Chapter 15 • Our Little Space

3.2K 326 559
                                    

Hiyaa! Apa kabaarrr ヾ(๑╹ヮ╹๑)ノ”

.

Hihi ayo jangan jadi silent reader, kolom komentar terbuka lebar :')

.

Before we go down, i want you to vote, langsung aja bintang dipojok kiri bawah!! (๑•᎑< ๑)♡

Enjoy~




























Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUARA pekikan kesal mendominasi rumah besar yang baru ditempati kurang dari sehari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUARA pekikan kesal mendominasi rumah besar yang baru ditempati kurang dari sehari. Ditambah dengan derap langkah kaki yang terburu-buru menaiki anak tangga, membuat orang-orang yang berada disana memusatkan perhatian mereka, menatap si bungsu Qian berlari dengan wajah memerah.

"Gege!"

Kun yang merasa dipanggil dengan teriakan nyaring khas, langsung menoleh dengan tatapan bingung. Tangannya sedang memegang kardus cukup besar berisikan barang-barang yang hendak dibuang.

"Hey...watch your step"

Kun menaruh kardus itu keatas meja terdekat, merentangkan kedua tangannya guna menyambut tubuh pendek sang adik kedalam dekapan hangatnya.

"Kangen.."

Chenle mengusak kepalanya pada tubuh yang lebih tua, nampaknya bungsu Qian itu cukup atau mungkin rindu dengan kakak satu-satunya yang baru saja pulang dari acara bulan madunya. Banyak sekali yang ingin Chenle ceritakan pada Kun tentang apa aja yang terjadi seminggu belakangan.

Dirinya menunggu sang kakak dirumah, tapi malah mendapat kabar jika Kun sampai dirumah baru miliknya yang berlokasi tak jauh, merasa kesepian membuatnya langsung bergegas pergi diantar supir pribadinya.

Tentu saja, Chenle si bocah manis bermulut pedas...sedikit yang ingin berteman dengannya karena tak ingin beradu mulut ditambah dengan lidah tajamnya. Kedua orangtua mereka cukup sibuk, sehingga si manis Qian itu sering ditinggal sendirian di rumah besar mereka, tak memiliki teman berbincang.

You're My Destiny ; KunYangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang