My mistake

1.5K 165 34
                                    

caution : Just fanfic! not real!

thank you!

please vote and happy reading!

***

sarada's pov

"AAAA pus awass!!"

aku merem sepedaku, kulihat kedepan, ada seekor kucing yang jatuh terbaring, mungkin ia terpental saat ban roda ku mengenainya, untungnya aku tak membuatnya mati, bisa-bisa sial aku.

"pus kamu tidak apa-apa?" aku membantu kucing itu, ia sedikit terluka, kulit nya berdarah, apa terlalu kencang ya?

"tunggu, sepertinya aku membeli plester tadi"

aku mengambil beberapa lembar plester dari kantung plastik belanjaan ku di rinjing sepeda, mamah menyuruhku belanja bahan makanan di minimarket, sebenarnya aku malas disuruh malam-malam begini padahal mamah bisa saja menyewa maid tapi ia malah tidak mau.

"nah sudah selesai" ucapku saat sudah selesai mengobati kucing tersebut dan kubaringkan kucing itu di trotoar

jalanan disini lumayan sepi, karena memang waktunya yang sudah tidak lagi siang, tadinya aku lewat sini supaya lebih cepat sampai rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jalanan disini lumayan sepi, karena memang waktunya yang sudah tidak lagi siang, tadinya aku lewat sini supaya lebih cepat sampai rumah.

meow.....meow..

kucing ini terus saja bersuara, sepertinya ia ingin kubawa pulang dan ku rawat, tapi pasti mamah tidak mengizinkanku, entah mengapa.

"maaf ya pus, aku tidak bisa bawa kamu pulang, semoga ada yang merawatmu hingga sembuh ya"

"disini kau rupanya"

baritone milik seorang laki-laki keluar, aku mendongak dan melihat siapa laki-laki tersebut

ternyata seorang laki-laki berambut soft blue dengan memakai seragam sekolah yang sama sepertiku, sepertinya ia senpai ku? dan kenapa ia belum mengganti pakaiannya? entah aku juga tidak peduli.

"maaf ya membuatmu repot"

harusnya aku yang meminta maaf, dari lagatnya sepertinya kucing ini miliknya, ya benar!

"harusnya aku yang minta maaf, aku telah menabrak kucingmu"

laki-laki dihadapanku ini tersenyum, aneh.

"tidak apa-apa" jawabnya masih tersenyum sampai-sampai matanya pun ikut tersenyum "oh iya, namaku mitsuki"

"ia sering bersama mitsuki senpai-"

Note For My Senpai  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang