PART 25. Jadi Cowok Tampan

2.7K 350 7
                                    

Ahoy!!
Gimana kabarnya hari ini?
Udah hari kamis aja nih,
Liburannya udah mau selesai😭

-Selamat Membaca-

Dean dan Alana pulang dengan tangan mereka yang saling bertaut, menandakan kalau masalah mereka sudah selesai. Meyelsa dan Athala hanya bisa menghembuskan nafas lega. Mereka memikirkan nasib Adel kalau Alana mengambil tindakan bodoh.

"Mulai sekarang jangan ngambek-ngambek lagi." tutur Dean gemas.

Alana mengerucutkan bibir. "Kalau aku ngambek kamu harus sogok pakai makanan!"

"Bubur ayam spesial Pak Bejo?" tanya Dean. Teringat bubur ayam langganan yang disukai Alana sejak mereka SMA.

Alana menggeleng.

"Dua porsi?" Dean menyahut dengan senyuman miring.

Alana kembali menggeleng.

"Sepuluh porsi." jawab wanita itu dengan nada mantap.

Dean langsung tertawa lepas, lalu mengacak puncak kepala Alana dengan gemas.

"Oke, as you wish, My Lovely Wife."

Athala memasang raut wajah kesal yang menjurus ke aneh saat melihat pasangan itu kembali bermesraan didepannya. Athala ingin menikah, tapi dia takut salah mengambil keputusan dan ditinggal pergi lagi.

"Umur tiga puluh dua. Lama-lama udah jadi kakek-kakek lo." tutur Meyelsa. Mata wanita itu menatap Dean dan Alana yang masih bermesraan di ruang tamu.

Athala menghembuskan nafas pelan. "Gue udah mengambil keputusan untuk belajar mencintai Kinan."

Meyelsa menoleh kaget, raut wajahnya menandakan kalau dia tidak setuju dengan keputusan Athala itu. Alana dan Meyelsa tidak menyukai Kinan, perempuan itu angkuh dan suka pamer.

"Pikirin matang-matang dulu. Lo bukan bocah lugu, lihat sekeliling lo dan sadari siapa yang lebih cocok buat lo." tutur Meyelsa serius.

Athala diam, tidak mampu menjawab. Semua karena dia belum bisa move on dari masalalunya.

•••

Hari ini Alana dan Dean mendapatkan tugas untuk menjaga ponakan tercinta mereka, Reo. Meyelsa dan Fatih sedang ada urusan di Bandung selama beberapa hari. Sebenarnya mereka berencana mengajak Reo, namun bocah itu menolak dan memilih tinggal dirumah Uncle-nya.

"Alaya kasihan dong kalau Reo nggak ikut Mama sama Papa." ujar Dean, mencoba membujuk Reo agar ikut kedua orang tuanya.

Reo menggeleng pelan. "Reo mau main sama Adel, Uncle."

Alana terkikik geli, niatan Dean untuk memiliki quality time dengan Alana dan Adel harus pupus karena kedatangan bocah ini.

"Om Athala kemana, Tante?" tanya Reo pada Alana yang sedang mencuci piring.

"Om Athala kan di rumah sakit, sayangku."

Reo mengerucutkan bibir. "Nggak asik ah! Katanya Om Atha mau ajarin Reo jadi cowok tampan."

Alana mengerutkan kening. "Jadi cowok tampan?"

"Iya, Tante. Katanya Om Atha biar Reo bisa jagain orang yang Reo sayang, nggak kayak Uncle Dean yang selalu bikin Tante menangis." tutur Reo berterus-terang.

Membuat Dean tersedak ludahnya sendiri. Cowok itu mengumpat pelan didalam hati. Kakak iparnya itu balas dendam rupanya. Lain dengan Dean, Alana malah tertawa karena ucapan Reo yang terdengar polos dan menggemaskan.

"Bagus, Reo harus bisa jadi cowok tampan." tuturnya sambil mengacak puncak kepala bocah itu.

Reo menganggukkan kepalanya, lalu menghampiri Adel. "Nanti Adel harus jadi pacar Reo kalau udah gede." ucap bocah itu sembari mengelus tangan Adel.

"Kenapa? Reo suka sama Adel" tanya Alana bingung.

Reo mengangguk. "Reo suka karena Adel cantik, kaya Tante Al."

Alana tersenyum terharu. Namun suara cowok dewasa membuat senyumannya pudar seketika.

"Langkahi dulu mayat bapaknya!" sahut Dean dengan tidak santai

Alana langsung melotot kearah suaminya itu. Seolah berkata 'bahasanya dijaga'. Sementara Reo hanya mengerutkan kening bingung. Belum mengerti dengan ucapan Dean.

•••

Sedangkan di rumah sakit, Athala duduk di kursi ruangannya sambil memijit pelipis. Memikirkan sesuatu yang dia temukan saat mengambil selimut cadangan dikamar Papanya. Cowok itu selalu menemukan sesuatu yang mengejutkan saat ke kamar orang tuanya.

Flashback on

Athala berjalan dengan wajah bantalnya mendekati Farhan. "Pa, selimut cadangan dimana? Punya Atha belum kering."

Papanya yang sedang mengotak-atik remot televisi menjawab tanpa menoleh kearah putranya.

"Di almari kamar Papa." ucap Farhan.

Athala mengangguk mengerti lalu segera berjalan menuju kamar Farhan dengan langkah gontai karena matanya sudah mengantuk. Sesampainya dikamar Farhan, cowok itu segera mengambil selimut di almari. Namun matanya tak sengaja menatap sebuah kertas terselip diantara pakaian.

"Apa ini?" gumamnya.

Dia menoleh kekanan dan kekiri, lalu mengambil kertas itu dengan ragu. Semoga dia tidak menjadi anak durhaka karena ini.

Surat Perjanjian Hutang

Kamis, 14 April 2012,
Tempat di Jogjakarta,

Dengan ini menyatakan perjanjian Hutang Bapak Farhan Hadi Nasution dengan Bapak Erfendi Budi Djati sebesar 100 juta rupiah. Apabila Bapak Farhan tidak bisa melunasi hutang tepat waktu, maka Bapak Farhan akan mendapatkan denda sesuai perjanjian yang berlaku.

Pihak Pemberi Hutang,
(TANDA TANGAN)
Bapak Erfendi Budi Djati

Pihak Yang Berhutang,
(

TANDA TANGAN)
Farhan Hadi Nasution.

Flashback off

Athala memijit pelipisnya pelan. "Kenapa Papa nggak pernah bilang?"

To be continued..

Konflik kloter kedua haha
Masih yang ringan-ringan aja kok!
See you next part!

DEAL | Family Series| Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang