Aloha!
Masih setia sama Dean Alana?
Langsung baca aja yuk!-Happy Reading-
"Hah!? Daftar kerja?," Azril sampai menyogok-nyogok telinganya dengan telunjuk, memastikan kalau dia tidak salah dengar.
Alana yang sejak tadi diejek hanya mendengus lalu menganggukkan kepalanya. Pasti Azril belum pernah merasakan gimana nikmatnya ditabok pakai teflon panas. Alana greget pengen ngasih hadiah itu ke cowok yang satu ini.
"Sejak kapan sultan bisa merakyat?" Azril tersenyum miring.
Alana berdecak. "Ck, sultan pale lo! Gue Alana, Sultan itu tetangga gue yang kabur dari RSJ!"
Azril tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Mengudang tatapan aneh dari para pengunjung di cafe ini. Alana menatap mereka sambil mengangguk, seolah meyakinkan 'iya yang didepan saya ini orang gila' melalui raut wajahnya.
"Gue sih bisa aja terima lo. Tapi lo udah izin bojo belum?" tanya Azril.
Alana tersenyum. "Oh iya, lo orang Jawa juga, ya?"
"Iyalah! Emang lo pikir orang mana?" tutur Azril sambil menyugar rambutnya ke belakang. Mencoba terlihat tampan.
"Penduduk neraka." balas Alana dengan santainya.
Azril langsung mengumpat. "Kalau bukan istrinya Dean udah gue--"
"Gue apa!?" potong Alana dengan tatapan mematikan.
Azril langsung gelagapan. "Udah gue jadiin istri gue hehe.." jawabnya sambil cengar-cengir.
Bahaya kalau gini.
Karyawan lebih galak dari bosnya.
Sementara itu seorang cowok bersembunyi dibalik pot bunga kecil diatas meja. Pot bunga itu mampu menutupi sebagian wajahnya, sementara dimatanya menempel sebuah teropong yang lensanya mengarah pada dua orang yang asik berbincang itu.
"Awas kalau Azril pegang istri gue, gue tendang sampai ke Zimbabwe."
Cowok itu melotot tatkala tangan Azril menepuk pundak Alana. Kakinya sudah bergerak seolah hendak mendekati dua orang itu.
"Tahan, De." gumamnya, memberi sugesti yang baik.
Namun tangan Azril tidak berhenti, cowok itu mengacak puncak kepala Alana sambil tertawa lepas. Sementara Alana diam saja tidak menolak.
"Azrilanj*ng!" umpat Dean.
Cowok itu masih mengintai, saat Azril nampak mendekatkan wajahnya pada wajah Alana. Dean langsung berdiri dan menghampiri dua orang itu dengan langkah tergesa. Dean langsung menoyor kepala Azril sampai cowok itu terjerembab ke lantai.
"Lo mau ngapain istri gue!?" tutur Dean sambil memeluk kepala Alana.
Azril berdiri sambil mendengus. "Mata bini lo kelilipan!"
Dean langsung menatap Alana yang berkedip-kedip lucu karena mencoba menetralisir rasa perih dimatanya.
"Kamu kelilipan sayang? Bilang dong sama aku, biar aku tiup pakai baling-baling kipas angin Belanda." ujar Dean.
Alana manyun. "Perih, Yang."
Azril yang menyaksikan itu langsung mengelus dada keras hingga bajunya kusut dengan bibir bergumam pelan.
"Orang sabar rejekinya satu miliar."
•••
Pagi-pagi Alana sudah siap dengan celemek yang melekat di tubuh rampingnya. Wanita itu melempar senyuman pada para pengunjung cafe. Hari pertamanya berkerja, dia harus memberikan kesan positif agar Azril tidak memecatnya.
"Selamat datang di Musical Cafe." sapa Alana pada salah seorang pengunjung.
"Pagi, Mbak. Saya mau nanya dong." balas cowok yang Alana tau adalah anak SMA itu.
Alana masih setia dengan senyumnya. "Nanya apa?"
"Kenapa milih kerja di cafe? Mbak kan cantik, mending kerja di--"
Ucapan cowok itu terhenti saat Azril datang langsung menempeleng kepalanya.
"Mau gangguin karyawan gue!? Bolos lagi lo?" tanya Azril sambil mengusek puncak kepala cowok itu dengan kepalan tangannya.
Cowok itu mendengus sebal, lalu mencoba melepaskan diri. Azril yang kasihan langsung melepaskan anak bandel itu.
"Gue serius, Mbaknya mau nggak jadi pacar saya? Baru aja putus, nih." tutur cowok itu sambil menebar senyum keren.
Alana bergidik. Digombali berondong? Yang benar saja, apakah dia terlihat semuda itu!?
"Kalau mau istri gue, hadapin gue dulu." tutur sebuah suara berat dari belakang punggung bocah SMA itu.
Dengan gerakan slow motion dia membalikkan badan. Manik matanya membesar tatkala melihat sosok pria berperawakan besar dan gagah berdiri menjulang dihadapannya. Tubuhnya yang kecil bisa langsung remuk jika pria itu mendorong bahunya saja.
"Ampun, Mas. Saya cuma bercanda tadi." tutur bocah itu ketakutan.
Dean tertawa pelan. "Cowok harus mental baja, masa digertak dikit udah gemeteran gini."
Dean merangkul pundak bocah itu akrab sambil tersenyum lebar. Alana dan Azril hanya ikut tersenyum, memandang wajar dua orang itu. Mereka tidak tau saja kalau Dean membisikkan sesuatu yang membuat bulu kuduk bocah SMA itu meremang.
"Sekali lagi lo godain istri gue, gue pastikan lo pulang sambil ngesot."
To be continued..
Ancamannya ngeri Pak!
Gimana ya caranya Alana dan Bang Atha bisa bantu bayar utang Farhan?
Pantengin terus setiap partnya!
See you next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAL | Family Series| Lengkap✔
Humor"Serius nggak mau sewa pengasuh?" Dean bertanya entah berapa kali. Alana menyahut dari dalam kamar mandi. "Enggak, Mas Ganteng!" Beberapa saat Dean memasang wajah innocent. Sampai akhirnya pria itu senyam-senyum tidak jelas sambil menggaruk tengkuk...