Terimakasih banget buat kalian yang masih terus mantengin cerita ini😍❤
-Selamat Membaca-
"Kaos kakiku dimana, Yang!?"
Dean memekik keras sampai suaranya menggema diseluruh penjuru rumah besarnya, Alana yang sedang mencari sepatunya langsung mendengus kesal. Kemudian ikut berteriak dengan nada yang lebih keras dan lantang.
"GAK TAU! AKU LAGI CARI SEPATU!" teriaknya.
Tidak lama kemdudian Dean datang dengan sepasang kaos kaki. Alana yang melihat itu menatap dengan penuh hujatan.
"Udah ketemu, Pak?" sindirnya.
Dean nyengir. "Ternyata aku kantongin."
Ingin sekali Alana memaki kalau saja dia tidak ingat dosa dan azab yang akan dia dapat kalau mengumpati suami. Wanita itu kembali usrek dengan rak sepatu dan mencari high heels yang akan dia pakai. Dress yang dia pakai membuatnya kesusahan saat berjongkok.
"Acaranya mulai jam berapa?" tanya Dean sembari memasang jam tangan Rolex dipergelangan tangannya.
Alana menghembuskan nafas lega saat berhasil menemukan sepatunya, dia memeluk high heels itu sangking senangnya. Tidak peduli sepatu itu habis menginjak benda aneh-aneh sebelumnya.
"Jam sepuluh nanti." jawab Alana setelah puas memeluk sepatunya.
Dean menganggukkan kepala, lalu mengulurkan tangan kearah Alana. Wanita itu mengerutkan kening bingung, memandang uluran tangan Dean dengan tatapan lugu.
"Kenapa?"
"Aku bantuin bangun." jawab Dean malas. Tidak peka sekali ibu Alana ini!
Alana menutup mulut menahan tawa, lalu menerima uluran tangan Dean. Cowok itu membantunya berdiri karena tau Alana akan kesusahan, sepatu dan dressnya membuat pergerakannya menjadi sulit.
"Ayo berangkat!" tutur Alana semangat sambil mengapit tangan Dean.
Dean langsung hormat. "Siap laksanakan ibu negara!"
•••
Prok.. Prok.. Prok..
Semua orang bertepuk tangan heboh saat kedua mempelai selesai saling bertukar cincin. Mas-Mas yang bertugas merekam langsung berjalan kesana kemari mengarahkan kamera pada tamu undangan yang sedang menggigit daging rendang.
Parahnya tamu itu adalah Athala.
"Mas? Mau videoin saya makan? Saya bukan youtuber mukbang." tutur Athala setengah kesal.
Mas-Mas itu tidak peduli dan memilih berkeliling mencari mangsa lain. Mendekati seorang perempuan yang sedang membenarkan make upnya. Kenapa woy! Kalau ke kondangan pasti ada aja Mas-Mas yang rese!
"Belum pernah ngerasain ditampol pakai sepatu Cinderella tuh orang." dumel Athala.
Tidak ada angin tidak ada badai, tiba-tiba saja ada dua perempuan yang menghampiri Athala dengan raut wajah antusias. Seolah mendapatkan objek pandangan yang menarik mata mereka. Ya, mereka melihat dari televisi lebar didepan ketika Athala disorot tadi.
"Mas sendirian aja? Mas Jomlo ya?" tanya salah satu perempuan itu.
Athala menggeleng sambil menggigit daging rendangnya. "Bukan, Mbak. Saya Athala, bukan jomlo."
Dua mbak-mbak itu langsung tertawa pelan sambil mendorong-dorong lengan Athala seolah malu-malu kucing. Hingga membuat Athala hampir tersedak karena kaget dan geli.
"Nih orang kemasukan apa kok tingkahnya kaya uler pohon joar gini?" gumam Athala sangat lirih.
"Apa, Mas?" sahut perempuan lain yang samar mendengar Athala berbicara sesuatu.
Athala menggaruk tengkuk. "Enggak, itu.. Mbaknya cantik."
Dua perempuan itu kembali mendorong-dorong Athala. Membuat cowok itu menyesal karena telah melontarkan kalimat pujian. Dia serasa menjadi adonan pizza digulung kesana kemari.
"Mbaknya punya penyakit ambeien?" tanya Athala.
Salah satu perempuan itu tersenyum malu-malu. "Enggak, Mas. Kenapa tuh?" tuturnya.
Buset, apa dikira gue mau gombal?
"Tempat duduk banyak loh, Mbak. Ngapain berdiri didepan saya? Saya pengen lihat mempelai malah ketutupan Mbak-Mbaknya." ujar Athala tanpa perasaan.
Dua perempuan itu saling pandang, mendengus kesal, kemudian berlalu begitu saja dengan wajah angkuh. Athala mengelus dada pelan. Sudah bagus dia bersikap ramah tadi, padahal biasanya kalau ada perempuan datang langsung dia usir.
Mood-nya sedang baik gara-gara rendang.
Eh, mau makan malah diganggu terus.
Athala menatap miris rendangnya yang dikerubungi lalat karena tidak dia sentuh. Lalu bergantian menatap dua mempelai yang sedang asik berfoto ria dengan tamu undangan. Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini, melihat pasangan uwu membuat Athala ingin mengubur diri.
"Rendang oh rendang. Maafkan, Papa. Nanti Papa bawa pulang kamu sama temen-temen kamu kalau acaranya udah selesai."
To be continued..
Spam voment yaa!
See you next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAL | Family Series| Lengkap✔
Humor"Serius nggak mau sewa pengasuh?" Dean bertanya entah berapa kali. Alana menyahut dari dalam kamar mandi. "Enggak, Mas Ganteng!" Beberapa saat Dean memasang wajah innocent. Sampai akhirnya pria itu senyam-senyum tidak jelas sambil menggaruk tengkuk...