Double up!! Btw, anyone noticed the newest cover book? Selama bulan puasa, aku ganti terus wkwk
.
Before we go down, i want you to vote, langsung aja bintang dipojok kiri bawah!! (๑•᎑< ๑)♡
Enjoy~
Pemandangan rumah malam ini terlihat eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan itu terlihat indah, mampu memberikan kehangatan bagi siapa saja yang memandangnya.
Langit masih terlalu gelap di luar sana sebab jam masih menunjukkan pukul setengah dua pagi, dan Kun masih di sibukkan dengan urusan kantor miliknya di waktu yang seharusnya ia habiskan untuk beristirahat.
Kun sekarang posisinya sedang duduk menyender di kepala ranjang beserta laptop yang ia pangku, pegal? Tentu tidak perlu ditanyakan dua kali. Namun mau bagaimana lagi, sebab si cantik yang tengah tidur pulas disampingnya kini memeluk pinggangnya erat.
Sesekali pria dewasa itu menghentikan kegiatan mengetiknya dengan mengusap kening istri cantiknya yang masih saja berkeringat, padahal suhu kamar mereka sudah hampir seperti kulkas saja rasanya.
Apa mungkin efek demam?
Oh iya, yangyang sempat terserang demam tinggi sejak 3 hari yang lalu. Tepat hari dimana sepupu istrinya– Shotaro menelpon dirinya untuk menjemput anakan domba yang tak henti-hentinya memuntahkan isi perutnya.
Dan itu sempat membuat Sungchan merasa bersalah sampai sekarang, tapi sebatas merasa doang sih– soalnya sampai sekarang dia masih tetep kekeuh mau nyoba masak.
Kun melirik ke arah yangyang sesaat sebelum menutup laptopnya teramat pelan, mencoba menetralisir kebisingan yang mungkin akan membangunkan si cantik.
Jujur saja Kun sama sekali tidak berniat bergerak se inchi pun jika bukan karena tubuhnya yang terganggu rasa lengket keringat.
Jangan salah paham--
Kun memang belum sempat membersihkan diri setelah pulang dari kantor. Mungkin ini terdengar sedikit aneh sebab pria dewasa itu termasuk orang-orang yang teramat mencintai kebersihan termasuk untuk tubuhnya, namun kini masih mandi keringat dan masih memakai setelan kantor kotornya.
Bagaimana tidak?
Dari kepulangannya saja, yangyang langsung memonopoli suaminya itu dengan mengunci semua perhatian dan pergerakannya. Entah itu mendusel manja dengannya hingga membuat Kun jengkel sendiri saat istrinya itu mengikuti kemanapun ia melangkah-- bahkan ke kamar mandi.
Yangyang kalau sakit, sifat clingy nya akan meledak-ledak.
Mau marah tapi gimana ya..
Untung istrinya ini lucu, untung cinta, jadi Kun senang-senang saja.
"Engh.."
"Sstt...sehat-sehat terus ya sayang.." Bisiknya setelah mengecup kening si bungsu.
Kun perlahan melepaskan pelukan yangyang dengan pandangan terkunci padanya, dan langsung membuatnya menghembuskan nafas lega saat si bungsu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda membuka matanya. Kun langsung saja merenggangkan tubuh saat otot pahanya terasa menegang sebab berdiam di satu posisi terlalu lama.
Jemarinya membuka kancing kemeja putihnya satu persatu dalam diam, membiarkan dirinya tertelan oleh keheningan yang menyelimuti ruangan. Memilih demikian daripada membangunkan si cantik, jika ia terbangun, alih-alih membersihkan diri malah direcoki lagi nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny ; KunYang
Fiksi Penggemar❝Who can stop me if i decide that you're my destiny?❞ ⚠ Warning! ⚠ *𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🏳️🌈Cerita homo! Contain mature, Harsh words *𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🦙Slight pair ; Johnten, henxiao, luwoo *𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🦙Semi-baku *𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🦙Marriage life ; Mpreg *𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🦙Homophobic...