61.Senang Tapi Sedih

2.2K 409 59
                                    

Ada yg mau mutualan WA juga di book ini? Khusus yg Taegyuist + Beomtaeist ya soalnya SW gue campur bahkan Yeongyu juga sering, chat di dm aja 🤣

🐻🐿️

"Gimana Bu Bidan?"

"Kondisinya sudah stabil dan sebentar lagi akan sadar. Usahakan jangan dibiarkan stress dan kelelahan karena kandungannya masih sangat muda."

Beomgyu, Ayen sama Sunoo langsung cengo. Ketiga perempuan itu ngelirik Yeonjun yang berbaring tak sadarkan diri diatas kasur puskesmas. Ketiganya ngeliatin Bu Bidan lagi setelah ngelirik Yeonjun.

"Kandungan?" Tanya Sunoo mengheran.

"Iya, Nyonya Yeonjun sedang mengandung. Usia kandungannya baru sekitar dua minggu dan sedikit lemah. Tapi jangan khawatir, saya akan tuliskan resep obat dan vitaminnya."

Bidan itupun berjalan kekursinya sendiri untuk menulis resep. Sementara tiga tetangga Yeonjun itu saling menatap sebelum akhirnya tersenyum lebar karena kabar gembira ini.

"Alhamdulillah Teh Yeonjun isi juga, seru banget kita hamil masal gini." Ucap Beomgyu sambil ngelus perutnya sendiri.

Udah kek demo aja massal-massal begini.

"Iya ih, lucu banget kita hamil barengan." Jawab Ayen dengan senyum lebar.

"Yeh aku ketinggalan sendiri." Kata Sunoo dengan bibir mengerucut. Meskipun dia udah pernah hamil, tapi Sunoo kan mau hamil barengan juga sama yang lain. Kayaknya habis dari sini Sunoo harus ngajak Jay jubjub sampe pagi tanpa pengaman biar jadi debay lagi.

Ngomong-ngomong mereka lagi di puskesmas dekat kompleks Janda Bolong. Mereka bertiga yang bawa Teh Yeonjun kepuskesmas diantar supir Ayen. Takut Teh Yeonjun kenapa-napa katanya.

"Kamu udah pernah hamil." Kata Ayen.

"Ya pengen lagi." Jawab Sunoo santuy sambil nyeret kursi plastik buat didudukin.

"Eh tapi usia kandungan Teh Yeonjun kan kata Bu Bidan baru dua mingguan kan?" Tanya Beomgyu sambil nunjuk dagunya sendiri buat mikir.

"Iya, kenapa?" Tanya Sunoo.

"Dua minggu lalu kan kita ke puncak, berarti pas dipuncak gak sih Teteh sama suaminya bikin debay?" Tanya Beomgyu dengan wajah polos, berbanding terbalik dengan mulut nackalnya.

"Wahh Beomgyu kamu udah dewasa sekarang! Ihh pinter..." Ayen sama Sunoo ketawa sambil nepuk-nepuk kepala Beomgyu kek majikan nepuk kepala guguknya.

Gaada akhlak emang laki aing disamain sama guguk. Tapi dikorea guguk tu gemes sih jadi gaoaoa 👍

Saat ketiga tetangga itu asik berghibah ria, Yeonjun mulai membuka matanya menyesuaikan dengan cahaya lampu puskesmas.

Perempuan itu melirik kesamping kanan mendapati tiga tetangganya yang sibuk bicara serta Bidan yang menulis sesuatu disudut ruangan.

Perempuan itu kemudian melirik kekiri dan hanya mendapati dinding yang bertempel kalender dengan gambar. Seketika airmatanya menetes diiringi dengan isak tangis yang membuat atensi tetangganya jadi beralih kearahnya.

"Loh loh... Teh Yeonjun kenapa?" Tanya Ayen yang langsung memegangi lengan Yeonjun.

"Ada yang sakit? Aduh, Bu Bidan ini Teh Yeonjun kenapa?" Sunoo langsung manggil bu Bidan karena takut Yeonjun kenapa-napa.

Bidan yang tadinya nulis resep langsung mendekat kebrangkar Yeonjun bertanya dan memeriksa apakah ada keluhan dari Yeonjun yang mungkin belum ketemu pas diperiksa tadi.

Tapi Yeonjun cuma menggeleng dan makin menangis membuat orang-orang disana bingung sampai Bu Bidannya garuk-garuk kepala sendiri.

"A'a..." Gumam Yeonjun disela tangisannya membuat tiga tetangganya jadi teringat tentang berita di TV yang mereka lihat tadi.

HALAL - Taegyu ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang