EPILOG

5K 411 44
                                    

-Happy Reading-

Disebuah pusara tujuh orang berjongkok disekelilingnya sembari melafalkan doa didalam hati. Memberikan kiriman doa kepada jiwa yang pernah ada, jiwa yang pernah menjadi bagian keluarga dari mereka. Jiwa yang sekarang sudah berpulang.

Kinasih Verita Buana.

Orang yang sangat mereka sayang. Orang yang pernah tiga mengorbankan nyawanya sebanyak tiga kali untuk melahirkan buah hatinya ke dunia ini. Orang yang mendidik putra-putrinya berjalan, berbicara, dan menemani perjalanan hidup anaknya.

Seseorang yang bahkan nyawanya bukan apa-apa jika harus ditukar dengan kebahagiaan anaknya. Memberi tau pada dunia kalau dia hidup hanya untuk putra-putrinya.

"Mama, Athala mau minta restu menikah sama Veelan." tutur Athala lirih.

Cowok itu mengusap pusara ibunya. "Maaf Athala belum bisa bawa perempuan menghadap Mama. Sekarang Mama bisa lihat yang berdiri dibelakang Atha. Perempuan cantik yang sebentar lagi akan menjadi pendamping hidup Atha."

Air mata Athala menetes. "Ma.."

"Karena Mama udah nggak sakit lagi, Mama harus selalu senyum disana. Mama nggak perlu nangis memikirkan kami lagi, udah waktunya Mama bahagia." cowok itu mengecup pusara ibunya lembut.

"I love you forever and will never end, Mom" tutur Athala dengan suara bergetar karena menangis.

Cowok itu lalu berdiri, memberikan kesempatan pada yang lain untuk bisa mengobrol dengan Mamanya. Dia menjauh sejenak untuk bisa menenangkan diri. Sementara Alana berjongkok disamping pusara Rita, bersama dengan Dean.

"Mama. Alana minta maaf sering banget berkeluh kesah sama Mama dulu, pasti Mama capek, ya?" ujar Alana.

Dean mengusap punggung istrinya. "Dean juga minta maaf karena membuat malaikat kecil Mama menangis. Sekarang Dean akan berusaha membuat Alana selalu tersenyum,"

"Mama, Alana sempat berfikir hidup ini tidak berguna kalau tidak ada Mama. Tapi pemikiran itu hilang saat Mama mengirimkan Malaikat Penjaga untuk Alana." wanita itu menatap suaminya sendu.

"Seorang pria yang selalu memberikan semangatnya untuk Alana disaat Alana lelah, pria yang memberikan cahaya saat Alana terjebak didalam kegelapan. Pria yang rela mengorbankan hidupnya untuk keluarga kita." ucap Alana.

Dean menatap Alana kaget. "Kamu tau?"

"Erfendi cerita semuanya secara rinci." jawab Alana sambil tersenyum.

Alana meraih tangan Dean, menggenggamnya lembut dan penuh dengan kehangatan serta kasih sayang. Mengucapkan sebuah kalimat yang tulus dari dalam hatinya.

"Kita itu garis takdir yang awalnya Fana menjadi Nyata."

Dean diam termenung.

"Kamu adalah doaku yang telah menjadi kenyataan."

•••

Disebuah gedung dihadiri oleh banyak anak manusia. Mereka berdiri menatap haru kearah dua mempelai yang baru saja saling bertukar cincin. Termasuk Meyelsa yang sudah menangis karena terharu melihat adiknya akhirnya menikah.

"Pernikahan bukan main-main, jalani yang benar, Tha." nasihat Farhan pada putranya.

Athala yang sedang sungkem pada pria itu menganggukkan kepala. Matanya memanas saat mengingat semua perjuangan yang dia lalui untuk menuntunnya berada di titik ini.

"Maaf, Pa. Athala pernah jadi anak pembangkang." ucap cowok itu dengan suara bergetar.

Farhan tersenyum. "Kamu putra Papa satu-satunya, Tha. Kamu berhak mengambil keputusan untuk keluarga kita."

"Makasih udah membimbing Atha, Pa." ucap Athala tulus.

Pria itu mengelus pundak putranya. "Sudah menjadi kewajiban Papa."

"Sekarang gantian tugas kamu, membimbing anak dan istrimu nanti."

•••

Hidup tanpa rintangan itu sama saja mendapatkan nilai seratus tanpa mengerjakan. Tidak akan ada pengalaman dan usaha yang bisa kita petik. Namun saat diuji dengan rintangan yang lebih kuat, kita tidak tau cara melaluinya. Maka menangislah hari ini dan kau akan menjadi lebih kuat di hari esok.

Alana tidak mau berhenti ditempat dan menyesali segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya. Dulu saat masih muda dia pernah membaca motivasi di beranda instagramnya.

"Jika kamu tidak bisa terbang, maka berlarilah. Jika kamu tidak bisa berlari, maka berjalanlah. Jika kamu tidak bisa berjalan, maka merangkaklah. Tetapi apa pun yang kamu lakukan, kamu harus terus bergerak maju." - Martin Luther King Jr.

Sekarang dia punya orang yang mampu membantunya untuk bergerak maju, dia tidak perlu merangkak, tidak perlu berjalan tanpa arah. Dia baru sadar kalau seharusnya dia menoleh kesekitar, mengerti kalau dia tidak sendiri, ada orang yang akan menemaninya berlari.

"Satu.."
"Dua.."
"TIGAAA!"

"Happy Birthday, Adeeel!"

Sebuah terompet dibunyikan, membuat perempuan yang baru lulus dari Sekolah Menengah Atas itu terlonjak kaget. Melihat Mama, Papa, Om, Tante, dan Kakak saudaranya memasang wajah ceria. Sang Papa dan Mama datang menghampirinya dengan membawa kue.

"Happy birthday kesayangannya Mama dan Papa. Love of my life." tutur Dean, lalu mengecup puncak kepala Adel penuh sayang.

"Papa.." rengek Adel terharu.

Dean langsung menarik Adel ke pelukannya, juga tidak lupa menarik Alana yang sudah terlebih dulu menitipkan kuenya pada Athala.

"Selamat ulang tahun malaikat kecil Mama." Alana mencium pipi Adel lembut.

Adel menangis ditengah pelukan kedua orang tuanya. Hidupnya sudah sempurna, jika Adel diberi teko ajaib yang berisi jin dan bisa mengabulkan tiga permintaan. Harapan Adel pada dunia hanyalah satu...

Dia ingin kehangatan ini bertahan selamanya.

TAMAT

Selesai sudah DEAL | Family Series|
Semoga saja kalian masih terhibur dan mantengin cerita ini sampai ending😊
Loly mau mengucap terima kasih sebanyakk-banyaknya buat kalian semua❤
Juga yang selalu memberikan komentar kalian di setiap part😍

Jangan lupa follow akun ini biar tau kalau Loly upate cerita terbaru😶
Follow juga instagram Loly, ada di deskripsi akun ini yaa!
Kalau ada salah kata ataupun typo yang kebangetan dalam cerita ini, Loly minta maaf🙏🏻
Sampai jumpa di cerita Loly selanjutnyaa!

Ada yang minta spin off Adel kan?
Tunggu aja! Akan segera dipublish😉

SEE YOU NEXT STORY!

DEAL | Family Series| Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang