Chapter 8 • Getting Closer

2.6K 393 577
                                    

Hi~ gimana rasanya digantung chapter sebelumnya?🤩🤏🏼

.

⚠ Harsh words, bit mature ⚠

.

Before we go down, i want you to vote, langsung aja bintang dipojok kiri bawah!! ><

Enjoy~
















MASIH dihari yang sama seperti sebelumnya, dan juga kedua anak adam yang berada disalah satu ruangan dengan posisi uhh... bagaimana ya ku menjelaskannya.

Yangyang merasa jika pipinya memanas dengan netra nya yang menatap dalam obsidian dihadapannya yang berkabut penuh minat ke arah bibirnya yang mungkin sedikit memerah sekarang.

Si bungsu Liu menoleh saat kedua tangan yang lebih tua menumpu disamping tubuhnya yang entah sejak kapan sudah terbaring.

Haruskah Yangyang melarikan diri sekarang?

.
.
.

"Kenapa diem?"

Suara berat itu menyapa indera pendengarannya, yangyang mengedipkan matanya cepat saat hembusan nafas hangat menerpa kulit wajahnya.

"Padahal saya nahan, kamu yang mulai"

Cup

Entah untuk ke berapa kalinya yang lebih tua membubuhkan kecupan dibibir tipis si bungsu yang masih terdiam dengan degupan jantungnya yang berdetak tak karuan.

"S-stop! Om!"

"Berhenti? Mau lanjut lebih dari kissing?" Goda Kun dengan alisnya yang dinaik turunkan.

Sebenarnya suasana hati pria dewasa itu masih diselimuti perasaan cemburu, marah saat mengingat apa yang dilakukan bocah tiang pada manisnya beberapa saat yang lalu.

Niatnya Kun hanya ingin bermain-main dengan si mungil dibawah kungkungan nya, namun lambat laun dia malah terbawa suasana yang ia buat sendiri.

Yangyang-- domba manisnya ini hanya untuk dirinya, tidak ada orang lain yang boleh menyentuh cantiknya sesuka hati.

Dengan perasaan campur aduk Kun menyelipkan tangan kirinya dibawah paha dalam si domba manis yang membatu terkejut, menekuk kaki kanan yangyang agar tubuh keduanya dapat semakin menempel.

"Should we...?"

Sementara yangyang dengan keningnya yang mengernyit berfikir keras bagaimana cara menyelamatkan diri dari om-om yang berada di atas tubuhnya sekarang, otaknya seolah baru saja menerima sinyal bahaya.

"Om! Apaan sih?!"

Kedua tangannya mendorong dada yang lebih tua, saat pria dewasa dihadapannya semakin merendahkan tubuhnya. Mengukung si bungsu yang menunjukkan ekspresi paniknya.

"Bang jooo!!! Adek di apa-apain sama om mesum!"

"Geser! Dasar om-om tua! Bejat! Mata keranjang!-- AAAAAAA!!"

Teriakan bocah manis di kungkungan nya membuat Kun mendecak tak suka, gendang telinganya terasa sakit sekarang.

Yangyang menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya, takut jika Kun kembali membubuhkan kecupan maupun lumatan dibibirnya yang sudah terasa cukup kebas.

Tubuh yang lebih tua bangkit yang langsung membuat Yangyang akhirnya bernafas terburu-buru, ia sedari tadi menahan nafasnya karena gugup.

Jika kalian berfikir Kun akan beranjak pergi begitu saja? Oh-oh tentu saja tidak, kakinya melangkah ke arah pintu kamar berwarna putih gading yang masih setengah terbuka.

You're My Destiny ; KunYangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang