup dan menghabiskan masa tua bersama Alana. Jangan sampai dia mati ditangan kakak iparnya sendiri.

"Tiket pesawat gue bayarin, uang makan dan jalan-jalan gue yang nanggung. Gimana?" tawar Dean sambil menaik-naikkan kedua alisnya. Itu lebih menyenangkan dari pada mendapatkan hadiah lima ribuan dari kemasan makanan ringan anak-anak.

Athala mencengkeram kerah kemeja cowok itu dengan rahang mengetat, dia menatap Dean seolah hendak menguliti cowok itu sampai benar-benar menyisakan tulang. Bibirnya bergumam pelan namun pasti.

"Setuju!"

•••

Alana yang baru pulang kerumah terheran-heran saat melihat Dean dan Athala berada didepan rumah dengan koper-koper besar. Dean membawa dua koper sementara Athala membawa satu koper dan juga menggendong Adel.

"Loh? Kalian mau honeymoon kemana?" tanya Alana dengan bodohnya.

Dean langsung meremas-remas udara didepan wajahnya, sementara Athala menjedot-jedotkan kepala ke pintu disampingnya. Pertanyaan Alana sungguh menyesatkan.

"Kita mau ke Jogja." tutur Dean.

Alana langsung menoleh pada Athala. "Sekarang?"

"Iya." balas Athala sekenanya.

Wanita itu menganggukkan kepalanya, lalu mengambil alih Adel dari gendongan Athala. Bocah itu langsung tertawa senang dan memeluk leher Mamanya yang berbau harum.

"Adel pertama kali ke Jogja ya? Nggak sabar ketemu buyut?" tutur Alana sambil megecupi pipi gembul Adel.

Dean tersenyum melihat itu, sementara Athala hanya diam. Kenapa dia harus terjebak diantara dua orang yang cukup laknat ini sih!? Tidak mau membuang banyak waktu, dia menyeret kopernya setelah berujar dengan tegas dan lantang.

"Ayo berangkat!"

•••

Apapun yang terjadi jangan pernah membenci Papamu.

Satu kalimat yang pernah diucapkan Rita pada Alana saat Athala kabur dari rumah. Alana yang kecewa dan marah karena Farhan mengusir Atha langsung mengurung diri didalam kamar. Namun Rita dengan sabar menenangkannya dan menjelaskan perlahan.

"Tapi buat apa? Alana nggak mau sembuh kalau keluarga kita terpecah belah kaya gini!" pekik Alana.

Rita menatap putrinya sendu. "Alana, abang kamu dan Papa itu sama-sama keras."

Alana menghapus air matanya yang mengalir di pipi. Seharusnya ini menjadi hari yang menenangkan dimana mereka bisa menghabiskan makan malam keluarga yang indah karena Meyelsa hendak membawa pulang calon suami.

"Bang Atha pergi kemana, Ma?" lirih Alana.

Rita mengusap air mata Alana. "Sayang, percaya sama Mama. Dimanapun Athala berada, dia akan baik-baik saja."

Alana menggeleng. "Mungkin fisiknya baik, tapi gimana hatinya, Ma?"

"Alana selalu gangguin Bang Atha kalau dia belajar."

"Alana selalu minta makanan yang dibawa pulang Bang Atha."

"Dan Alana yang ada disamping dia saat wisuda, sementara Mama dan Papa malah pergi kemana waktu itu!?" tutur Alana dengan manik mata membesar karena emosi.

Rita terdiam. Saat itu dia harus cuci darah, dan Farhan keukeuh ingin menemaninya. Jadi hanya Alana dan Meyelsa yang menghadiri acara wisuda Athala. Cowok itu sempat marah, namun tidak lama. Athala langsung kembali ceria seperti biasanya.

Terkadang Rita bingung.

Sekuat apa hati anak-anaknya ini?

Ucapan Alana membuatnya semakin terdiam.

"Gimana kalau Bang Atha kesepian, Ma?"

To be continued..

Spam vote dan komen yuuk!
See you next part!

DEAL | Family Series| Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang