P R O L O G U E

3K 247 52
                                    

"Lepaskan aku senpai!"

Gadis itu tengah berteriak kepada seseorang dihadapannya, entah sudah berapa kali ia berteriak, menyeruakkan suaranya itu, meminta tali yang menggulung di tubuhnya terlepas.

"Jangan berisik sayang, senpai mu sedang sibuk."

Laki-laki bersurai kuning nyentrik, sedari tadi sedang sibuk mengasah kilatan perunggu berwarna keperakan itu, tak menghiraukan teriakan gadis yang ada dibelakangnya

Sementara gadis manis yang sedang diam terduduk dengan sejumlah lilitan tali dibadannya kini menangis, keringat dingin sedari tadi bercucuran dari pelipisnya, menambah aura anggun dan cantik tercetak di wajahnya.

"Lepaskan aku senpai! aku janji tak akan memberitahukannya!"

Air trus membasahi pelupuk matanya, ia sangat yakin riwayatnya terhenti di tangan remaja laki-laki ini, sungguh sial! kenapa juga ia melihat kejadian itu, tadinya ia hanya iseng.

Aktivitas remaja bersurai kuning itu terhenti, ia membalikkan badan, melihat keadaan gadis manis yang ia sandera beberapa jam yang lalu, kemudian ia mendekat, mengangkat dagu mungilnya.

Oh sungguh, alisnya, kelopak matanya, hidung, bibir, apalagi onyx hitamnya, membuat pemuda itu seperti tersihir, tak bisa dipungkiri ia jatuh akan pesona gadis manis raven yang merupakan adik kelasnya.

"Kau mau keluar dari tempat ini kan?"

Gadis raven itu mengangguk kecil masih sambil menangis, ia juga takut, sangat takut, pasrah mungkin dengan orang dihadapannya, yang bisa dilakukannya hanya memohon, memohon dan memohon.

Pemuda bersurai kuning itu mendekat, mendekat semakin dekat, membuat desiran halus dan letupan-letupan di dalam rembung hati si gadis raven mencuat.

Ia berbisik ditelinganya.

"Jadilah kekasihku, kalau tidak akan ku penggal kepalamu."

— start —
— note for my senpai
— Borusara fanfiction —

Note For My Senpai  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang