Ini book kalo adegan angst rame, suka di angst-in ya lu pada 🌝
🐿️🐻
Taehyun memasukkan ponselnya kedalam saku celana. Dia barusan nelfon Jay minta tolong handle kerjaan dulu sementara dia di Bogor. Gak mungkin kan Jay ninggalin Beomgyu sama Yeonjun cuma berdua disana.
Apalagi istri dan tetangganya itu sama-sama lagi hamil. Mana emosi Yeonjun yang masih tidak stabil pula. Jadi Taehyun terpaksa tidak kekantor dulu.
Untungnya mertuanya selaku Owner perusahaan sangat pengertian. Apalagi ini menyangkut Beomgyu juga jadi pasti Jaehyun tidak keberatan jika Taehyun minta cuti dulu.
Ngomong-ngomong Taehyun, Beomgyu dan Yeonjun baru selesai sarapan. Yeonjun mau ke tempat kemarin lagi, Beomgyu langsung minta Taehyun antar mereka dan sebagai suami yang baik Taehyun mana tega menolak kalau Beomgyu yang minta.
"Itu tim SAR bawa apa banyak banget?" Tanya Beomgyu ketika melihat para tim SAR memasukkan satu persatu kantung berwarna oren kedalam ambulans.
"Itu... bukannya kantung mayat?" Gumam Taehyun yang masih bisa didengar jelas oleh Beomgyu dan Yeonjun.
Yeonjun tentu tidak bisa berpikir positif lagi. Perempuan itu langsung bergegas menghampiri ambulans membuat Taehyun harus ikut lari agar bisa menahan perempuan itu.
"I-itu... yang didalam kantung mayat..."
Yeonjun menggantung kalimatnya menatap satu persatu kantung yang dimasukan kedalam ambulans.
"Ibu minggir dulu, tolong jangan mengganggu pekerjaan kami."
"Pak maaf, itu mayat orang kenapa banyak banget?" Tanya Beomgyu yang akhirnya sampai setelah berjalan pelan menghampiri suami dan tetangganya.
"Ini mayat dari awak kapal selam Triasakti 62. Tadi malam kapalnya meledak didalam air dan sekarang kami sedang mengumpulkan puing-puing kapal dan potongan tubuh dari para pejuang yang gugur."
Mata Taehyun langsung terbelalak. Hatinya ikut terasa sakit mendengar hal itu padahal dirinya tidak punya keluarga yang menjadi awak kapal tersebut.
Tapi Soobin, tetangga yang setiap malam sabtu jadi teman rondanya ada disana. Tidak terbayang bagaimana hancurnya perasaan Yeonjun sekarang.
Perempuan itu sampai mematung ditempat. Tidak berteriak atau menangis lagi melainkan menatap nanar lautan dengan tatapan kosong.
"Tae..."
Taehyun menoleh kearah Beomgyu. Istrinya itu sudah menangis dengan suara bergetar memanggil namanya. Taehyun langsung memeluk istrinya yang ikut shock mendengar perkataan tim SAR tadi.
Sementara Yeonjun sama sekali tidak bergerak ditempatnya. Dunia perempuan itu seolah runtuh. Bahkan untuk menangis saja Yeonjun tidak sanggup.
🐿️🐻
"Ayen... masih ngambek sama Teh Yeonjun?"
Ayen yang sedang duduk disofa menonton TV besar dirumahnya itu menoleh kearah Sunoo yang duduk disebelahnya.
Istri Hyunjin itu tidak menjawab. Ia hanya mengerucutkan bibirnya ketika mendengar Sunoo menyebut nama tetangga yang sudah ia anggap seperti saudara itu.
"Udahan dong ngambeknya, kan kita bestie. Teh Yeonjun pasti gak sengaja bentak kamu. Dia pasti kayak gitu karena khawatir banget sama suaminya makanya emosinya gak terkontrol."
Ayen masih diam memeluk bantal sofanya. Dia sebenarnya merasa dirinya memang agak kekanak-kanakan juga kemarin. Tapi Ayen masih malu kalau harus berbaikan dan minta maaf sekarang. Lagipula egonya masih merasa jika dirinya tidak salah karena merajuk.
"Tapi kan gak harus bentak juga. Teh Yeonjunnya yang bentak aku, aku gak mau minta maaf duluan..." cicit Ayen.
"Iya sih Teh Yeonjun salah udah ngebentak kamu, tapi kan minta maaf duluan bukan berarti kamu yang salah diluan juga. Ayolah, masa kamu mau biarin pertemanan antar tetangga ini rusak gitu aja sih?"
Sunoo terus membujuk Ayen agar bisa mengalah sedikit. Bukannya dia membela Yeonjun, tapi kondisi Yeonjun sekarang membuat mereka harusnya lebih pengertian.
"Yaudah aku minta maaf nanti, tapi nanti aja pas Teh Yeonjun udah pulang dari Bogor sama Beomgyu." Kata Ayen final membuat Sunoo bisa bernafas sedikit lebih lega.
"Bener ya?"
"Iyaaa...."
Selamat pagi pemirsa berjumpa lagi dengan saya Karina Nasutin dan saya Leo Januardi di Berita Pagi.
Ya pemirsa, Berita Pagi hari ini dibuka dengan kabar dari kapal selam Triasakti 62 yang hilang kontak sejak pukul 10.25 kemarin.
"Sunoo, ini berita yang ada suaminya Teh Yeonjun itu kan? Aku lupa nama kapalnya kemarin." Tanya Ayen sambil menunjuk televisinya.
"Ih iya itu, Beomgyu kemarin ngechat nama kapalnya itu. Gedein volumenya coba Yen."
Ayen langsung meraih remot tv nya dan membesarkan volume suara tv tersebut. Meskipun masih kesal dengan Yeonjun, Ayen masih perduli sekali dengan tetangganya itu.
Kapal selam yang mengangkut 200 personiel TNI-AL ini dikabarkan meledak dibawah laut tadi malam hingga sempat menyebabkan air laut sempat pasang.
"Innalilahi wa innailaihi rojiun, meledak? Terus gimana suaminya Teteh..." Sunoo menggigiti kukunya. Jantungnya serasa hampir jatuh mendengar kabar itu begitu pula dengan Ayen yang matanya sudah berkaca-kaca.
"Ya Allah, ini beneran Bang Soobin ada disitu? Terus Teh Yeonjun gimana?" Gumam Ayen yang sudah mau menangis mengkhawatirkan Yeonjun.
Para tim SAR gabungan dan prajurit TNI lain kini sedang melakukan pencarian puing-puing kapal dan mayat-mayat dari para awak kapal yang gugur.
Kita sudah bersama dengan rekan kami Yorch Imanuel yang kini tengah berada dipantai Bogor. Yorch, bisa beritahu kami kondisi disana?
Ya Karina dan Leo, saat ini di saya tengah berada dipantai laut Bogor dan bisa kita lihat dibelakang saya para tim SAR dan TNI gabungan sejak tadi sibuk mencari korban dan puing-puing kapal selam Trisakti 62 yang meledak didasar laut tadi malam. Banyak sekali keluarga korban yang datang meskipun mereka masih belum diperbolehkan untuk melihat mayat-mayat yang ditemukan.
Yorch, apakah ada angka pasti dari para awak kapal yang sudah ditemukan? Dan apakah ada kemungkinan masih ada yang selamat?
Diperkirakan sudah ada sekitar 22 mayat dari awak kapal yang ditemukan belum terhitung dengan beberapa potongan tubuh yang belum bisa dikenali. Untuk saat ini belum ada yang bisa memastikan apakah ada yang selamat atau tidak dan sejauh ini para awak kapal yang telah ditemukan semuanya dalam keadaan gugur atau tidak bernyawa.
Sunoo dan Ayen yang menonton berita itu seketika menangis memikirkan nasib Yeonjun yang pasti sangat hancur sekali disana saat tau kabar ini.
Yeonjun baru saja tau dirinya hamil, tapi belum juga dia memberitau suaminya jika dirinya tengah berbadan dua, dirinya malah harus mendapat kabar duka seperti ini.
"Sunoo... Aku mau ke Bogor juga temuin Teteh kasihan..." Ucap Ayen yang tadinya masih kesal dengan Yeonjun sekarang justru khawatir setengah mati pada tetangganya itu.
"Aku juga khawatir sama Teteh, tapi sebaiknya kita tunggu disini aja ya? Takutnya nanti kita bukannya nenangin Teh Yeonjun, kita malah bikin dia makin sedih karena gak bisa nahan tangis juga."
Ayen terisak pilu begitu pula dengan Sunoo. Keduanya berpelukan dan memutuskan untuk tetap dirumah mereka daripada membuat keadaan semakin runyam.
12 Maret 2022

KAMU SEDANG MEMBACA
HALAL - Taegyu ✔ [SUDAH TERBIT]
Hayran Kurgu[Chapter Masih Lengkap] Apa jadinya jika gadis sepolos dan selugu Beomgyu Shafira Jung dijodohkan dengan Taehyun Rafka Bilal si lelaki lulusan pesantren yang pemalu? #1 in Txt 03-12-2021 #1 in Moana 23-09-2021 #1 in Tomorrowbytogether 12-12-2021 #1...