PART 13. Kalian Habis Nyopet Dimana!?

3.1K 416 22
                                    

Selamat pagi semua!
Ada yang udah nerima rapor?
Gimana tuh nilainya😶
Kita doakan teman-teman kita yang sedang terkena bencana gunung meletus dan gempa bumi, semoga lekas pulih. Aamiin.

-Happy Reading-

"MAS DEAAAN!"

Dean yang mendengar teriakan istrinya langsung berlari menghampiri dengan Adel yang berada di gendongannya. Pria itu menatap Alana bingung. Bahkan Adel hampir tersedak karena Dean berlari saat bocah itu sedang minum.

"Apa!? Ada apa!?" pekik Dean.

Alana menunjuk pria yang berdiri dihadapan mereka. Cowok itu terkejut bukan main dan langsung menarik Alana ke belakang punggungnya. Mengamankan wanita itu, dan memberikan Adel pada Alana. Memasang kuda-kuda kalau pria itu melawan.

"Bapak siapa?" tanya Dean.

"Saya--"

"Jangan mencoba macam-macam ya, Pak!" potong Dean.

"Mas, saya--"

"Saya tidak pernah membuat masalah sama bapak!"

Pria itu mengusap wajahnya frustasi. "Biarin saya ngomong dulu, Mas!" geramnya.

Dean masing memasang tampang was-was. Sementara Alana nampak ketakutan dibelakang cowok itu.

"Yaudah ngomong!" bentak Dean.

"Saya mau nganterin ayam potong, ibu Alana yang pesen ayam. Udah bolak-balik kesini, saya bunyiin bel rumah nggak ada yang nyahut! Udah gitu malah dibentak-bentak begini! Kerjaan saya itu susah, Mas! Jangan ditambah rumit!" pria itu berujar menggebu-gebu.

Dean melongo ditempat. Sementara Alana mematung, dia lupa sudah memesan ayam pada bapak ini tadi pagi. Mungkin bapak ini datang saat mereka masih di rumah sakit.

"Al." Dean memanggil Alana dengan nada gemas setengah kesal.

Wanita itu nyengir. "Aku lupa, Mas."

"Lagian dari kemarin pada horror banget datengnya." dumel Alana.

Kemarin ada yang datang membawa gergaji, kali ini membawa pisau yang dipenuhi darah. Siapa yang tidak takut?

"Yaudah, Pak. Makasih, semuanya jadi berapa?" Dean memilih menyudahi drama ini.

"Dua ratus ribu, Mas. Sekalian ongkos ban motor saya meletus gara-gara bolak-balik ke rumah, Mas." tutur pria itu.

Dean menggaruk tengkuk merasa tak enak. "Ini, Pak. Maaf udah ngerepotin."

•••

"Kemampuan makhluk hidup menyesuaikan dili dengan lingkungan itu apa, Om?"

Bocah yang baru saja masuk SD itu bertanya dengan mata mengerjap polos. Athala menoleh kearah keponakannya yang sudah berusia tujuh tahun namun masih cadel itu. Reo sudah mendapatkan pekerjaan rumah di minggu pertama masuk sekolah.

"Gampang itu." ucapnya.

"Apa, Om?" tanya Reo.

"Jawabannya silaturahmi."

Meyelsa langsung menoyor kepala adiknya geram. "Jangan nularin virus ogeb lo ke anak gue."

Athala nyengir. Mereka sedang berada di rumah Alana dalam rangka temu kangen, sementara Farhan sedang pergi ke Jogja untuk membicarakan sesuatu dengan Oma mereka. Katanya.

"Mas Fatih kemana?" tanya Athala.

Dia baru saja pulang dari rumah sakit, langsung menuju ke rumah Alana karena dikabari Meyelsa kalau Farhan ke Jogja.

"Pergi sama Dean beli karpet." jawab Meyelsa.

"Alana?"

"Masak ayam."

Athala manggut-manggut mengerti. Dia menghampiri keponakannya, memberikan kecupan di kedua pipi Reo.

"Belajar yang rajin, biar cita-citanya tercapai." tutur Athala.

Reo mengangguk. "Tapi, Om. Kemalin ada yang bilang sayang sama Yeo." tutur bocah itu lugu.

Athala tertawa pelan. "Terus Reo gimana?"

Jawaban dari bocah itu membuat Athala dan Meyelsa langsung tertawa keras ditempat.

"Yeo layi."

(Leo lari.)

•••

"Kok bisa beli karpet pulangnya bonyok semua!?"

Meyelsa mengomel saat Dean dan Fatih baru pulang sehabis membeli karpet. Namun dua orang itu pulang dengan kejutan luka lebam diwajahnya. Seperti orang habis berkelahi parah. Apalagi ada luka sayatan di lengan kanan Dean.

"Tadi ada cewek digangguin gerombolan anak-anak badung. Kita bantuin." jelas Fatih.

Membuat Meyelsa memijit pelipisnya pelan. Dia memanggil Alana yang masih memasak didapur. Alana yang mendengar suara menggelegar Meyelsa langsung datang menghampiri.

"ASTAGFIRULLAH MAS! HABIS NGAPAIN KAMU!?"

Mereka kompak menutup telinga saat Alana berteriak keras. Wanita itu segera menghampiri Dean dengan mulut membulat. Meringis ngeri saat melihat luka sayatan di lengan kanan cowok itu.

"Jujur sama aku!" Alana berujar serius. "Kalian habis nyopet dimana!?"

Meyelsa dan Athala menepuk jidat, sementara Fatih dan Dean melotot mendengar asumsi Alana yang tidak masuk akal itu. Athala memilih menengahi karena luka dua orang itu harus segera diobati.

"Dean sama Mas Fatih urusan gue, kalian berdua masak ayam sana!"

Meyelsa dan Alana mendelik. Kemudian berujar bersamaan dengan nada membentak.

"LO AJA YANG MASAK AYAM!"

To be continued..

Gimana-gimana?
Bapaknya tukang ayam ternyata🤣
Spam vomen dan follow akun Loly yuuk!
Sampai jumpa di part selanjutnya!

DEAL | Family Series| Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang