Yuipon lagi duduk di bangku taman kampus, tapi di bagian belakang yg gak rame-rame amat, taulah anak ini introvet pasti mencari tempat-tempat yang sepi, tapi gak berduaan juga entar menimbulkan fitnah. Sebenarnya sih ini tuh lagi nungguin Risa, dah sekitar 15 menit semenjak chat, Risa beluman datang buat jemput juga.
"YUIII..." dari kejauhan bisa kedenger teriakan pinguin yang datang lari-lari. Pas dah nyampe auto meluk-meluk itu pinguin.
"Eh Mii.... Sama siapa?! belum pulang?!" Yui nyari-nyari anak titan yang biasanya sama bocah mungil satu ini.
"Belum... habu masih kuliah, jadi nunggu bentar!" Mii merengut, lucu banget deh, bibirnya manyun manyun gitu, kayak anak kecil gak dikasih teh sisri.
"Yodah duduk disini, biar gak capek!" Yui ngelepasin pelukannya, nyuruh Miichan duduk disampingnya. Dua-duanya saling ngobrol sampe sekitar 15 menit kemudian ada perempuan berambut pendek yang nyentuh bahu Miichan.
"Hey!"
"Habuuuu" pinguin kecil langsung datang ke arah pacarnya.
Cup
"Maaf ya nunggu lama!"
"Hem.. gakpapa kok!" gitu katanya sambil ngemeluk tangan Habu.
"Ck.."
"Eh ada Yuipon, belum pulang?!"
"Belum"
"Kita nungguin Yuipon dulu ya?!" pinta Miichan yang dihadiahi anggukan plus elusan kepala dari Habu. Yuipon? Ya jijiklah natep duo bucin. Belum aja tuh dia tau artinya cinta, kalau dah tau mah hem~
.
.
.
.
.
.
"Cuk wey! Belum selese ini PS nya njir!" Manaka misuh-misuh begitu liat Akanen bangkit mau pergi.
"Bilang aja kalahan lu mah, makanya mau kabur!" Kumi juga ikut-ikutan teriak karena gak terima. Dia lagi menang-menangnya ini tapi ditinggal setengah jalan.
"Berisik lu pade! Mau ngejemput anak pungut dulu! Dah jamnya pulang ini!"
"Anak pungut?! Kira?!"
"Iya. Hish banyak tanya bener dah, gua mau pergi, kasihan nunggu dia nanti"
"Haish tailah, ketang banget!"
"Ngomong kasar sekali lagi, gua lakban lu berdua!"
"Gua aduin Yuukaa lu manggil Kira anak pungut!" Manaka ngancem buat Akanen auto kicep.
"Dah cuk, main GTA ae, kita tembakin tuh cewek-cewek yang bahenolnya kayak Akanen!" interupsi Kumi.
Akanen?Diem doang...
Ya diem doang 5 detik sebelum 'numbuk' pipinya Kumi.
setelah melihat kumi dengan tampang demikian, akhirnya dia bisa pergi dengan elegan.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beda cerita sama sirkelan bocah satu ini.
Rei lagi duduk bertiga, kepisah sih kursinya, tapi sama-sama satu meja panjang. Dia duduk ditengah, dikirinya ada neraka (Kira) dan kanannya ada surga (Rena). Ibaratnya tuh dia kayak tembok gede yang misahin biar si neraka satu ini biar g ganggu surga miliknya.
"Yang~.." Rena narik-narik tangan Rei.
"Hm?"
"Ini gimana?!"
"Hem.. masih salah nomor 3, kerjain lagi. Ini cara kamu kepanjangan sih sebenernya, bisa dibuat lebih sederhana kayak gini!" Rei abis itu ngadep Rena ngajarin dia buat persiapan ujian.
...
5 menit Rei ngajarin Rena, dia balik lagi madep Kira yang lagi maenin rubik karena dah kelar ngerjain tugas.
"Hihana?!"
"Hah?!"
"Hu haya hihana?!"
"Hah?!"
"Ih yang.. Kira itu nanya gimana katanya..." Rena mencoba jelasin bahasa Kira ke Rei.
"Ohh... lagian buang dulu tuh permen, gak ngerti!"
Ceglukkk
Bukan dibuang, tapi permennya malah ditelen sama Kira.
"Bwuhuk uKKHHhhuk uhuk!" Kira batuk gegara abis nelen. Rei auto berdiri bantu mukul-mukul leher Kira biar permennya keluar.
"Si goblok! Permennya dibuang dodol, malah ditelen!" Marino yang baru datang sama Hikarin langsung ngesyukurin kelakuan Kira.
"BWUHWUHUK UHUKKK UHUKKK" Kira maksain batuk, mukanya dah merah banget gegara permen ini nyangkut di tenggorokan. Takut mati karena kesedek dianya.
"BWUhukk!" dipaksanya lagi.
"BWUHUKKKK!!!!" dengan sekuat tenaga Kira batukin dirinya dan....
Ssszzztttttt
Permennya keluar dari mulut Kira....
Permennya terbang selama sepersekian detik...
....
....
...........
Dan mendarat di hidung Marino.....
....
"BANGS*T!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seng Penting OK ae~
FanfictionLagi jamannya bucin-bucinan, cinta-cintaan, argh pokoknya itulah btw sakamichi seh jd gak cuma saku doang