Chapter 12 • Love In Your Eyes

2.5K 335 705
                                    

Yuhuu~ the day y'all waiting for is coming><


Ciee yang pada kesel sama Lucas di chapter sebelumnya ಠ◡ಠ

.

Tapi semoga kesel nya di book ini aja ya! Jangan dibawa keluar ( ˘ ³˘)♥

.

Before we go down, i want you to vote, langsung aja bintang dipojok kiri bawah!! ><

Enjoy~





















╭══════ ❈✳❈ ══════╮

╰══════ ❈✳❈ ══════╯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

══════ ❈✳❈ ══════╯

ALUNAN instrumen musik memenuhi gedung besar yang disulap menjadi tempat dimana janji sakral kedua insan yang akan mengikat satu sama lain dihadapan Tuhan dan sanak keluarga. Tempat itu didominasi oleh nuansa warna putih, membuatnya terlihat seperti tempat yang megah nan agung.

Instrumen musik yang mengalun lembut membuat suasana yang sudah dipenuhi orang-orang menjadi nampak lebih hidup.

Acara pemasangan cincin sudah dimulai beberapa saat yang lalu, sekarang semua pandangan para tamu kini terkunci menatap kearah kedua insan yang tengah mengucap ikrar pernikahan dihadapan Tuhan, pendeta, dan juga kerabat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara pemasangan cincin sudah dimulai beberapa saat yang lalu, sekarang semua pandangan para tamu kini terkunci menatap kearah kedua insan yang tengah mengucap ikrar pernikahan dihadapan Tuhan, pendeta, dan juga kerabat.

Suasana haru tak bisa dihindari saat mempelai yang lebih dominan memulai sumpahnya.

"Today....I take my place as your husband. May our days be long, and may they be seasoned with faith, love understanding and respect forever and ever. Today is the beginning of the rest of our lives. I choose to spend today, and all of my tomorrows, with you...." Kun menarik nafas guna menetralkan degupan jantungnya.

You're My Destiny ; KunYangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang