Kill a child

735 85 14
                                    


"Wah-wah kalian ini romantis sekali ya,"

Boruto dengan spontan menoleh.

Terlihat 3 orang pemuda, satu berambut dengan gaya menyerupai nanas, yang satu lagi pemuda dengan rambut berwarna blonde, dan yang terakhir lelaki dengan kulit putih bersurai soft blue.

Ya, tidak lain dan tidak bukan, mereka adalah Mitsuki, Shikadai dan Inojin.

Shikadai jalan terlebih dahulu, sementara Mitsuki dan Inojin berada beberapa langkah di belakangnya.

Boruto melepaskan pelukannya dari Sarada, ia mendecih kemudian berkata, "mau apa kalian ke sini?"

"Waduh-waduh maaf sudah menganggu waktu pacarannya, tapi ada hal penting yang ingin ku bicarakan," jelas Shikadai.

"Ada apa? nanti sehabis pulang sekolah bisa 'kan?" jawab Boruto.

Berbeda dengan Shikadai dan Boruto yang kini tengah mengobrol, Mitsuki dan Inojin malah terfokus ke gadis raven yang ada di belakang Boruto. 

"Hei kau gadis yang waktu itu, ya?" tanya Inojin kemudian meneliti setiap inci wajah Sarada, membandingkannya dengan gadis yang pernah ia temui beberapa waktu silam.

Sementara Sarada, gadis itu mulai bergetar ketakutan, pasalnya, ia tahu kalau Boruto dan kawan-kawan nya merupakan sekumpulan pembunuh.

Walaupun Boruto tak akan membunuhnya, tapi tidak tahu dengan temannya yang lain, bisa saja ada yang berniat ingin membunuhnya.

Apalagi Sarada ingat Inojin, lelaki itu yang pernah ingin menyetubuhinya kemudian ingin mencincangnya.

"Ah iya, benar. mata hitam, rambut hitam, hidung mancung, kulit putih, bibir mungil, dan bulu mata yang lentik, kau sama dengan gadis itu," sambung Inojin tanpa melepaskan pandangannya dari Sarada.

"Halo Sarada, apa kabar mu? apakah kau masih mengingatku?" sela Mitsuki sembari tersenyum, sampai-sampai matanya ikut tersenyum.

Sarada kembali mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu, dimana ia dalam perjalanan pulang dari minimarket, dan ia menemukan kucing, tak lama setelahnya bertemu dengan seorang laki-laki aneh berkulit putih.

Laki-laki itu ialah Mitsuki, kakak kelasnya.

"Hei, jauh-jauh darinya!" Boruto menghampiri Mitsuki dan Inojin dengan pandangan tajamnya.

Inojin mengangkat tangan nya ke atas, "e-eh aku tak melakukan apa-apa padanya,"

"Dia benar, Boruto. kita hanya menyapa Sarada," timpal Mitsuki.

Sarada hanya diam, ia lebih baik menonton saja.

"Jadi kau Sarada ya? ah salam kenal, ya!" Shikadai pun menjulurkan tangannya, berniat untuk berjabat tangan dengan Sarada.

Namun tangannya langsung ditepis oleh Boruto.

"Bicara saja, tidak perlu berjabat tangan segala!" ucap Boruto sambil berolling eyes.

Shikadai menghela nafas, Boruto merepotkan juga ya ketika sudah kenal yang namanya cinta.

"Baiklah, Sarada. namaku Shikadai, salam kenal, ya!" ujar Shikadai sambil tersenyum hangat.

Sarada pun mengangguk, "salam kenal, aku Sarada."

"Sarada, apakah kau mengingatku?" kini Mitsuki kembali memberikan pertanyaan yang sama pada Sarada.

Gadis raven itu pun juga mengangguki pertanyaan dari Mitsuki. "Iya, aku ingat, Mitsuki senpai,"

Mitsuki pun tersenyum mendengar jawaban Sarada.

Note For My Senpai  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang