Setelah berbicara tadi pagi, semua beban Marsha seperti lepas dari bahunya. Rasanya ringan, keduanya sudah saling jujur. Dengan seperti ini hubungan mereka semakin membaik.
Malam ini keduanya akan dinner. Marsha jujur menantikan momen ini. Bahkan sampai dirinya sudah dua jam memilih aneka pakaian dilemari. Namun sama sekali tak ada yang pas dimata Marsha.
"Hem... baju apa ya? Ini aja deh! Tuh kan, tadi sudah aku coba pertama. Lalu ngapain aku buat kamarku kayak kapal pecah!" Kata Marsha yang pilihan dressnya akhirnya memilih warna dark blue. Dengan sedikit hiasan di leher dan pinggang seolah seperti ikat pinggang. Dress selutut ini sangat pas dan terlihat elegan dikenakan Marsha.
Setelah dress, kini ia mulai memakai make up. Memberi kesan rapi pada rambutnya, dan terakhir. Sepatu berwarna senada dengan heels lima cm.
Marsha keluar dari kamar dan segera turun. Ia kaget saat diruangan tengah sudah ada Ilham yang duduk disana dengan senyuman menyambutnya.
Sejak kapan Ilham? Apa dia terlalu lama di kamar tadi?
"Loh! Kak Ilham sejak kapan?" Tanya Marsha sangat kaget.
"Baru sebentar," balas Ilham sambil tersenyum.
"Sebentar maksudnya kurang lebih 20 menit," kata Adi membuat Marsha melotot.
"Hah? Kok tidak kasih tau aku. Mom?" Tanya Marsha ke mommy nya yang baru saja datang dengan cemilan di kedua tangannya.
"Niatnya, tapi Ilham bilang dia akan menunggu," balas Hera membuat Marsha cemberut.
"Sudah, sudah, jangan buang waktu. Sana kencan, mom sama dad juga mau kencan berdua," kata Adi membuat wajah Marsha semakin ditekuk.
"Ayo kak!" Kata Marsha.
Ilham pun berdiri, kemudian ijin membawa Marsha dan tentu saja direstui oleh Adi dan Hera. Setelahnya keduanya berangkat untuk dinner romantis.
"Jadi inget waktu pertama kali kita kencan Sweetheart," kata Adi merangkul istrinya.
Entah kenapa, gaun yang dikenakan Marsha itu hampir mirip seperti yang digunakan Hera dulu. Serta bertepatan walau tak janjian, setelan Ilham yang memakai kemeja navy serta celana hitam juga pas seperti Adi dulu.
"Iya mas," balas Hera sambil tersenyum.
"Btw, putri kita sepertinya di landa cinta segitiga," kata Hera kepada suaminya.
"Hm, yah semua orang di rumah sakit tahu. Shasha, Ilham, Lando," kata Adi mengingat rumor gosip yang tengah panas.
"Kalau kamu merestui sama siapa?" Tanya Hera membuat Adi menghela nafas.
"Hah... sama siapa saja yang penting Marsha bahagia. Kita hanya tinggal lihat siapa dari mereka yang menarik hati Marsha," jawab Adi membuat Hera mengangguk.
"Lando orangnya juga baik. Awalnya aku kira dia mendekati Marsha karena putrimu," kata Hera membuat Adi menyerngitkan dahinya.
"Maksud kamu Sweetheart?" Tanya Adi.
"Yah, aku pernah tidak sengaja bertemu dengannya di sebuah mall. Sepertinya, bersama mamanya. Waktu itu Lando bercerita dia sedang mendekati seorang perempuan."
Hera tengah berjalan membeli makanan untuk dibawa buah tangan pulang. Entah dari mana tempatnya, ibu ini tidak pernah melupakan yang namanya makanan.
"Ma! Aku sedang mendekati seorang wanita. Dia cantik, baik, ramah."
"Kamu? Alhamdulillah, mama kira kamu gay Lando. Di Inggris banyak berita seperti itu jadi mama takut."
