Heyy👋🏼
.
Before we go down, i want you to vote, langsung aja bintang dipojok kiri bawah!! (๑•᎑< ๑)♡
Enjoy~
TIUPAN angin dingin menyapu tubuh bagian atas Kun, membuat si empunya mengeratkan jaket yang ia kenakan. Wajar saja, hujan badai baru saja membasahi daerah perkotaan. Jujur saja Kun lebih memilih untuk berdiam diri di rumah dan menikmati secangkir teh hangat daripada berkeliaran seperti ini.
Berbanding terbalik dengan si bungsu Liu yang sedang dalam suasana hati berbunga-bunga. Menoleh kesana kemari memperhatikan bagaimana orang-orang berlalu lalang dengan kesibukan masing-masing. Yangyang cukup menikmati bagaimana udara dingin meresap perlahan menghilang di sela akar rerumputan.
Di jam-jam seperti ini seharusnya Kun masih berkutat dengan berkas-berkas laporannya di kantor, dan sekarang pria dewasa itu melangkah mengikuti sang pujaan hati membeli apa saja yang ia inginkan.
"Mas! Cheese Cake!" Teriak Yangyang sembari menunjuk-nunjuk ke arah salah satu toko kue yang baru saja meluncurkan cabang pertamanya.
"Tapi--"
"Apa?!" Ucap si bungsu dengan memotong kalimat yang lebih tua. Membuat Kun mengangguk mengiyakan, tak bisa menolak permintaan si cantik yang sebentar lagi mengeluarkan decakan kesalnya. "Go on, prince. As you wish.."
Tolong seseorang ingatkan yangyang jika mereka sudah seharian memutari toko-toko makanan hari ini.
"Yaudah mas tunggu sini sebentar!"
Si bungsu Liu langsung berlarian kecil menuju toko meninggalkan Kun dengan teriakan paniknya, pria dewasa itu panas dingin sendiri menatap punggung si bungsu yang sebentar lagi ditelan ramainya pengunjung toko. "Loh? Kirain saya yang beli?!"
Takut-takut jika istri mungilnya itu akan terdorong kesana kemari oleh lautan manusia. Bagaimana jika yangyang terjatuh? Terpeleset? Atau mungkin terinjak?! Ah tidak, tidak. Pemikiran-pemikiran jelek itu segera Kun tepis, walau pandangan gusarnya tak pernah lepas dari punggung si bungsu.
Untuk beberapa menit Kun menunggu didepan pintu toko dengan tak sabaran sebelum menoleh saat suara dentingan pintu menyapa gendang telinganya.
Netra gelapnya dengan segera menatap wajah berbinar sang istri yang baru saja keluar dari toko dengan langkah lebarnya, dan jangan lupakan tersenyum bangga yang terpampang di wajah manisnya dengan jemari mengangkat kantung plastik belanjaan yang Kun yakini berisi cheese cake. "Dapet!"
"Gila, yang punya toko cakep banget, pantesan rame gitu" Yangyang tertawa renyah sembari mendongak menatap wajah tampan suaminya.
"Jangan lari-lari, Liu.."
"Tenang, baby nya belum jadi telur kocok kok"
Kun sendiri bernafas lega walau tak habis pikir dengan pemikiran si cantik, apa apaan benihnya disebut dengan telur kocok?!
Sebelah tangan Kun yang tak memegang barang belanjaan mereka lantas membenahi helaian rambut si bungsu yang tertiup terbawa hembusan angin. "Jadi, kamu niat beli kue nya atau sekedar liat yang ganteng?"
Mendengar pertanyaan Kun membuat tawa si cantik pecah begitu saja, suasana hati yangyang benar-benar meledak-ledak hari ini. "Beneran kue...kalo yang ganteng-ganteng sih bonus"
Kun menoleh ke arah salah satu pekerja di toko itu yang baru saja keluar untuk membuang sampah, tanpa sadar membuatnya mendengus pelan. "Masih ganteng saya daripada bocah ingusan itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny ; KunYang
Fanfic❝Who can stop me if i decide that you're my destiny?❞ ⚠ Warning! ⚠ *𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🏳️🌈Cerita homo! Contain mature, Harsh words *𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🦙Slight pair ; Johnten, henxiao, luwoo *𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🦙Semi-baku *𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🦙Marriage life ; Mpreg *𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🦙Homophobic...