Kantor desa Curahwangi - 08:48

3.3K 380 1
                                    

Sebuah Mitsubishi Triton hijau bertuliskam TNI AD berjalan pelan masuk ke kantor desa. Terlihat Pak Lutfi tengah memarkir mobil berjenis double cabin tersebut di dekat pendopo.

Mobil tersebut merupakan pemberian dari Kodim Banyuwangi. Berkapasitas lima penumpang dengan sebuah bak terbuka di belakangnya. Mesin berukuran 2.400cc nya sangat mumpuni dalam melibas medan menanjak dan berliku di wilayah ini.

Begitu mobil berhenti, para anggota tim yang sudah stand by langsung mengangkat barang- barang yang sudah dipersiapkan.

"Nnghh!" Putri nampak kesulitan mengangkat sebuah tas besar berisi obat dan perlengkapan medis.

"Saya bantu Put," Triyo dengan sigap menahan beban tas tersebut dan menggesernya ke bak mobil.

"Makasih," Putri tersenyum.

Beberapa kali terlibat bersama dalam kegiatan desa membuat Triyo dan Putri sudah mengenal satu sama lain.

Ajeng mengangkat beberapa kardus air mineral di bantu Ronggo. Bagus mengangkat tas berisi bantuan logistik.

Walaupun tujuan utama tim hanyalah melakukan pemetaan dan pemantauan lokasi, tapi mereka tetap membawa perlengkapan sebisanya. Sebab merekalah orang pertama dari luar yang akan tiba di sana. Bantuan sekecil apapun akan sangat dibutuhkan.

Pagi itu suasana di pendopo kantor desa Curahwangi nampak begitu padat. Puluhan warga desa bahu membantu membuat tenda- tenda darurat. Sebagian lain menyumbangkan hasil kebun mereka.

Anggota posramil, polsek dan puskesmas juga nampak sibuk mempersiapkan Pusat Operasi. Beberapa lain sibuk berkontak dengan tim BASARNAS yang sedang dalam perjalanan.

"Baiklah, semua sudah siap!" Pak Lutfi nampak bersemangat. Ia segera menyalami Pak Supri dan Pak Kapolsek. "Kami harus segera berangkat."

Pak Slamet menyalakan mesin mobil, dengan Pak Lutfi duduk di sebelahnya. Putri dan Ajeng duduk di kursi tengah. Sementara Bagus, Ronggo dan Triyo duduk di bak terbuka sambil menjaga barang- barang.

Pak Kades, Kapolsek dan beberapa perangkat desa melambaikan tangan melepas keberangkatan tim kecil itu.

Mobil tersebut melaju di jalanan aspal desa, menanjak menuju lereng gunung.
Angin berembus, menggoyangkan pepohonan di sekitar. Dedaunannya berkerisik, mengiringi deru mesin mobil yang menggerung pelan.

Seakan memperingatkan tentang apa yang akan terjadi

SEMALAM DI LAWANG KRAJAN [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang