Ada apa?

1.6K 179 27
                                    

caution! : this is just fanfic, once again, just fanfic not real!

thank you

please vote and happy reading!

***

"Hey Pak tua! bayar hutang mu!"

Empat pemuda kini tengah beraksi di tengah malam, mencari orang, bukan, lebih tepatnya menemui orang yang sudah berani bermain tapi tak bisa membayar.

Uang diberi nyawa selamat, uang disimpan tamat lah riwayat, kira-kira begitulah para penjudi yang ikut menantang empat pemuda itu.

"Sudah kubilang minggu depan! kau tuli ya anak muda!"

"Minggu depan?" remaja bersurai soft blue kini angkat suara. "Kita bahkan sudah memberimu waktu hidup tiga minggu lebih lama."

"Hahaha kau bercanda ya anak muda? memangnya kau tuhan?"

Sudah diberi kesempatan tapi malah tidak tahu diri, ucapan pak tua dihadapan Boruto dan kawannya membuat mereka semakin tak sabar untuk mencicang daging Pak tua itu.

"Kau tidak di panti jompo?" tanya pemuda berambut blonde dengan mata hijaunya, dan jangan lupakan tongkat baseball yg selalu ia bawa.

"Dia tak perlu lagi ke panti jompo karena kita akan langsung mengantarkannya pulang ke rumah tuhan." Kini pemuda berkuncir nanas itu tersenyum licik.

"Cih!" Pak tua itu berdecih kemudian mengambil beberapa lembaran kertas yang tak terhitung jumlahnya. "Pergi lah kau sampah!"

Boruto mengambil uang itu dan menampilkan smile devil miliknya."Jangan sampai kami berubah pikiran Pak tua."

Boruto dan kawannya keluar dari rumah itu, tapi sebelum benar-benar pergi, boruto berbalik badan. "Satu lagi pak tua, kami memang bukan lah tuhan, tapi kami bisa saja mengantarkan mu kepada tuhan."

Setelah itu boruto dan tiga lainnya pergi dari rumah itu, sehabis ini mereka tentu masih beraksi, mengetuk pintu satu ke pintu lainnya, menemui sampah satu ke sampah lainnya

tok tok tok

"Ganggu saja malam-malam,"

Pria yang terganggu tidurnya terpaksa membuka pintu, takut-takut ada tamu atau bisnis penting menurutnya.

"Hei kau tid-"

Tapi nyatanya tamu itu malah membuat pria ini bergedik ngeri, ia harus melindungi dirinya dan uangnya.

"Bayar hutang mu Pak!" tagih Boruto dengan seringai tajam nya.

"T-tidak! aku tidak ada uang!"

"Oh benarkah?" Mitsuki, seorang pemuda bersurai soft blue itu. "Bukannya tadi kau sedang menghitungnya?"

"T-tidak! i-itu- "

Boruto memutar bola matanya malas, sudah habis waktunya untuk dibuang-buang, sekarang ia ingin bersenang-senang.

"Inojin." Dia melirik Inojin, remaja blonde. "Aku tak mau bersenang-senang terlebih dahulu."

Note For My Senpai  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang