38.Udahan

3.3K 497 116
                                    


Sepanjang perjalanan kekantor, Taehyun cengengesan sendiri dibalik kaca helm-nya.

Jangan ditahan...

Taehyun menggigit bibir bawahnya sendiri menahan diri untuk tidak berteriak ditengah jalan karena salah tingkah akibat perkataan lugu istri cantiknya.

Bukankah dengan berkata begitu artinya Beomgyu memperbolehkan saja jika Taehyun melakukan yang iya-iya padanya kapanpun Taehyun mau.

Kurang bahagia apa hidup Taehyun coba?

Dengan senyum yang masih mengambang, Taehyun memarkirkan motornya diparkiran kantor. Karena basemen hanya untuk mobil, Taehyun hanya perlu meletakkan motor Scoopy miliknya diparkiran depan kantor saja.

Taehyun melepas helmnya sebelum turun dari motor matic tersebut. Pemuda itu membenarkan penampilannya sedikit sebelum akhirnya berjalan masuk kedalam kantor.

Awalnya Taehyun masih sibuk menahan senyum karena memikirkan Beomgyu. Namun beberapa saat kemudian dia jadi keheranan sendiri melihat orang-orang kantor menunduk dengan sopan seraya menyapanya yang mana hal itu bukan hal biasa.

Kemarin-kemarin tidak ada yang menyapa Taehyun. Paling cuma yang kenal aja, itupun cuma say hay aja. Gak sampai membungkuk hormat begitu.

"Pagi, Pak Taehyun..."

Dan lagi, mereka memanggil Taehyun dengan sebutan Pak? Darimana mereka tau Nama Taehyun juga?

Taehyun cuma bisa mengangguk kaku lalu menggidikkan bahunya sambil berjalan cepat keruangan staff GA.

Ruangan yang biasanya ramai seketika hening saat Taehyun masuk. Bahkan salah satu pegawai kantor yang awalnya duduk diatas meja segera turun dengan kelabakan saat mendengar temannya menyapa Taehyun.

"Kenapa jadi hening?" Tanya Taehyun sambil berjalan santai ke mejanya untuk meletakkan tas.

Tidak ada yang menjawab. Taehyun makin bingung. Ia kemudian melirik Sunghoon yang tiba-tiba jadi duduk kaku dikursinya.

"Hoon." Panggil Taehyun saat dirinya sudah ada didepan meja Sunghoon.

"Eh? I-iya Pak?"

Taehyun berdecak. Ini kenapa temannya jadi manggil dia Pak juga?

"Kok manggil Pak, aku gak setua itu kali."

"M-maaf Pak, tapi gak sopan kalau saya manggil pake nama aja." Jawab Sunghoon.

"Biasanya juga pake nama. Aneh banget orang-orang hari ini. Tadi sepanjang jalan biasanya pada acuh tiba-tiba nyapa aku semua. Pada manggil pake Pak lagi. Kamu juga ikutan manggil aku pake Pak."

Taehyun bingung sendiri. Tidak sadar kalau perkataannya barusan membuat karyawan lain jadi makin deg-degan karena takut punya salah sama Taehyun.

"S-soalnya kita semua udah tau kalau Bapak calon CEO di perusahaan ini. Masa manggil nama, ya gak sopan." Jawab Sunghoon membuat Taehyun terbelalak kaget.

"H-hah? Calon CEO?"

Taehyun membeo sesaat. Kok ini pada tau kalau Taehyun calon CEO-nya? Taehyun ketinggalan apa?

"Iya Pak Taehyun, kan kemarin istri Bapak keserempet dan beberapa karyawan dengar Pak Jeno nyebut istri Bapak itu adiknya. Jadi kita udah tau kalau Pak Taehyun menantu keluarga Jung, yang punya perusahaan ini." Ucap Arin menjelaskan dengan suara sopan. Berbeda sekali dengan suaranya pas berantem sama Riki dikantin.

Taehyun menghela nafas. Jadi itu alasannya kenapa orang-orang jadi pada sopan sama dia. Takut dipecat atau dilaporin gitu maksudnya?

"Ya Allah, kukira ada apaan. Gitu doang. Santai aja kali sama aku doang." Ucap Taehyun dengan nada setengah kesal.

HALAL - Taegyu ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang