PART 4. Bisa Bundir Lama-Lama!

4.7K 551 14
                                    

Selamat pagii🌅
Loly mau ucapin makasih banyak buat kalian yang masih mantengin Deal |Family Series|😍
Bangun dulu yuk! Ibadah, sarapan, mandi!
Padahal Loly juga belum mandi😶
Yukk ramein Deal |Family Series| bisa yuu!!

-Selamat Membaca-

Embun pagi menempel di dedaunan hijau dan jendela rumah. Udara begitu sejuk dan dingin membuat Alana terjaga di pagi hari. Wanita itu mengecek Adel terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk keluar dari kamar dan membuat teh panas.

"Bang?" Alana menegur Athala yang sedang melamun di meja makan.

Cowok itu tersentak. "Apa?"

"Pagi-pagi buta ngelamun di meja makan. Lo emang niat mau nakut-nakutin gue?"

Athala mendengus. "Gue cuma kangen, Al."

Alana duduk didepan cowok itu, menopang wajahnya dengan kedua tangan karena masih merasakan sedikit kantuk.

"Kangen apa?" tanyanya malas.

"Kangen waktu Mama bikinin kita sarapan, waktu Mama dulu suka bikin kue. Enak banget." ujar Athala dengan tangan terkepal menahan gejolak emosi sedih yang selama ini jarang sekali dia keluarkan.

Alana tersenyum. "Keluarin aja semua, gue pengen denger langsung dari lo, Bang."

Cowok itu langsung menghela nafas pelan. Bersamaan dengan air matanya yang mengalir dari pelupuk mata. Cowok itu memijit matanya pelan dengan jari telunjuk dan jempol, mencoba menghalau agar air mata yang keluar mampu berhenti.

"Kenapa secepat itu sih, Al? Bahkan Mama belum sempat ngelihat gue nikah." tutur Athala dengan suara bergetar.

Alana menghampiri cowok itu, kemudian dia memeluk Athala dari samping sambil berujar pelan.

"Mama selalu mantau kita, Bang. Mama nggak pernah bener-bener pergi. Karena Mama masih ada disini." tutur wanita itu sambil menyentuh dada Athala pelan.

Cowok itu mendongak. "Disini?" bingungnya.

Alana menganggukka kepala pelan sambil tersenyum teduh. "Dihati kita semua."

•••

Kira-kira pukul delapan pagi, rumah Farhan sangat ramai dibanding dengan beberapa hari yang lalu. Itu karena hadirnya tiga orang yang membuat rumah ini terasa lebih hidup. Aura yang terpancar dari tiga orang itu membuat vibes positif dirumah ini.

"Mamamama.." Adel terus mengoceh sambil berlatih merangkak.

Alana yang melihat itu tentu saja bersorak senang dan semangat untuk mengajari putrinya. Begitu juga Dean yang sejak tadi tidak berhenti tersenyum sejak Adel mampu merangkak walau hanya tiga langkah.

"Pinter banget anak Mama." ujar Alana gemas.

"Anak Papa juga." sahut Dean tak mau kalah.

"Ihh.. Papanya mah kerja terus, nggak pernah urusin Adel." cibir Alana.

Dean melotot. "Mamanya nggak mau sewa baby sitter, Papanya jadi ikut repot."

Alana ikut mendelik. "Mending lah! Dari pada Papanya gantiin popok kotor aja nggak bisa."

"Mamanya peralatan rumah tangga habis nggak mau beli."

"Papanya--"

"UDAH! ANAK GUA ITU! ADEL ANAK OMNYA!" pekik Athala kesal.

Farhan sampai tertawa melihat tingkah tiga orang dewasa itu. Sementara Adel hanya diam menatap ketiganya bingung tidak mengerti ada apa dengan mereka.

"Nanti kalau Adel gede jadi ibu rumah tangga aja kaya Mama. Biar nanti Adel nggak kecapekan kerja." tutur Alana sambil mengelus punggung Adel lembut.

Dean menggeleng. "Adel harus kerja biar mandiri."

"Kalau kerja butuh tenaga banyak, kan kasihan kalau Adelnya nanti kecapekan, Mas." balas Alana.

"Nggak perlu kerja yang berat, yang penting nggak diem terus dirumah." ujar Dean dengan nada sedikit menyindir.

Athala menghembuskan nafas. "Anak kalian baru umur enam bulan," gumamnya setengah kesal.

"Ohh! Jadi kamu nyindir aku nggak bisa kerja gitu!? Cuma nganggur dirumah?" tutur Alana tak terima.

Dean menghela nafas pelan. "Setidaknya kamu mau beli barang-barang kalau di rumah udah habis atau rusak."

"Pasutri kampret, urusan rumah tangga diumbar didepan orang jomlo." dumel Athala.

"Sebenernya ini cuma perkara sabun habis kemarin, kan? Kamu sampai segitunya, Mas?" tanya Alana tak percaya.

Dean malah tertawa pelan. Lalu mengacak puncak kepala Alana lembut penuh kasih sayang. Membuat Athala mendelik, ingin melemparkan granat kearah dua orang itu.

"Akting kita bagus ya?" tutur Dean.

Alana mengangguk sambil ikut tertawa. "Cocok nih main film."

Sementara itu satu cowok yang sejak tadi menyaksikan tidak mampu membendung emosi yang sudah menguasai dirinya.

"ASTAGFIRULLAHALADZIM! BISA BUNDIR GUE LAMA-LAMA!"

To be continued..

Poor bang atha😭🤣
Spam voment yuuk!

DEAL | Family Series| Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang