67.Masalah Pribadi

2.2K 378 37
                                    

Bisa bisnaya gue salah, yg bener Pak Hoshi bukan Yoshi 😭🙏 Hoshi SVT bukan Yoshi Trejo 😭

🐿️🐻

Rapat berjalan dengan mulus. Taehyun mempresentasikan beberapa hal yang berkaitan dengan kerja sama antar dua perusahaan dengan lancar. Jaehyun dan Jeno tersenyum bangga karena Taehyun sepertinya sudah sangat siap memimpin kantor utama sendiri.

Tinggal menunggu Jeno dan Sungchan menikah, maka Jaehyun juga akan langsung melepas kantor utama pada Taehyun. Mungkin terdengar masih lumayan lama, tapi tidak masalah. Justru bagus kalau Taehyun sudah bisa diandalkan begini.

Kini rapat telah usai. Jaehyun selaku Owner sekaligus CEO utama hanya perlu menandatangani surat perjanjian kerja sebelum kolaborasi produk mereka dilaksanakan.

"Permisi Pak, saya izin kembali ke ruangan lebih dulu." Pamit Jay sopan pada Taehyun yang tengah berbincang dengan Jaehyun dan Jeno.

Ya, kalau mereka berdua ada diantara para petinggi Jay tetap berbicara formal pada Taehyun. Tapi jika hanya berdua atau bersama karyawan lain Taehyun menyuruhnya bicara santai saja.

"Tunggu, tadi presentasi saya udah direkam kan?"

"Udah kok."

"Oke kalau gitu, kamu boleh balik keruangan kamu." Jawab Taehyun yang dibalas kata terimakasih oleh Jay.

Baru saja Jay berbalik berniat kabur, suara dari Owner perusahaan sebelah memaksa Jay harus menghentikan langkahnya. Tak hanya Jay yang terpaksa menatap Pak Hoshi, tapi Taehyun, Jeno dan Jaehyun yang ada disana juga melihat.

"Sekertaris Jay."

Jay terlihat menghela nafas. Namun atas dasar kesopanan dirinya terpaksa berbalik menatap Pak Hoshi dengan senyum formal.

"Ya, Pak?"

Pak Hoshi mendekat kearah Jay dan berdiri tegap dihadapan pemuda itu. Sementara dibelakang Pak Hoshi sudah ada CEO perempuan yang terlihat menarik-narik jas Pak Hoshi.

"Lama tidak bertemu, gimana kabar kamu setelah diusir Papa kamu?" Tanya Pak Hoshi dengan senyum sarkas.

Taehyun yang mendengar hal itu langsung terbelalak. Taehyun teringat Beomgyu pernah bilang kalau Jay itu anak orang kaya dan minggat dari rumah demi Sunoo. Tapi Taehyun tidak menyangka Owner perusahaan sebelah ada hubungannya dengan Jay.

"Maaf Pak Hoshi, sepertinya kita tidak harus membicarakan masalah pribadi sekarang. Dan saya rasa urusan pribadi kita juga sudah selesai."

"Jangan formal-formal begitu. Meskipun batal tapi kamu kan pernah hampir jadi menantu saya, jadi santai aja."

"Dad, udah..." CEO perempuan yang dari tadi menarik kecil tuxedo Pak Hoshi itu berbisik pada Ayahnya yang masih belum puas.

"Saya dengar Papa kamu sakit-sakitan sekarang. Harusnya kan kamu ya yang nerusin perusahaannya karena kamu anak satu-satunya. Tapi kamu malah lebih milih jadi kurir. Sekarang udah mendingan jadi sekertaris tapi tetap aja kerja diperusahaan orang gajinya pasti jauh dibawah penghasilan CEO. Coba aja dulu kamu jadi nikah sama anak saya dan gak kabur sama perempuan miskin itu, pasti sekarang perusahaan saya dan Papa kamu bisa berkembang jadi perusahaan yang lebih besar. Kamu juga pasti hidup enak sekarang."

"Jangan bawa-bawa istri saya."

Dari tempatnya, Taehyun bisa melihat Jay mengepalkan tangan menahan amarah. Taehyun seolah mengerti perasaan Jay yang mendengar istrinya direndahkan begitu, Taehyun ikut memicingkan matanya tak suka.

Bahkan Jaehyun dan Jeno sebagai orang yang sangat menghormati wanita ikut merasa marah dengan perkataan Pak Hoshi. Jeno sampai menyuruh bubar orang-orang yang tadinya menontoni Jay dan Pak Hoshi.

"Loh kenapa memangnya kalau saya bawa istri kamu buat dibahas? Bener dong ucapan saya? Tapi ya Jay, karena saya masih baik dengan kamu dan masih sangat sayang dengan kesempatan menyatukan dua perusahaan keluarga kita. Saya gak keberatan kalau kamu ceraikan istrimu itu sekarang terus nikah sama Jungwon. Toh kamu masih muda, gak masalah anak saya nikah sama kamu meskipun duda-"

"Dad stop, Daddy keterlaluan!"

CEO perempuan itu menyentak lengan Pak Hoshi. Taehyun ingin memisahkan mereka agar tidak semakin ribut tapi Jaehyun menggelengkan kepala memberi kode agar Taehyun tidak ikut campur masalah mereka.

"Biarin aja Hyun."

"Tapi Dad, kasihan Jay-"

"Kita lihat sifat orang yang mau bekerjasama dengan kita bagaimana." Ucap Jaehyun lagi membuat Taehyun akhirnya mengerti.

"Bukannya Jungwon jauh lebih baik daripada perempuan itu? Selain itu kamu juga tidak perlu susah-susah nyari uang sampai kerja keras. Bisnis kita pasti sukses kalau perusahaan kita bergabung jadi satu karena pernikahan kalian. Atau kalau perlu, Jungwon bisa jadi istri kedua kamu."

"Pak Hoshi yang terhormat. Anda tidak berhak merendahkan istri saya karena saya tau mana yang terbaik untuk diri saya sendiri. Dan apa anda tidak merasa kasihan dengan Jungwon yang juga punya pilihannya sendiri? Dia ini putri anda, kenapa anda bisa tega berkata begitu?" Jay melirik CEO perempuan yang tengah menahan tangis karena perkataan Ayahnya.

Iya, CEO perempuan itulah orang bernama Jungwon yang dimaksud. Anak dari Pak Hoshi, orang yang dulu dijodohkan setengah mati dengan Jay.

"Justru karena dia anak saya makanya dia harus mengikuti apa yang saya mau. Lagipula ini untuk kebaikan semua orang termasuk kalian sendiri kan?"

"Daddy keterlaluan, Daddy bikin malu aku tau gak?"

Jungwon akhirnya menangis. Perempuan itu kabur begitu saja tanpa berpamitan. Pak Hoshi nampak berdecak kesal karena anaknya malah pergi. Sementara Taehyun dengan mertua dan Iparnya langsung mendekat ke arah Pak Hoshi.

"Jay, kamu keruangan kamu sekarang ya?" Titah Taehyun.

"Tunggu Pak Taehyun, apa saya bisa bicara lebih lama lagi dengan sekertaris anda?" Tanya Pak Hoshi dengan senyum formal.

"Maaf Pak Hoshi, sebagai sekertaris saya tugas Jay itu membantu pekerjaan saya. Bukan untuk membuang waktu mendengarkan tentang hal pribadi anda dan dia dikantor." Jawab Taehyun dengan senyum formal pula yang membuat wajah Pak Hoshi jadi masam.

Jay merasa bersyukur karena Taehyun. Hampir saja ia kelepasan memukul Pak Hoshi karena marah istrinya direndahkan begitu. Jadi daripada pukulannya benar-benar kelepasan, Jay langsung pamit dan berjalan keruangannya untuk menelfon istrinya yang sangat ingin ia peluk sekarang.

"Haish anak itu. Padahal dia hanya perlu menikah dengan anak saya tapi malah lebih memilih menikahi orang miskin dan hidup miskin juga." Gumam Pak Hoshi sambil menatap kepergian Jay.

"Oh ya Pak Jaehyun? Jadi bagaimana pendapat anda tentang rapat dan presentasi dari perusahaan kami? Sangat menguntungkan bukan kerja sama kita?"

"Ah itu, saya akui penawaran tentabg kolaborasi kita sangat menarik. Apalagi ide menantu saya juga sangat bagus tadi saat presentasi." Kata Jaehyun sambil menepuk bahu Taehyun.

"Tapi sepertinya saya harus memikirkan ulang rencana kolaborasi ini sebelum saya menandatangani kontrak." Kata Jaehyun membuat Pak Hoshi yang sudah optimis kerja sama mereka lancar jadi tersentak.

"Kenapa Pak Jaehyun? Apa yang membuat anda ragu? Padahal perkiraan keuntungan perusahaan kita sangat besar sekali."

Jaehyun tersenyum tampan lalu menatap Pak Hoshi yang terlihat kebingungan.

"Yah... Saya tidak suka partner bisnis yang egois. Kebahagiaan putri anda saja anda korbankan demi keuntungan sendiri. Apalagi perusahaan saya ini."

"Tapi Pak Jaehyun-"

"Terimakasih atas tawaran kerja samanya yang sangat menarik. Tapi maaf, kami menolak untuk berkolaborasi dengan perusahaan anda." Ucap Jeno final sebelum akhirnya Jeno, Taehyun dan Jaehyun pergi meninggalkan Pak Hoshi yang langsung mengumpat karena rencananya gagal.

22 Maret 2022

HALAL - Taegyu ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang